PENGARUH TINGKAT KEMASAKAN DAN PENGUSANGAN CEPAT UAP JENUH ETANOL PADA VIABILITAS BENIH BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.)

0714011058, Teresia Nining Handayani (2012) PENGARUH TINGKAT KEMASAKAN DAN PENGUSANGAN CEPAT UAP JENUH ETANOL PADA VIABILITAS BENIH BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.). Digital Library.

[img]
Preview
File PDF
1. cover.pdf

Download (32Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
2. abstrak.pdf

Download (83Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
3. riwayat hidup.pdf

Download (396Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
5. bab 1.pdf

Download (108Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
6. bab 2.pdf

Download (171Kb) | Preview
[img] File PDF
8. bab 4.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (195Kb)
[img]
Preview
File PDF
9. daftar putaka.pdf

Download (158Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
abstract.pdf

Download (7Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Abstrak Benih yang memiliki vigor tinggi adalah benih yang dipanen setelah mencapai masak fisiologi. Untuk melihat perbedaan vigor benih oleh perbedaan tingkat kemasakan dapat di lihat dengam perbedaan metode pengusangan cepat dengan uap jenuh etanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kemasakan dan lama pengusangan cepat dengan uap jenuh etanol terhadap viabilitas benih buncis. Panen benih buncis dilakukan dari lahan Politeknik Negeri Lampung menghasilkan tiga tingkat kemasakan. Viabilitas benih buncis tersebut diuji di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Juni sampai September 2011. Perlakuan disusun secara faktorial (4x3) dalam rancangan petak terbagi dalam RKTS (split plot) dengan tiga kelompok. Pengusangan cepat uap jenuh etanol sebagai petak utama dengan taraf 0, 20, 40, dan 60 menit. Tingkat kemasakan sebagai anak petak adalah tiga tingkat kemasakan yaitu 60, 67, dan 74 HST. Satuan percobaan berjumlah 36 satuan percobaan. Homogenitas ragam antarperlakuan diuji dengan menggunakan uji Bartllet dan kemenambahan model linier diuji dengan uji Tukey. Bila asumsi analisis ragam`terpenuhi, pengolahan data dilanjutkan dengan pemisahan nilai tengah dengan menggunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Teresia Nining Handayani Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pengaruh pengusangan cepat uap jenuh etanol menghasilkan kecepatan perkecambahan dan panjang hipokotil tertinggi dari pengusangan 20 menit dan terendah dari pengusangan 60 menit, (2) pengaruh tingkat kemasakan menghasilkan kecepatan perkecambahan, kecambah normal kuat, dan panjang hipokotil tertinggi dari tingkat kemasakan 67 HST dan terendah dari tingkat kemasakan 74 HST, dan (3) pengaruh interaksi antara pengusangan cepat uap jenuh etanol dan tingkat kemasakan menunjukkan bahwa benih dengan tingkat kemasakan 67 HST pada pengusangan cepat uap jenuh etanol 20 menit menghasilkan panjang akar primer dan bobot kering kecambah normal paling tinggi. Kata kunci : Tingkat kemasakan, pengusangan cepat uap jenuh etanol, benih buncis. Abstract Seed with high vigor is the ones harvested after obtaining maturity physiologically. The rapid ageing method using saturated ethanol vapor can see the difference of seed vigor by its maturity levels. This research objective is to find out the influence of maturity level and rapid ageing with saturated ethanol vapor to green bean seed viability. The green bean seed harvesting was conducted in the field of State Polytechnic of Lampung that produces three levels of maturities. The green bean seed viability was tested in Seed Laboratory and Plant Breeding in Agriculture Faculty of Lampung University from June to September 2011. Treatments were ordered in factorial (4x3) in split plot of perfect randomized group design in three groups. The rapid ageing using saturated ethanol vapor as the main plot was conducted in 0, 20, 40, and 60 minutes duration. The maturity levels as the sub plot were 60, 67, 74 days after planting. An experiment contained 36 experiment units. Variance homogeneity amongst treatments was tested using Bartlet test and additional linear model was tested using Tukey test. If the assumption was fulfilled, data were analyzed for its variance, and median value was separated using honestly significant difference (HSD) in 5% level. Teresia Nining Handayani The results showed that (1) the influence of rapid ageing using saturated ethanol vapor produced sprouting speed and the longest hypocotyls came from the 20 minutes rapid ageing, while the shortest hypocotyls came from 60 minutes of rapid ageing, (2) the influence of maturity levels produced the sprouting speed, normal and strong sprout, and the longest hypocotyls came from 67 days after planting maturity level, while the shortest hypocotyls came from 74 days after planting maturity level, and (3) the influence of interaction between rapid ageing using saturated ethanol vapor and the level of maturity showed that seeds with 67 days after planting maturity level in 20 minutes rapid ageing produced the highest length of primary root and dry weight of normal sprout. Keywords: maturity level, rapid ageing using saturated ethanol vapor, green bean

Jenis Karya Akhir: Artikel
Subyek:
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana
Pengguna Deposit: IC-STAR . 2015
Date Deposited: 25 Aug 2015 07:17
Terakhir diubah: 25 Aug 2015 07:17
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12070

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir