0614051066, RIFKY AFRIANANDA (2012) PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN GLUKOSA PADA PEMBUATAN PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORAGANOLEPTIK. UNSPECIFIED.
|
File PDF
9. Daftar gambar.pdf Download (65Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRACT.pdf Download (74Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (191Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Bab 1 revisi.pdf Download (95Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Bab 2 revisi.pdf Download (114Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Bab 3.pdf Download (203Kb) | Preview |
|
File PDF
Bab 4 revisi.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (268Kb) |
||
|
File PDF
BAB V.pdf Download (4Kb) | Preview |
|
|
File PDF
cover.pdf Download (28Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA revisi.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
motto.pdf Download (92Kb) | Preview |
|
|
File PDF
pengesahan.pdf Download (55Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PERSEMBAHAN, sanwacana, daftar isi.pdf Download (152Kb) | Preview |
|
|
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (4Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SANWACANA.pdf Download (14Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ucapan.pdf Download (50Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Abstrak Permen karamel merupakan sejenis toffee yang tergolong kedalam jenis permen lunak (soft candy) dan dibuat menggunakan bahan dasar susu dan gula. Permasalahan yang timbul pada permen karamel susu adalah tekstur yang keras dengan permukaan yang kasar, hal ini terjadi jika penggunaan sukrosa terlalu banyak, akan tetapi jika digunakan sukrosa glukosa yang terlalu banyak maka permen akan sulit dipotong karena tekstur yang terlalu lunak. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi sukrosa dan glukosa dalam pembuatan permen karamel menggunakan susu kambing sehingga menghasilkan permen karamel yang memiliki sifat kimia, mikrobiologi dan organoleptik yang sesuai dengan SNI Permen Karamel No. 3547. 2 tahun 2008 Penelitian dilakukan dalam faktor tunggal menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dalam tiga kali ulangan dengan formulasi sukrosa berbanding glukosa, sebagai berikut F1 (100:0), F2 (75:25), F3 (50:50), F4 (25:75), dan F5 (0:100). Kesamaan ragam data diuji dengan uji Bartlett dan kemenambahan data diuji dengan Uji Tuckey. Data hasil pengamatan sifat kimia, mikrobiologi, dan organoleptik permen karamel susu kambing dilakukan sidik ragam untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antar perlakuan. Data diolah lebih lanjut dengan uji BNT 1% dan 5% (Steel and Torrie, 1995). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan sukrosa dan glukosa berpengaruh terhadap sifat kimia, dan oraganoleptik permen karamel susu kambing, namun tidak berpengaruh terhadap sifat mikrobiologi permen karamel susu kambing. Perlakuan formulasi sukrosa dan glukosa yang terbaik pada produk permen karamel susu kambing adalah permen karamel dengan pelakuan penambahan sukrosa 75% dan glukosa 25% (F2) dengan kriteria kadar air 1,56% b/b, kadar abu 1,17% b/b, kadar gula reduksi 3,85% b/b, total kapang dan khamir 3,5x102 koloni/gram, total mikroba 3,7x102 koloni/gram, warna coklat muda, tekstur halus, serta flavor dan penerimaan keseluruhan yang disukai, Kata kunci: Pemen karamel, karamelisasi, sukrosa,glukosa, susu kambing Abstract Caramel candy is a kind of toffe classified into of (soft candy and created usingthe basic ingredients of milk and sugar. The problems in caramel candies is the texture was hard, it’s because the used of sucrose is too much, but if using too much glucose it is hard in cutting because the texture is too soft. The purpose of the research is to get the formulation between sucrose and glucose in making the caramel candies using goat’s milk so that can produced a caramel candy with chemical, microbiological, and organoleptic properties according to standard quality of caramel candy SNI No. 3547.2 (2008). The study was conducted in a single factor using Group Complete Randomized Design (RAKL) in three repeatation with sucrose versus glucose formulation, as follows F1 (100:0), F2 (75:25), F3 (50:50), F4 (25:75), and F5 (0:100). Similarity range of data was tested with Barlett test and tuckey test. The data observed in chemical, microbiological, and organoleptic properties of goat’s milk caramel candy made variance to determine wheter there is a difference between treatments. The data processed further with LSD 1% and 5% (Steel and Torrie, 1995). The results showed that the addition of sucrose and glucose effect on the chemical properties, and oraganoleptic of goat’s milk caramel candy, but no effect on the microbiological properties of goat's milk caramel candies. The best treatment of sucrose and glucose formulation is caramel candies with the addition of the 75% sucrose and glucose 25% (F2) with the criteria of the water content 1.56% w / w, ash content 1.17% w / w, reducing sugar content 3.85% w / w , total molds and yeasts 3,5x102 colonies/gram, a total of 3.7 X102 microbial colonies / gram,a light brown color, smooth texture, and flavor and overall acceptance of the preferred. Keyword : Caramel candy, caramelization, sucrose, glucose, goat’s milk
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Teknologi Hasil Pertanian |
Pengguna Deposit: | IC-STAR . 2015 |
Date Deposited: | 07 Sep 2015 04:22 |
Terakhir diubah: | 21 Oct 2015 06:44 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12406 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |