PENGARUH PENAMBAHAN INDOLE ACETIC ACID (IAA) PADA PELAPIS KITOSAN TERHADAP MUTU DAN MASA SIMPAN BUAH JAMBU BIJI ‘CRYSTAL’

0714012044, Icha Maretha ii (2012) PENGARUH PENAMBAHAN INDOLE ACETIC ACID (IAA) PADA PELAPIS KITOSAN TERHADAP MUTU DAN MASA SIMPAN BUAH JAMBU BIJI ‘CRYSTAL’. Digital Library.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRACT inggis.pdf

Download (125Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK indonesia.pdf

Download (127Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
cover.pdf

Download (96Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR ISI.pdf

Download (146Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
Data editor analisis SAS jambu biji.pdf

Download (69Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
Hasil analisis SAS jambu biji.pdf

Download (111Kb) | Preview
[img] File PDF
HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (134Kb)
[img]
Preview
File PDF
III. METODE.pdf

Download (265Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
kesimpulan dan saran.pdf

Download (62Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
PENDAHULUAN.pdf

Download (84Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
Q. S.pdf

Download (108Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf

Download (71Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
sanwacana.pdf

Download (103Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
TINJAUAN PUSTAKA.pdf

Download (85Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Abstrak Jambu biji ‘Crystal’ tergolong ke dalam buah yang memiliki masa simpan pendek 2—7 hari. Batas ini merupakan waktu yang tersedia untuk pemasaran dan pengangkutan interlokal dari tempat produksi. Buah jambu biji setelah kegiatan pemanenan masih tetap melakukan proses metabolisme dengan menggunakan cadangan makanan yang terdapat di dalam buah, dan proses tersebut dapat mempercepat proses pematangan dan kehilangan nilai gizi buah. Buah jambu biji memiliki masa simpan yang pendek yang disebabkan oleh respirasi buah yang tinggi. Buah jambu biji dengan masa simpan yang pendek juga mudah mengalami kerusakan yang dapat dilihat dari perubahan tekstur dan muncul bercak coklat pada kulit dan ini akan menyebabkan penurunan mutu buah untuk dipasarkan. Kerusakan buah dapat diatasi dengan beberapa cara, salah satunya dengan perendaman buah dalam larutan IAA atau dengan pelapisan buah dengan kitosan, sehingga laju respirasi dan transpirasi dapat dihambat. Bahan yang dapat digunakan untuk perendaman buah adalah zat pengatur tumbuh (ZPT) yang salah satunya dari golongan auksin yaitu indole acetic acid (IAA). Perendaman buah jambu biji ‘Crystal’ dalam larutan IAA yang lebih lama, IAA diharapkan dapat masuk ke dalam buah secara merata. Lama perendaman dapat diatasi dengan cara menambahkan IAA ke dalam bahan pelapis yaitu kitosan. Diharapkan dengan mengaplikasikan IAA ke dalam larutan pelapis kitosan, IAA secara perlahan akan masuk ke dalam buah selama penyimpanan, sehingga dapat mempertahankan mutu dan memperlama masa simpan buah jambu biji ‘Crystal’. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari efek penambahan IAA pada pelapis kitosan terhadap mutu dan masa simpan buah jambu biji ‘Crystal’, dan (2) mendapatkan konsentrasi IAA terbaik yang ditambahkan pada pelapis kitosan dalam mempertahankan mutu dan memperpanjang masa simpan buah jambu biji ‘Crystal’. Icha Maretha ii Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dan Laboratorium Uji polimer, Pusat penelitian Fisika-LIPI Bandung, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari hingga Februari 2012. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan perlakuan yang disusun secara faktorial 3 x 3. Faktor pertama adalah pelapisan dengan tiga taraf, yaitu kontrol [aquades (k0)], perlakuan asam asetat 0.5% (k1), dan kitosan 2,5% (k2). Faktor kedua adalah IAA dalam tiga taraf konsentrasi, yaitu 0 µM (a0), 5 µM (a1), dan 10 µM (a2). Sebagai pembanding, tiga buah jambu biji langsung diamati pada awal penelitian. Peubah yang diamati adalah masa simpan, bobot buah, kekerasan buah, kandungan padatan terlarut (ºBrix), dan asam bebas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) penambahan konsentrasi IAA pada pelapis kitosan 2,5% belum mampu mempertahankan mutu dan memperpanjang masa simpan buah jambu biji ‘Crystal’ secara nyata jika dibandingkan dengan perlakuan lain, (2) aplikasi IAA tidak dapat memperpanjang masa simpan, dan tidak menurunkan mutu buah jambu biji ‘Crystal’, dan (3) asam asetat 0,5% sebagai pelarut kitosan tidak ada efek buruknya, tetapi perendaman dengan asam asetat 0,5% berpengaruh kurang baik terhadap mutu dan masa simpan buah jambu biji ‘Crystal’. Kata kunci: jambu biji, Crystal, penyoklatan, IAA, kitosan Abstract Guava (Psidium guajava L) is a climacteric fruit with a relatively short shelf-life period that ranges from 2-7 days under ambient conditions. This limit is the time available for marketing and transport distance from the place of production. After harvesting, guava still in the process of metabolism by using food supply and caused a quick ripening and losing nutrition. Guava has a short shelf-life due to its high respiration. It will also be vulnerable to damage easily which can be seen from the changing of its texture and development of brown on surface of the fruit skin and caused a decrease in the fruit quality of guava to be market. Damage the guava fruit ‘Crystal’ can be solved in several ways, one of them is by soaking the fruit in a solution or by coating the fruit whith chitosan, so the rate of respiration and transpiration can be slowed. The material used for soaking the fruit was a plant growth regulators of indole acetic acid (IAA). By soaking guava ‘Crystal’ in a solution of IAA, the hormon is expected to infiltrate into the fruit slowly and evenly. A longer soaking can be accomplished by adding IAA to the coating material of chitosan. By applying IAA to the chitosan coating solution, the IAA will slowly infiltrate into the fruit during storage, so it can maintain quality and prolong the shelf-life of guava ‘Crystal’. The research was aimmed at (1) studying the effects of the addition of IAA into chitosan coating on the fruit quality and shelf-life of guava ‘Crystal’, and (2) obtaining the best concentration of IAA added into the chitosan coating to maintain the quality fruit and prolong the shelf-life of guava ‘Crystal’ fruit. The research was conducted in the Laboratory of Horticulture, Faculty of Agriculture, University of Lampung during January─February 2012 and Polymer Testing Laboratory, Bandung, West Java. The research used a completely randomized design, with treatments was arranged in a factorial 3 x 3. The first factors were fruits without any treatment but water (k0), without chitosan but in Icha Maretha ii acetic acid 0,5% (k1), and 2,5% chitosan (k2). The second factors were the concentrations of IAA in three levels: 0 (a0), 5 (a1), and 10 μM (a2). For the control, three guava were directly observed at the first day of application. The observed variables were shelf-life, fruit weight, fruit firmness, soluble solid (º Brix), and free acid content. The results showed that (1) the addition of IAAs at concentration of 2,5% chitosan coating were not significantly able to prolong the shelf life and to maintain the fruit quality of guava ‘Crystal’ compared to the other treatments, (2) IAA application did not prolong the shelf-life, and IAA application did not decrease the quality of the fruit, and (3) 0,5% acetic acid as a solvent in 2,5% chitosan did not cause a bad affect, but soaking in 0,5% acetic acid as a main solution adversely was affected the fruit quality and shelf-life of guava ‘Crystal’. Key words: guava, Crystal, browning, IAA, chitosan

Jenis Karya Akhir: Artikel
Subyek:
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana
Pengguna Deposit: IC-STAR . 2015
Date Deposited: 25 Aug 2015 07:20
Terakhir diubah: 25 Aug 2015 07:20
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12171

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir