0614031026, Doni Indra (2013) PENGARUH LAMA PENGOMPOSAN CAMPURAN KOTORAN SAPI SEGAR DAN BATUAN FOSFAT TERHADAP N-ANORGANIK DAN P-LARUT DALAM KOMPOS. Digital Library.
|
File PDF
1 ok.pdf Download (22Kb) | Preview |
|
|
File PDF
1. COVER 22.pdf Download (16Kb) | Preview |
|
|
File PDF
2 ok.pdf Download (38Kb) | Preview |
|
|
File PDF
3 ok.pdf Download (19Kb) | Preview |
|
File PDF
4 ok.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (71Kb) |
||
|
File PDF
5 ok.pdf Download (10Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK 1.pdf Download (17Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK 2.pdf Download (14Kb) | Preview |
|
|
File PDF
cover ok.pdf Download (27Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (10Kb) | Preview |
|
|
File PDF
dapus.pdf Download (14Kb) | Preview |
|
|
File PDF
HALAMAN PENGESAHAN 22.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
MENGESAHKAN 22.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PERSEMBAHAN.ok.pdf Download (26Kb) | Preview |
|
|
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (8Kb) | Preview |
|
|
File PDF
UCAPAN TERIMA KASIH.pdf Download (14Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Abstrak Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K) merupakan unsur hara makro utama yang diperlukan tanaman. Untuk memenuhi kebutuhan pasokan unsur hara N dan P dalam budidaya tanaman, petani biasanya menggunakan pupuk anorganik subsidi, sedangkan pupuk organik yang sudah banyak beredar umumnya hanya menyuplai unsur N dan tidak dilengkapi dengan suplai unsur P yang memadai. Harga pupuk buatan/kimia (anorganik) semakin tinggi karena bahan baku pupuk anorganik yang masih diimpor, termasuk harga pupuk subsidi. Salah satu alternatif pemecahan masalah pupuk adalah mengembangkan pupuk alternatif terutama yang berbasis organik dari sumber daya lokal sehingga harganya menjadi murah. Penelitian ini bertujuan mencari lama pengomposan campuran kotoran sapi segar dan batuan fosfat yang tepat yang menghasilkan jumlah unsur hara N-anorganik dan P-larut dalam kompos yang tertinggi dalam rangka formulasi pupuk organonitrofos. Penelitian dilakukan dengan perlakuan faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah campuran kotoran sapi segar dan batuan fosfat yaitu, F1 = 60% + 40%, dan F2 = 80% + 20%. Faktor kedua adalah ukuran butiran batuan fosfat, yaitu B1 = ukuran butiran halus (< 1 mm), dan B2 = ukuran butiran sedang (1–2,8 mm). Faktor ketiga adalah lama pengomposan, yaitu I0 = pengomposan 0 bulan, I1 = pengomposan 1 bulan, I2 = pengomposan 2 bulan, dan I3 = pengomposan 3 bulan. Kontrol di luar perlakuan adalah kotoran sapi segar murni dan batuan fosfat murni. Variabel utama yang diamati meliputi NH4 + -N (amonium), NO3 --N (nitrat), dan P-larut; variabel pendukung adalah C-organik, N-total, pH dan kadar air. Data yang diperoleh diuji homogenitasnya dengan Uji Barlett dan aditivitasnya dengan Uji Tuckey. Kemudian dilakukan uji BNJ pada taraf 5%. Korelasi dibuat antara amonium, nitrat, dan P-larut dengan C/N rasio dan pH campuran. Hasil penelitian menunjukkan lama pengomposan 3 bulan menghasilkan amonium (3129,8 mg N Kg -1 ) dan lama pengomposan 2 bulan menghasilkan nitrat (24,1 mg N Kg -1 ) dan P-larut (300,6 mg 100 g -1 ) tertinggi dalam kompos. Lama pengomposan 3 bulan pada nisbah 80%:20% (kotoran sapi segar : batuan fosfat) dengan ukuran butiran fosfat (sedang) sangat nyata dalam meningkatkan N-anorganik (amonium 3102,1 mg N Kg -1 dan nitrat 19,4 mg N Kg -1 ) terbanyak dalam kompos dan lama pengomposan 2 bulan dengan ukuran butiran fosfat (sedang) sangat nyata dalam meningkatkan P-larut (300,6 mg 100 g -1 ) terbanyak dalam kompos. Kata kunci. Batuan fosfat, kotoran sapi segar, N-anorganik, pengomposan, dan P-larut
Jenis Karya Akhir: | Artikel |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana |
Pengguna Deposit: | IC-STAR . 2015 |
Date Deposited: | 25 Aug 2015 07:23 |
Terakhir diubah: | 25 Aug 2015 07:23 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/11819 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |