PROSES KADERISASI DEWAN PIMPINAN DAERAH (DPD) PARTAI AMANAT NASIONAL KOTA BANDAR LAMPUNG

0746021046, MARITA HERVINA (2012) PROSES KADERISASI DEWAN PIMPINAN DAERAH (DPD) PARTAI AMANAT NASIONAL KOTA BANDAR LAMPUNG. Other thesis, Universitas Lampung.

[img]
Preview
File PDF
bab 1.pdf

Download (98Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (166Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
bab 2.pdf

Download (251Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
bab 3.pdf

Download (91Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
COVER.pdf

Download (34Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
bab 6.pdf

Download (155Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR ISI.pdf

Download (12Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
bab 5.pdf

Download (330Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (85Kb) | Preview
[img] File PDF
bab 4.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (269Kb)
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR TABEL.pdf

Download (4Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
LAMPIRAN WAWANCARA.pdf

Download (88Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
MOTTO.pdf

Download (46Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
PERSEMBAHAN.pdf

Download (105Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
PERSETUJUAN PENGESAHAN.pdf

Download (88Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf

Download (18Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
SANWACANA.pdf

Download (133Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
SURAT PERNYATAAN.pdf

Download (6Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Kaderisasi bagi partai politik merupakan upaya yang penting, karena setiap partai harus mempersiapkan dan membina para kader untuk menjadi anggota partai yang memiliki jiwa kepemimpinan dan kecakapan berorganisasi yang optimal. Kaderisasi dilaksanakan dalam suatu sistem yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kaderisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis proses Kaderisasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional Kota Bandar Lampung. Tipe yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif, dengan mengambil informan yaitu para pengurus DPD PAN Kota Bandar Lampung dan Wakil Ketua Pimpinan Muhammadiyah (PWM) Provinsi Lampung. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Data selanjutnya dianalisis secara kualitatif, dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa proses kaderisasi oleh DPD PAN Kota Bandar Lampung sudah dilaksanakan dengan cukup baik, karena lebih mengutamakan kualitas kader hal tersebut dapat dilihat dari tahapan kaderisasi sebagai berikut: (1) Proses perencanaan kaderisasi DPD PAN Kota Bandar Lampung dilakukan dengan a) persiapan kaderisasi, yaitu berupa merencanakan berbagai macam tipe penyajian materi di tiap sesi, baik yang bersifat menambah wawasan pengetahuan, nilai-nilai dan sikap serta menentukan model pembentukan kelompok kecil, atau besar, proses dan prosedur khusus yang akan diterapkan dalam pelatihan. b) menganalisis kebutuhan, berupa dengan menentukan permasalahan yang akan diangkat lalu mengidentifikasi para target pelatihan yaitu calon-calon peserta dan bagaimana pengalaman dan pengetahuan mereka hal ini bertujuan agar terjalinnya kesesuaian antara kemampuan peserta untuk menyerap materi yang akan disampaikan. c) menentukan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, yaitu memberikan dan menanamkan pendidikan berupa pengetahuan nilai dan sikap pada peserta pelatihan sehingga melahirkan kaderkader yang berkualitas. d) menyusun kurikulum pelatihan, yaitu dengan mempersiapkan bahan-bahan atau material yang harus disediakan seperti: media peraga, konsumsi, teknik pelaksanaan dan lainnya agar pada saat pelaksanaan pelatihan nanti dapat berjalan dengan lancar. e) penetapan metode pembelajaran: pertama, Issu kunci yaitu berupa tanya jawab tentang isu-isu dasar politik; kedua, Diskusi Terpadu yaitu pelatih memandu peserta dengan mulai melontarkan pertanyaan mengenai isu-isu politik; ketiga, Diskusi Kelompok yaitu dengan membagi peserta dalam kelompok kecil untuk mendiskusikan topik tertentu dengan waktu yang telah ditentukan; keempat, Mencairkan Situasi yaitu dengan mengadakan permainan untuk membuat peserta ”bergerak” atau untuk menghangatkan suasana; kelima, Curah Gagasan yaitu mengumpulkan gagasan sebanyak mungkin dari peserta mengenai masalah yang diajukan; keenam, Studi Kasus yaitu media untuk mengambil keputusan dan pemecahan masalah dalam bentuk suatu tulisan untuk diatasi oleh peserta; ketujuh, Bermain Peran yaitu media untuk mengambil keputusan dan pemecahan masalah dengan diperankan secara langsung oleh pelatih. f) waktu pembelajaran, yaitu menentukan penjadwalan dan lamanya proses pelatihan, karena lamanya pelatihan dapat mempengaruhi konsentrasi peserta. g) pelibatan narasumber, yaitu menentukan narasumber dari luar partai untuk menyajikan dan menangani materi yang bersangkutan hal ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan peserta mengenai banyak hal, misalnya tentang kepemimpinan, masalah agama, manajemen dan keuangan dan komunikasi politik melalui media massa. (2) Proses pelaksanaan kaderisasi yang dilakukan secara berjenjang yang terdiri dari kader muda , kader dasar, kader madya dan kader utama. Adapun tahapan dalam pelaksanaan kaderisasi tersebut dilakukan dengan ; a) mengawali proses kaderisasi, yaitu dengan bina suasana atau perkenalan antara fasilitator, peserta dan panitia hal ini bertujuan untuk terciptanya suasana yang mendukung dan memperlancar proses pelatihan b) proses pembelajaran per sesi dan uji pembelajaran yang dikelola oleh fasilitator yang diawali dengan penyampaian materi berupa platform partai hal ini bertujuan selain untuk menambah wawasan peserta tentang partai juga untuk memperkokoh diri peserta agar memiliki sikap loyalitas pada partai, setelah itu dilakukan penyampaian materimateri lainnya yang menyangkut isu politik dan diadakan sesi uji pembelajaran secara tertulis maupun lisan hal tersebut bertujuan untuk melatih peserta menjadi aktif dan mampu menyelesaikan permasalahan, selanjutnya dilakukan sesi praktik yaitu dengan peragaan hal ini bertujuan untuk melatih keterampilan peserta dan memastikan peserta dapat memahami pelatihan tersebut dengan baik. Selain itu juga kegiatan kaderisasi dilakukan dalam bentuk ceramah hal ini bertujuan untuk memperkuat iman dan nilai keagamaan peserta agar menjadi pribadi yang santun. (3) Proses evaluasi kaderisasi yaitu untuk melihat capaian yang telah diperoleh dari proses kaderisasi. Adapun pencapaian kader setelah melalui proses pelaksanaan kaderisasi yaitu kader telah memiliki wawasan berupa memahami asas, tujuan, dan garis perjuangan partai hal ini dapat dilihat dari semula kader yang belum memahami identitas partai setelah dilaksanakan proses kaderisasi dapat mendeskripsikan dengan baik tentang partai dan kader-kader muda mulai memiliki kemajuan / keterampilan secara organisatoris baik dalam berbicara maupun dalam penyelesaikan persoalan yang sedang terjadi selain itu kader memiliki sikap loyalitas atau kesetiaan kepada partai yang tinggi hal ini dapat dilihat dari kader yang selalu terlibat aktif di kepengurusan dan dalam pelaksanaan program kerja partai serta tetap konsisten pada partai PAN , serta kader memiliki akhlak yang baik hal ini dapat dilihat dari kader-kader yang tidak tersangkut tindak asusila maupun tindak pidana sehingga sesuai dengan asas partai PAN yang berlandaskan agama. Selain untuk melihat capaian yang diperoleh, tahap evaluasi juga dilakukan untuk membandingkan dengan pelaksanaan kaderisasi pada tahun-tahun sebelumnya guna mengetahui apakah kaderisasi yang sudah dilaksanakan sudah sesuai target yang diinginkan atau belum sehingga dapat diperbaiki pada pelaksanaan kaderisasi kedepannya.

Jenis Karya Akhir: Tesis (Other)
Subyek:
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Administrasi Bisnis
Pengguna Deposit: . . Yulianti
Date Deposited: 06 Jul 2015 08:26
Terakhir diubah: 06 Jul 2015 08:26
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/10909

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir