0714051040, Dessy Sintaria (2012) PENGARUH KONSENTRASI HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2) DAN KONSENTRASI TAPIOKA TERHADAP SIFAT FISIK KERTAS BERBASIS AMPAS RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii. UNSPECIFIED.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (14Kb) | Preview |
|
|
File PDF
cover 2.pdf Download (41Kb) | Preview |
|
|
File PDF
cover.pdf Download (29Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR GAMBAR.pdf Download (64Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (88Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Gambar lembaran.pdf Download (286Kb) | Preview |
|
|
File PDF
III.pdf Download (185Kb) | Preview |
|
File PDF
IV.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (214Kb) |
||
|
File PDF
MOTTO.pdf Download (201Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PENDAHULUAN.pdf Download (18Kb) | Preview |
|
|
File PDF
pengesahan.pdf Download (16Kb) | Preview |
|
|
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (93Kb) | Preview |
|
|
File PDF
sanwacana.pdf Download (137Kb) | Preview |
|
|
File PDF
TINJAUAN PUSTAKA.pdf Download (110Kb) | Preview |
|
|
File PDF
V.pdf Download (7Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Abstrak Kertas merupakan salah satu produk turunan selulosa yang memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Industri kertas menggunakan kayu sebagai bahan utamanya. Salah satu cara untuk mengatasi kelangkaan kayu dan semakin mahalnya bahan baku kertas yaitu dengan pemanfaatan rumput laut. Penggunaan ampas rumput laut Eucheuma cottonii sebagai bahan baku kertas diperlukan penambahan konsentrasi hidrogen peroksida (H2O2) dan tapioka sebagai bahan pengisi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan mendapatkan konsentrasi H2O2 dan konsentrasi tapioka yang tepat untuk menghasilkan sifat fisik ketas berbasis ampas rumput laut Eucheuma cottonii terbaik. Perlakuan disusun secara faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga kali ulangan. Penelitian dilakukan meggunakan dua faktor, yaitu faktor pertama adalah konsentrasi hidrogen peroksida (H) yang terdiri dari empat taraf yaitu 0% (H0), 2% (H1), 4% (H2), dan 6% (H3). Faktor kedua adalah Dessy Sintaria konsentrasi tapioka (P) yang terdiri dari tiga taraf yaitu 2% (P1), 4% (P2), dan 6% (P3). Kesamaan ragam data diuji dengan uji Bartlett dan kemenambahan data diuji dengan Uji Tukey. Data hasil pengamatan sifat fisika pulp berbasis ampas rumput laut (Eucheuma cottonii) dianalisis dengan sidik ragam untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antar perlakuan. Data diolah lebih lanjut dengan uji BNJ 1% dan 5%. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi larutan pemutih H2O2 sangat berpengaruh nyata terhadap rendemen, derajat putih dan daya regang lembaran kertas. Hasil perlakuan terbaik diperoleh pada konsentrasi H2O2 2%. Konsentrasi tapioka sangat berpengaruh nyata terhadap rendemen, derajat putih dan daya regang lembaran kertas. Hasil perlakuan terbaik diperoleh pada konsentrasi tapioka 6%. Terdapat interaksi antara kedua perlakuan penambahan konsentrasi H2O2 dan konsentrasi tapioka terhadap derajat putih dan daya regang lembaran kertas namun tidak terdapat interaksi terhadap rendemen ampas ramput laut. Hasil perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan HIP3 (Konsentrasi H2O2 2% Tapioka 6%) dengan nilai rata-rata rendemen 60,52%, derajat putih 52,40%, dan daya regang 1,76 GPa. Kata kunci: Hidrogen peroksida, tapioka, kertas, Eucheuma cottonii Abstract Paper is one of the cellulose derivative product which has an important role in life. The paper industry uses wood as its main material. The scarcity of wood and more expensive raw paper materials can be replaced by using seaweed. The use of Eucheuma cottonii seaweed pulp as raw material for paper required the addition of hydrogen peroxide (H2O2) and tapioca concentrations as a filler material. The aim of this experiment was to get hydrogen peroxyde and tapioca concentration that can give the best physical properties of pulp. The research in this phase was prepared by a multiple treatment in a structured Completelly Randomised Group Design. The factors investigated in this phase were the concentration of hydrogen peroxyde (H2O2) which consisted of 4 levels: 0% (H0), 2% (H1), 4% (H2), and 6% (H3) and concentrations of starch which consisted of 3 levels: 2% (P1), 4% (P2), and 6% (P3). The overall research was carried out in three replications and then the data were analyzed by using Bartlett Dessy Sintaria Test. Tuckey Test was used for their homogenity and additivity. Then they were analyzed further using HSD each at level 1% and 5% to look for differences between the bleaching and filling process (Steel and Torrie, 1995). The results showed that H2O2 concentration as bleaching agent have influence in yield, brightness, and elongation strength. The best H2O2 concentration treatment was 2%. And tapioca concentration have influence in yield, brightness, and elongation strength. The best tapioca concentration treatment was 6%. There are have interaction between H2O2 and tapioca concentration to the brightness and elongation strength paper. The best treatment interaction was HIP3 (hydrogen peroxyde 2% tapioca 6%) with the yield 60,52%, brightness and elongation value of 52,40% and 1,76 GPa respectively. Keyword : hydrogen peroxyde, tapioca, paper, Eucheuma cottonii
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Teknologi Hasil Pertanian |
Pengguna Deposit: | IC-STAR . 2015 |
Date Deposited: | 07 Sep 2015 04:06 |
Terakhir diubah: | 21 Oct 2015 06:47 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12336 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |