PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP INFILTRASI TANAH PADA PERTANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI PT GUNUNG MADU PLATATIONS (GMP) LAMPUNG TENGAH

0614031014, ADHISAPUTRA (2012) PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP INFILTRASI TANAH PADA PERTANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI PT GUNUNG MADU PLATATIONS (GMP) LAMPUNG TENGAH. Digital Library.

[img]
Preview
File PDF
01 Cover.pdf

Download (22Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
02 ABSTRAK.pdf

Download (16Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
03 DAFTAR ISI.pdf

Download (12Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
05 DAFTAR GAMBAR 2.pdf

Download (7Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
06 BAB I.pdf

Download (28Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
08 BAB III.pdf

Download (76Kb) | Preview
[img] File PDF
09 BAB IV.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (209Kb)
[img]
Preview
File PDF
10 BAB V.pdf

Download (15Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
11 DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (33Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
17 SANWACANA.pdf

Download (13Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Abstrak Sistem olah tanah aplikasi mulsa bagas adalah salah satu alternatif yang dikembangkan dalam metode konservasi tanah, dimana sistem ini merupakan suatu cara meningkatkan produktivitas tanah dengan bahan hijauan yang diperoleh dari limbah padat pabrik gula bagas, blotong, dan abu (BBA). Sistem ini dapat memberikan tambahan bahan organik kedalam tanah. Untuk mengetahui pengaruhnya terhadap infiltrasi dan sifat fisik tanah pada sistem OTI dan OTM. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juli 2011 sampai pada bulan September 2011 dan pengamatan infiltrasi dilakukan pada bulan Juli 2011 (selesai panen tebu). Penelitian ini dilakukan di lahan pertanaman tebu (Saccharum officinarum L) di PT GMP, Lampung Tengah. Pengukuran infiltrasi langsung dilakukan di lahan PT GMP dan analisis contoh tanah dilakukan di Laboratorium Fisika Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Bandar lampung. Jenis tanah Ultisol. Penelitian ini dilakukan secara split plot dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 kali ulangan. Petak utama yaitu sistem olah tanah, yang terdiri dari OTI (T1) dan OTM (T0). Anak petak adalah aplikasi mulsa bagas, yang terdiri dari mulsa bagas 80 t ha -1 (M1) dan tanpa mulsa bagas 80 t ha -1 (M0) dengan demikian terbentuk 4 kombinasi perlakuan dengan 5 kelompok sehingga diperoleh 20 satuan petak percobaan. Adapun kombinasi perlakuan yang diterapkan adalah sebagai berikut: T1M1, T1M0, T0M1, T0M0. Analisis data yang digunakan setelah data hasil pengukuran dengan menggunakan doubel ring infiltrometer (infiltrometer dua cincin) dalam penentuan laju infiltrasi yaitu menggunakan Model Persamaan Philip dan di introduksi ke program CurveExpert 1.3 untuk mempermudah perhitungan nilai Sorpsivitas dan borang pengisian Laju Infiltrasi mengikuti tata cara FAO (1987). Parameter yang diamati meliputi suhu, kadar air, kerapatan isi, ruang pori tanah total dan pengukuran laju infiltrasi. Hasil dari analisis laboratorium kemudian diuji homogenitas ragamnya dengan Uji Bartlett dan aditivitasnya dengan Uji Tukey. Ratarata nilai tengah diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 1% dan 5%. Dibuat kurva laju infiltrasi serta, untuk mengetahui hubungan antara laju infiltrasi tanah pada sistem OTI dan OTM pada tanpa mulsa bagas dan pakai mulsa bagas dengan penetapan kadar air dan ruang pori tanah total, kerapatan isi dilakukan uji korelasi, Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem OTI dengan aplikasi mulsa bagas 80 t ha -1 akan memberikan infiltrasi yang terbaik pada lahan petanaman tebu. Kapasitas dan kecepatan laju infiltrasi pada sistem OTI lebih tinggi dibandingkan dengan sistem OTM. Kapasitas dan kecepatan laju infiltrasi lebih tinggi terdapat pada perlakuan sistem OTI dengan aplikasi mulsa bagas sehingga aplikasi mulsa bagas berpengaruh meningkatkan laju infiltrasi tanah pada sistem OTI, terdapat interaksi antara sistem olah tanah dan aplikasi mulsa bagas terhadap laju infiltrasi tanah. Kadar air, ruang pori tanah total, kerapatan isi dan suhu tanah tidak berkorelasi dengan infiltrasi. Kata kunci : Infiltrasi, Sifat fisik tanah, mulsa bagas

Jenis Karya Akhir: Artikel
Subyek:
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana
Pengguna Deposit: IC-STAR . 2015
Date Deposited: 25 Aug 2015 07:23
Terakhir diubah: 25 Aug 2015 07:23
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11817

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir