0814013104, Daniel Simatupang (2012) EVALUASI KARAKTER GENERATIF KLON-KLON UBIKAYU (Manihot Esculenta Crantz) DI DESA MUARA PUTIH KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN. Digital Library.
|
File PDF
ABSTRAK daniel.pdf Download (75Kb) | Preview |
|
|
File PDF
COVER.pdf Download (32Kb) | Preview |
|
|
File PDF
daftar gambar.pdf Download (4Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (82Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (356Kb) | Preview |
|
|
File PDF
I.pdf Download (24Kb) | Preview |
|
|
File PDF
II.pdf Download (92Kb) | Preview |
|
|
File PDF
III.pdf Download (535Kb) | Preview |
|
File PDF
IV.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (282Kb) |
||
|
File PDF
SANWACANA.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
V.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Persembahan, Terima Kasih, Daftar Isi.pdf Download (104Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengevaluasi keunggulan 38 klon berdasarkan variabel generatif, dengan cara membandingkan dengan varietas standar. (2) membuat deskripsi 10 klon terbaik berdasarkan pengamatan variabel generatif. Varietas standar yang digunakan sebagai pembanding adalah varietas Kasetsart dan Thailand. Penelitian ini dilakukan di lahan Dusun Muji Mulyo, Desa Muara Putih, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan dari Oktober 2010 – September 2011. Perlakuan diterapkan pada rancangan kelompok teracak sempurna yang terdiri dari tiga ulangan. Kemenambahan data diuji dengan uji tukey. Jika data memenuhi asumsi, maka dilanjutkan dengan analisis ragam, untuk mengetahui perbedaan nilai tengah antarperlakuan digunakan uji Waller Duncan pada taraf nyata 5%. Analisis ragam dan pemisahan nilai tengah dilakukan dengan menggunakan program analisis statistik SAS (SAS Institute, Cary, NC, USA). Untuk seluruh 40 klon yang diuji didapatkan persentase warna kulit ubi bagian luar yang berwarna coklat adalah 65% dan coklat muda 35%, persentase warna kulit ubi lapisan dalam yang berwarna rose 22,5%, rose muda 5%, gading 70%, dan kuning 2,25%, dan persentase untuk warna daging ubi yang berwarna putih 90% dan kuning 10%. Untuk variabel pendukung klon Bendo-2 memiliki nilai rata-rata jumlah akar (non ubi) tertinggi yaitu 10,89, klon Adira-4 memiliki rata-rata nilai tertinggi untuk peubah diameter ubi yaitu 5,74 cm, sedangkan klon Klenteng memiliki rata-rata nilai tertinggi untuk peubah jumlah ubi yaitu 14 sedangakan klon standar yaitu klon UJ-3, klon ini hanya memiliki nilai rata-rata jumlah akar (non ubi) yaitu 1,74, rata-rata nilai untuk peubah diameter ubi yaitu 5,09 cm, dan rata-rata nilai untuk peubah jumlah ubi yaitu 9,22. Daniel Simatupang Klon CMM 97-6, CMM 2-16, CMM 21 -7, CMM 1-10 , CMM 20-2, CMM 38-7, CMM 36-5, Duwet-3, Klenteng, dan Duwet-1 menunjukkan keunggulan sifat generatif. Klon CMM 97-6 menunjukkan daya hasil yang lebih baik terutama pada peubah panjang ubi, bobot ubi per tanaman, bobot ubi per petak , dan kadar aci. Klon CMM 97-6 memiliki bobot ubi 3,82 kg per tanaman dengan bobot ubi per petak 35,85 kg per petak(setara 44,84 ton/ ha) , dan kadar aci sebesar 30,6%, dibandingkan dengan varietas UJ-3 yang memiliki bobot ubi 1,92 kg/per tanaman dengan bobot ubi 17,5 kg per petak (21,86 ton/ha), dan kadar aci sebesar 23,43%, sedangkan klon 38-7 unggul pada peubah bobot ubi per tanaman yaitu 3,87 kg/tanaman. Kata kunci : Manihot esculenta Crantz, ubikayu, uji daya hasil, variabel generatif
Jenis Karya Akhir: | Artikel |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana |
Pengguna Deposit: | IC-STAR . 2015 |
Date Deposited: | 07 Sep 2015 04:25 |
Terakhir diubah: | 07 Sep 2015 04:25 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12440 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |