0814061034, DWI JAYANTO (2012) PERBANDINGAN BOBOT LAHIR DAN MORTALITAS PRASAPIH ANTARA KAMBING BOERAWA G1 DAN G2 DI DESA CAMPANG KECAMATAN GISTING KABUPATEN TANGGAMUS. UNSPECIFIED.
|
File PDF
1.cover luar dan dalam.pdf Download (12Kb) | Preview |
|
|
File PDF
2.pengesahan.pdf Download (67Kb) | Preview |
|
|
File PDF
3. RIWAYAT HIDUP.pdf Download (70Kb) | Preview |
|
|
File PDF
4. Persembahan.pdf Download (106Kb) | Preview |
|
|
File PDF
5. Sanswacana.pdf Download (74Kb) | Preview |
|
|
File PDF
6. DAFTAR ISI.pdf Download (73Kb) | Preview |
|
|
File PDF
8. Daftar gambar.pdf Download (77Kb) | Preview |
|
|
File PDF
9. bab I.pdf Download (83Kb) | Preview |
|
|
File PDF
11. bab III.pdf Download (94Kb) | Preview |
|
File PDF
12. bab IV.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (184Kb) |
||
|
File PDF
13. Bab V.pdf Download (81Kb) | Preview |
|
|
File PDF
14. DAFTAR PUSTAK1.sibbdocx.pdf Download (85Kb) | Preview |
|
|
File PDF
17. abstrak.pdf Download (75Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Abstrak Peningkatan produktivitas kambing lokal dapat dilakukan dengan melakukan grading-up, yakni mengawinkan pejantan Boer dengan betina PE yang hasil persilangannya dinamakan kambing Boerawa G1 dan selanjutnya disilangkan kembali dengan bangsa pejantannya menghasilkan kambing Boerawa G2. Oleh karena itu, kambing Boerawa G2 diharapkan memiliki performan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan kambing Boerawa G1 maupun kambing PE. Semakin tingginya komposisi darah yang dimiliki kambing Boerawa G2 diharapkan bobot anak yang dilahirkan lebih bsar daripada kambing Boerawa G1 sedangkan mortalitasnya lebih kecil dari pada kambing Boerawa G1. Penelitian in bertujuan untuk mengetahui perbandingan bobot lahir dan mortalitas prasapih antara kambing Boerawa G1 dan G2. Penelitian ini menggunakan metode survey di lokasi pengembangan kambing Boerawa yakni di Desa Campang, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung dengan sampel masing-masing 42 ekor anak kambing Boerawa G1 dan G2 pada Maret—Juni 2012. Peubah yang diamati yaitu bobot lahir, mortalitas prasapih, dan manajemen pemeliharaan. Data yang digunakan adalah data primer dan data skunder. Selanjutnya data dianalisis menggunakan uji tstudent pada taraf 5% dan atau 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata bobot lahir kambing Boerawa G2 (4,11± 0,32kg) sangat nyata meningkat dibandingkan dengan kambing Boerawa G1 (3,59± 0,21kg); mortalitas prasapih kambing Boerawa G2 (9,52%) lebih rendah daripada kambing Boerawa G1 (14,28%). Abstract Increasment of local goat productivity can do by grading up, it is crossing male Boer and female PE whinch produce Boerawa G1 and than crossing again with male’s one and produce Boerawa G2. Therefore, Boerawa G2 expected have a better performance than Boerawa G1 and PE. More high blood content of Boerawa G2 expected that birth weight of child will be bigger than Boerawa G1, and have lower mortality than Boerawa G1.This research is purporting to knowing comparison of birth weight and mortality in pre-weaning between Boerawa G1 and G2. This research use survey method in Growing Center Boerawa goat in Campang Village, Gisting, Tanggamus, Lampung with 42 sample child of Boerawa G1 and G2 in March-June 2012. Observation is about birth weight, pre-weaning mortality, and goat management. Recording which used is primary recoeding and secondary recording. And than it’s analysed by t-student trial in 5% real level and or 1%. Result of this research shows that Boerawa G2 birth weight average (4,11± 0,32kg) so real increase compared to Boerawa G1(3,59± 0,21kg); pre-weaning mortality of Boerawa G2 (9,52%) lower than Boeraw G1 (14,28%).
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Peternakan |
Pengguna Deposit: | IC-STAR . 2015 |
Date Deposited: | 07 Sep 2015 04:13 |
Terakhir diubah: | 23 Oct 2015 03:55 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12638 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |