0814023008, Artha Muchtar Djalil (2012) PERTUMBUHAN SUBSEKTOR PERKEBUNAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI LAMPUNG. Digital Library.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (883Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I.pdf Download (3282Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II.pdf Download (8Mb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf Download (3318Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB IV.pdf Download (4Mb) | Preview |
|
File PDF
BAB V.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (13Mb) |
||
|
File PDF
BAB VI.pdf Download (10Mb) | Preview |
|
|
File PDF
COVER.pdf Download (62Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (1175Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PENGESAHAN.pdf Download (257Kb) | Preview |
|
|
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (320Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SANAWACANA.pdf Download (534Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis pertumbuhan subsektor perkebunan selama tahun 2001-2010 di Provinsi Lampung; (2) menganalisis dampak subsektor perkebunan terhadap perekonomian Lampung ditinjau dari nilai keterkaitan ke depan dan ke belakang subsektor perkebunan; (3) menganalisis dampak subsektor perkebunan terhadap perekonomian Provinsi Lampung ditinjau dari angka pengganda subsektor perkebunan; dan (4) menganalisis komoditas apa yang menjadi unggulan dari subsektor perkebunan di Provinsi Lampung. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, dan Tabel Input-Output Provinsi Lampung tahun 2000 dan 2005. Pengambilan data dilaksanakan pada Februari 2012 sampai dengan Maret 2012. Metode analisis yang digunakan adalah Shift Share untuk menganalisis pertumbuhan subsektor perkebunan, Input-Output untuk menganalisis dampak subsektor perkebunan terhadap perekonomian Provinsi Lampung, serta Location Quotient untuk menganalisis komoditas unggulan subsektor perkebunan Provinsi Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) subsektor perkebunan merupakan subsektor yang pertumbuhannya cepat dan berdaya saing tetapi masih tergolong dalam subsektor yang belum maju, hal ini dapat dilihat dari nilai komponen pertumbuhan regional sebesar 1625,248; pertumbuhan pangsa wilayah sebesar 44,103; dan pertumbuhan proporsional sebesar -677,352; (2) subsektor perkebunan cenderung berperan sebagai sektor hulu dalam perekonomian dengan nilai derajat kepekaan lebih dari 1; (3) subsektor perkebunan mampu memberikan dampak pengganda terbesar melalui komoditas kelapa sawit di peringkat satu; dan (4) komoditas unggulan subsektor perkebunan Provinsi Lampung adalah kelapa sawit yang berada di peringkat satu melalui Analisis Input-Output dan tebu melalui Analisis LQ Abstract This research is to (1) analyze the growth of plantation subsector 2001-2010 in Lampung Province; (2) analyze the impact of plantation subsector viewed from backward linkage and forward linkage of plantation subsector; (3) analyze the impact of plantation subsector viewed from multiplier effects of plantation subsector; and (4) analyze the superior commodity of plantation subsector in Lampung Province. Location was chosen purposely. This research used secondary data from Central Bureau of Statistics, Ministry of Plantation, and Input-Output Table of Lampung Province 2000 and 2005. Data were taken in February- March 2012. This research used Shift Share to analyze the growth of plantation subsector, InputOutput Analysis to analyze the impact of plantation subsector on economy in Lampung Province, and Location Quotient to analyze the superior commodity of plantation subsector in Lampung Province. The results showed that (1) plantation subsector had a quick growth and competitiveness but it is not considered an improved subsector, based on the value of regional growth of 1625.248; area section growth of 44.103; and proportional growth of -677.352; (2) plantation subsector acted as an upstream sector in economy with the value of sensitivity degree of more than 1; (3) plantation subsector can give biggest multiplier effect through palm at first rank; and (4) the superior commodity from plantation subsector is palm by using Input-Ouput Analysis and sugar cane by using Location Quotient Analysis
Jenis Karya Akhir: | Artikel |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Magister Agribisnis |
Pengguna Deposit: | IC-STAR . 2015 |
Date Deposited: | 07 Sep 2015 04:35 |
Terakhir diubah: | 07 Sep 2015 04:35 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12564 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |