0716011017, Yesi Yuliana PROSES TA’ARUF DALAM MEMBENTUK KELUARGA (Studi Kasus pada Keluarga Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kelurahan Gedung Meneng). UNSPECIFIED.
|
File PDF
BAB I.pdf Download (129Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf Download (108Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB IV.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (134Kb) |
||
|
File PDF
BAB V.pdf Download (210Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB VI.pdf Download (92Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
ABSTRAK PROSES TA’ARUF DALAM MEMBENTUK KELUARGA (Studi Kasus pada Keluarga Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kelurahan Gedung Meneng) Oleh Yesi Yuliana Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan proses ta’aruf dalam membentuk keluarga dan menganalisis kelebihan serta kekurangan yang terdapat dalam proses ta’aruf. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, informan terdiri dari empat orang kader Partai Keadilan Sejahtera yang menikah melalui proses ta’aruf. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam, observasi dan studi pustaka. Teknik analisis data melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses ta’aruf merupakan proses menukar biodata yang dilakukan oleh pihak laki-laki dan perempuan yang belum menikah yang diperantarai oleh seorang murobbi dengan tujuan untuk melangsungkan pernikahan. Proses Ta’aruf dilakukan dimulai dari pencocokan biodata dan dilanjutkan dengan pertemuan. Proses ta’aruf dilakukan dengan penuh pertimbangan misalnya pertimbangan kondisi keimanan, psikologi pasangan, pekerjaan, penghasilan, kesehatan, keluarga besar dan lainnya. Proses ta’aruf pada intinya dilakukan untuk memangkas tradisi-tradisi yang kurang islami dalam masyarakat. Kelebihan proses ta’aruf adalah (a) proses ta’aruf dapat menjaga privacy masingmasing pihak yang melakukan ta’aruf, (b) melalui proses ta’aruf kriteria calon pendamping hidup dapat tercapai secara umum, (c) proses ini istimewa karena pacaran dilakukan setelah menikah. Kekurangan dari proses ta’aruf adalah (a) waktu yang digunakan pihak perempuan lebih lama untuk menunggu balasan biodata pihak laki-laki, (b) proses perkenalan yang dilakukan secara malu-malu berakibat pada susahnya mengenali karakter pasangan, (c) kesulitan dalam adaptasi dan komunikasi setelah menikah. Kata kunci: Ta’aruf, Keluarga, PKS ABSTRACT THE PROCESS OF TA’ARUF IN FORMING FAMILY ( The Case Study of Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Family’s Cadre In Gedung Meneng) By Yesi Yuliana The research aim to know and explain the process of ta’aruf in forming family and analyze the strength and weakness which consist in the process of ta’aruf. The research method which used is qualitative, consisting, four informants from the cadre of Partai Keadilan Sejahtera who got married throught the process of ta’aruf. The data are collected by deep interview, observation, and literary study. The data analysis techniques through three stage, they are data reduction, data presentation, and conclusion. The result of research shows that the process of ta’aruf is a changing biodata process which conducted by man and women who unmarried mediated by a murobbi in order to hold the wedding. The process of ta’aruf is conducted by setting righ the biodata which continued by the meeting. The process of ta’aruf is conducted by a lot of consideration, such as the faith consideration, psychology of the couple, occupation, income, health, family, etc. The process of ta’aruf is essentially done to cut the less Islamic traditions in society. The strengths of the ta’aruf are (a) ta’aruf process can maintain the privacy of each party who do ta’aruf, (b) through the ta’aruf process, the future wife or husband can be achieved generally, (c) this process is special because the courtship is conducted after marriage. The weakness of the ta’aruf process are (a) women spents longer time to wait for biodata reply from man, (b) the introduction process is conducted bashfully, it makes difficult to recognize the character of the couple, (c) it’s difficult in adaptation and communication after marriage. Keyword: Ta’aruf, Family, PKS
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi Sosiologi |
Pengguna Deposit: | UPT Anita Ekarini |
Date Deposited: | 14 Aug 2015 03:48 |
Terakhir diubah: | 20 Oct 2015 08:14 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11677 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |