PENGARUH KONSENTRASI HIDROGEN PEROKSIDA TERHADAP KARAKTERISTIK METIL ESTER SULFONAT DARI MINYAK JELANTAH

0714051072, TRIA ANDRIZA (2012) PENGARUH KONSENTRASI HIDROGEN PEROKSIDA TERHADAP KARAKTERISTIK METIL ESTER SULFONAT DARI MINYAK JELANTAH. UNSPECIFIED.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK eng.pdf

Download (20Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (19Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
cover dalem.pdf

Download (23Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
cover skripsi.pdf

Download (130Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR GAMBAR.pdf

Download (5Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR ISI.pdf

Download (7Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (83Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
i.pdf

Download (14Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
II.pdf

Download (155Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
III.pdf

Download (98Kb) | Preview
[img] File PDF
IV.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (185Kb)
[img]
Preview
File PDF
Pengesahan.pdf

Download (6Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf

Download (165Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
SANWACANA.pdf

Download (77Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
V.pdf

Download (3838b) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Abstrak Metil ester sulfonat (MES) merupakan surfaktan anionik yang dibuat melalui proses sulfonasi. Jenis minyak yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan MES adalah kelompok minyak nabati seperti minyak kelapa, minyak sawit, minyak inti sawit, minyak kedelai, atau tallow. Minyak jelantah merupakan salah satu minyak nabati yang potensial dan belum dimanfaatkan untuk pembuatan bahan baku MES. Secara umum proses produksi MES terdiri dari tahap sulfonasi, pemucatan, dan netralisasi. Produk hasil sulfonasi (MES) berwarna gelap, maka diperlukan proses pemurnian dan pemucatan. MES harus memiliki sifat estetika yang baik untuk menjadi surfaktan yang dapat bersaing. MES harus memiliki warna yang cerah dan tingkat bau yang rendah. Pemucatan dengan menggunakan H2O2 menjadi teknik standar untuk mengurangi warna gelap MES sehingga dapat diterima penggunaan MES sebagai surfaktan dalam aplikasi produk konsumen. Penelitian ini bertujuan mendapatkan konsentrasi H2O2 terbaik terhadap karakteristik MES dari minyak jelantah. Faktor yang diteliti pada penelitian ini adalah konsentrasi H2O2 (v/v) yaitu 11% (K1), 13% (K2), 15% (K3), 17% (K4) dan 19% (K5). Perlakuan disusun secara non faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga kali ulangan. Kesamaan ragam data diuji dengan uji Bartlett dan kemenambahan data diuji dengan Uji Tukey. Data hasil pengamatan karakteristik MES dari minyak jelantah dilakukan sidik ragam untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antarperlakuan. Data diolah lebih lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi H2O2 terbaik terhadap karakteristik MES dari minyak jelantah adalah 11% H2O2 (v/v). Karakteristik MES terbaik yang dihasilkan memperlihatkan nilai rata-rata tegangan permukaan 34,57 dyne/cm, stabilitas emulsi 56,37%, berat jenis 1,39 g/mL dan nilai rata-rata uji skoring warna 4,22 dengan warna agak putih. Kata kunci: metil ester sulfonat, H2O2, minyak jelantah, sulfonasi Abstract Methyl Ester Sulphonate (MES) is anionic surfactant made through sulfonation process. The types of oil can be made for MES raw material is vegetable oil. Used cooking oil is one of potential vegetable oils and is not yet used for MES raw material. The MES production in common consists of stages of sulfonation, bleaching, and neutralization. The sulfonation product is dark color, and it needs bleaching or purification process. MES should have good aestethical characteristics to be a competitive surfactant. MES should have white color with less odor. H2O2 bleaching becomes standard technique in reducing dark color of MES, so that it would be acceptable for MES users as surfactant in consumer good applications. The objective of this research is to find out best H2O2 concentration to MES characteristics from used cooking oil. Factors to investigate in this research are H2O2 concentration (v/v) in 11% (K1), 13% (K2), 15% (K3), 17% (K4), and 19% (K5). Treatments were ordered in non factorial and completely randomized group design with three repetitions. Data homogenity was tested using Bartlett test and Tria Andriza data additivity was tested using Tuckey test. Analysis of variance to find out the differences amongst treatments was conducted to the result of observation data of MES characteristics from used cooking oil. Data were furthered processed with least significant difference in 0.05 significant level. The result showed that the best H2O2 concentration to MES characteristics from used cooking oil was 11% H2O2 (v/v). The best produced MES characteristics indicated the average values of surface tension 34.57 dyne/cm, emulsion stability 56.37%, specific gravity 1.39 g/mL, and average values of color scoring test 4,22 with almost white color. Keywords: methyl ester sulphonate, H2O2, used cooking oil, sulfonation.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek:
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Teknologi Hasil Pertanian
Pengguna Deposit: IC-STAR . 2015
Date Deposited: 07 Sep 2015 04:23
Terakhir diubah: 21 Oct 2015 06:48
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12486

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir