T. Simanullang (Alm), LEONARDO SIMANULLANG (2013) PENENTUAN KONDISI UDARA (LINGKUNGAN) MENGGUNAKAN CITRA INFRAMERAH. Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
|
Text
b. Cover dalam.pdf - Published Version Download (33Kb) | Preview |
|
|
Text
a. Abstrak.pdf - Published Version Download (11Kb) | Preview |
|
|
Text
d. Hlm. Pengesahan.pdf - Published Version Download (101Kb) | Preview |
|
|
Text
c. Hlm. Persetujuan.pdf - Published Version Download (41Mb) | Preview |
|
|
Text
j. Daftar Isi.pdf - Published Version Download (24Kb) | Preview |
|
|
Text
e. Pernyataan.pdf - Published Version Download (33Mb) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf - Published Version Download (83Kb) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf - Published Version Download (700Kb) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf - Published Version Download (110Kb) | Preview |
|
![]() |
Text
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (2017Kb) |
|
|
Text
BAB V.pdf - Published Version Download (53Kb) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (55Kb) | Preview |
|
![]() |
Archive
LAMPIRAN.zip - Published Version Download (2593Kb) |
Abstrak
Kondisi udara yang telah tercemar polusi udara menjadi permasalahan lingkungan yang dihadapi kota-kota di dunia termasuk di Indonesia. Pada penelitian ini, teknik pengolahan citra dikembangkan agar dapat menentukan kondisi udara suatu lingkungan baik kondisi udara yang bersih maupun yang kotor berdasarkan citra inframerah. Citra inframerah merupakan hasil dari fotografi inframerah dimana memerlukan filter yang mampu untuk melewatkan cahaya inframerah ke dalam kamera. Pada penelitian ini menggunakan kamera Fujifilm FinePix A400 dan kamera Casio QV-R200 serta filter optik yang digunakan berupa negative film. Kondisi udara di kedua lokasi penelitian ditentukan berdasarkan perubahan histogram tiap 2 jam dan nilai SNR (Signal to Noise Ratio) yang didapat setelah citra mengalami proses LPF (Low Pass Filter), Median Filter dan HPF (High Pass Filter). Hasil dari penelitian memperlihatkan dari citra inframerah, kondisi udara yang kotor pada lokasi Bambu Kuning diasumsikan pada bentuk histogram dengan lebar yang tidak terlalu besar dimana histogram mulai bergerak naik pada intensitas aras keabuan 51 dan mengalami pergeseran hingga jam 16 ke sebelah kanan, sementara pada lokasi Lembah Hijau yang memiliki kondisi udara yang bersih diasumsikan pada bentuk histogram dengan lebar puncak yang sempit dimana histogram mulai bergerak naik pada intensitas aras keabuan 51 namun pergeseran yang terjadi pada histogram tidak beraturan. Sedangkan dari nilai SNR yang didapat maupun grafik SNR yang mendekati grafik kelembaban belum dapat digunakan untuk menentukan kondisi udara di kedua lokasi penelitian. Kata kunci : citra inframerah, negative film, histogram, SNR
Tipe Karya Ilmiah: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | Q Science (General) > QA Mathematics > QA75 Electronic computers. Computer science Bibliografi . Ilmu perpustakaan . Sumber informasi > Sumber informasi > Sumber informasi elektronik |
Program Studi: | Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Elektro |
Depositing User: | A.Md Cahya Anima Putra . |
Date Deposited: | 12 Feb 2014 06:01 |
Last Modified: | 12 Feb 2014 06:01 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1097 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |