ANALISIS DAYA SAING USAHATANI KELAPA SAWIT DI KECAMATAN WAWAY KARYA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

0814023095, Ni Wy Hermayanti (2012) ANALISIS DAYA SAING USAHATANI KELAPA SAWIT DI KECAMATAN WAWAY KARYA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR. UNSPECIFIED.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (1068Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB I.pdf

Download (5Mb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB III.pdf

Download (3383Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB II.pdf

Download (11Mb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB IV.pdf

Download (2142Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB VI.pdf

Download (9Mb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
cover.pdf

Download (79Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
PENGESAHAN.pdf

Download (298Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf

Download (324Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
SANAWACANA.pdf

Download (967Kb) | Preview
[img] File PDF
BAB V.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (17Mb)

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Abstrak Penelitian bertujuan untuk (1) menganalisis daya saing usahatani kelapa sawit di Kabupaten Lampung Timur, (2) menganalisis sensitivitas usahatani kelapa sawit di Kabupaten Lampung Timur terhadap perubahan harga input dan output. Penelitian dilakukan di Desa Mekar Karya Kecamatan Waway Karya Kabupaten Lampung Timur. Jumlah responden adalah 26 petani yang dipilih secara acak berdasarkan umur tanaman dari 154 populasi petani kelapa sawit. Analisis data yang digunakan adalah analisis PAM (Policy Analysis Matrix) untuk menganalisis daya saing. Untuk mempertajam analisis digunakan analisis kepekaan untuk sensitivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) usahatani kelapa sawit di Kabupaten Lampung Timur memperoleh penerimaan privat dan sosial adalah sebesar Rp 183.222.946 dan Rp 202.619.588. Biaya terdiri dari input tradable dan faktor domestik. Input tradable meliputi pupuk urea, SP-36, phonska, burat, dolomite dan herbisida. Faktor domestik meliputi input non-tradable, tenaga kerja dan sewa lahan. Keuntungan privat dan sosial yang diterima adalah Rp 53.551.385 dan Rp 61 .839.054. Analisis daya saing yang dilakukan diperoleh nilai PCR (Private Cost ratio) 0,68 yang menunjukkan bahwa untuk menghasilkan satu satuan produksi secara finansial, membutuhkan sumberdaya domestik 68% dan nilai DRCR (Domestic Resource Cost Ratio) 0,65 yang menunjukkan bahwa untuk menghasilkan satu satuan produksi secara ekonomi hanya membutuhkan sumberdaya domestik 65%. Dengan demikian usahatani kelapa sawit di Kecamatan Waway Karya Kabupaten Lampung Timur mempunyai dayasaing yang tinggi, (2) usahatani kelapa sawit di Kabupaten Lampung Timur tidak kompetitif terhadap PCR dan DRCR dengan penurunan harga output sebesar 56%. Di sisi lain, usahatani tersebut tetap kompetitif terhadap PCR dan DRCR dengan kenaikan harga input sebesar 6%. Kata kunci: daya saing, Kabupaten Lampung Timur, kelapa sawit, PAM. Abstract This research was aimed at (1) analyzing the competitiveness of palm oil-farming in Lampung Timur District, (2) analyze the sensitivity of palm oil-fanning in Lampung Timur District to changes in input and output prices. This research was carried out in Mekar Karya Village of Waway Karya SubDistrict of Lampung Timur District. The respondent of this research was 26 farmers out of 154 palm oil farmers. The respondent was choose using simple random sampling according to the age of plants. The study employs PAM (Policy Analysis Matrix) to analyze the competitiveness of palm oil-farming in Lampung Timur District . The sensitivity analysis was used to elaborate the analysis. The study showed that (1) palm oil-fanning in Lampung Timur District has private and social revenue of Rp 183,222,946 and Rp 202,619,588, respectively. Costs consisted of tradable inputs and domestic factors. The tradable input include fertilizers (urea, SP-36, phonska, burat, dolomite) and herbicides. Domestic factors include non-tradable inputs, labor, and landrate. The study suggests that the private and social profit were Rp 53,551,385 and Rp 61,839,054, respectively. The study also concludes that the PCR (Private Cost Ratio) was 0.68 which means that in order to produce one dollar of production, it requires 68 percent of domestic resources. The value of DRCR (Domestic Resource Cost Ratio) was 0.65 which means that to produce one dollar of economic production requires only 65 percent of domestic resources. In conclusion, palm oil fanning in the Waway Karya Sub-district Lampung Timur District is very competitive farming, (2) palm oil-farming in Lampung Timur District are not competitive if price of output down by 56 percent. However, palm oil-fanning is still competitive althought input price is up by 6 percent. Keywords: competitiveness, Lampung Timur District, oil palm, PAM.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek:
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agribisnis
Pengguna Deposit: IC-STAR . 2015
Date Deposited: 07 Sep 2015 04:36
Terakhir diubah: 23 Oct 2015 04:04
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12587

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir