0615021070, HABIB EKO HARYANTO (2012) PENGARUH LINE HEATING TERHADAP DISTORSI DAN KEKUATAN TARIK PADA LAS BAJA KARBON RENDAH (AISI 1020). Other thesis, Universitas Lampung.
|
File PDF
Abstrak.pdf Download (12Kb) | Preview |
|
|
File PDF
bab 1.pdf Download (27Kb) | Preview |
|
|
File PDF
bab 2.pdf Download (242Kb) | Preview |
|
|
File PDF
bab 3.pdf Download (103Kb) | Preview |
|
|
File PDF
bab 5.pdf Download (18Kb) | Preview |
|
File PDF
bab 4.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (350Kb) |
||
|
File PDF
COVER.pdf Download (21Kb) | Preview |
|
|
File PDF
daftar gambar.pdf Download (18Kb) | Preview |
|
|
File PDF
daftar isi.pdf Download (18Kb) | Preview |
|
|
File PDF
daftar pustaka.pdf Download (39Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Daftar tabel.pdf Download (7Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Dewasa ini metode penyambungan logam telah menjadi salah satu bagian yang sangat penting dalam pembuatan konstruksi engineering seperti bidang-bidang perkapalan, kendaraan rel, jembatan, rangka baja, dan lain sebagainya. Pada suatu material pelat logam yang sedang dilas akan menyebabkan perubahan bentuk (distorsi) dan perubahan sifat mekanik (kekuatan tarik). Perubahan bentuk atau distorsi yang disebabkan oleh proses pengelasan diusahakan sekecil mungkin, salah satu cara agar distorsi yang terjadi sekecil mungkin yaitu dengan proses pemanasan garis (line heating) saat pengelasan berlangsung. Metode line heating ini sangat menguntungkan secara ekonomis, namun memiliki beberapa kendala terutama pada saat pengaturan temperatur yang tepat saat proses line heating. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai distorsi pada pelat dengan pemberian line heating terhadap uji kekuatan tarik sambungan las. Benda uji (spesimen) yang digunakan adalah pelat baja AISI 1020 dengan menggunakan elektroda E 6013, dengan menggunakan las SMAW (Shielded Metal Arc Welding). Temperatur line heating yang digunakan adalah tanpa perlakuan (0 C), 200 o C, 300 o C dan 400 o C. Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa distorsi terbesar terjadi pada spesimen tanpa perlakuan line heating dengan nilai 2,41 mm dan distorsi terkecil terdapat pada spesimen dengan perlakuan line heating 400 o C dengan nilai 0 mm. kekuatan tarik terbesar terjadi pada spesimen tanpa perlakuan line heating yaitu 416 MPa.
Jenis Karya Akhir: | Tesis (Other) |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Mesin |
Pengguna Deposit: | . . Yulianti |
Date Deposited: | 30 Jul 2015 08:42 |
Terakhir diubah: | 30 Jul 2015 08:42 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11373 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |