PERBANDINGAN FASE PRODUKSI TELUR KALKUN TERHADAP FERTILITAS, SUSUT TETAS, DAYA TETAS, DAN BOBOT TETAS

Sudarman, Nike Anggraini (2013) PERBANDINGAN FASE PRODUKSI TELUR KALKUN TERHADAP FERTILITAS, SUSUT TETAS, DAYA TETAS, DAN BOBOT TETAS. Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (7Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (140Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (341Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (97Kb) | Preview
[img] Text
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (341Kb)
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (80Kb) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (162Kb) | Preview
[img] Archive
LAMPIRAN.zip

Download (3313Kb)

Abstrak

Fase produksi telur terdiri dari dua fase yaitu fase produksi pertama dan fase produksi kedua. Produksi telur pada fase produksi pertama lebih tinggi dibandingkan dengan produksi telur di fase produksi kedua. Hal ini disebabkan oleh kemampuan organ reproduksi pada fase produksi pertama lebih baik dari pada fase kedua. Produksi telur sejalan dengan umur induk karena semakin tua umur induk, produksi telur akan meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan fase produksi telur kalkun pertama dan fase produksi kedua terhadap fertilitas, susut tetas, daya tetas, dan bobot tetas. Penelitian ini dilaksanakan pada 1 Maret--12 April 2013 bertempat di Peternakan Kalkun Mitra Alam Pekon Sukoharjo I, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu. Telur tetas dari induk kalkun yang digunakan yaitu fase produksi pertama yang berumur 7 bulan dan fase produksi kedua yang berumur 14 bulan, masing-masing perlakuan sebanyak 30 butir, sehingga total telur tetas dari perlakuan adalah 60 butir dengan rata-rata telur tetas umur induk 7 bulan sebesar 68,83 g dan umur 14 bulan sebesar 82,45 g. Telur tetas yang ditetaskan berumur 4 hari dengan sex ratio jantan dan betina 1:4. Penelitian ini menggunakan 2 rancangan perlakuan, yaitu fase produksi pertama (T1)dan fase produksi kedua(T2), masing-masing perlakuan terdiri dari 10 satuan percobaan dan setiap satuan percobaan terdiri dari 3 butir telur. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t-student dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menujukkan: Perlakuan telur dari fase produksi pertama dan kedua dari kalkun umur induk 7 bulan dan 14 bulan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap fertilitas, susut tetas, dan daya tetas,

Tipe Karya Ilmiah: Skripsi
Subyek: > Budidaya hewan
Program Studi: Fakultas Pertanian > Prodi Peternakan
Depositing User: Robidin
Date Deposited: 19 Feb 2014 08:39
Last Modified: 19 Feb 2014 08:39
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1133

Actions (login required)

View Item View Item