0714031040, LISKA MUTIARA SEPTIANA (2012) PENGARUH EKSTRAK CAMPURAN KOMPOS BAHAN ORGANIK DENGAN DUA JENIS PENGEKSTRAK TERHADAP BIOMASSA KARBON MIKROORGANISME (C-MIK) PADA TANAH ULTISOL. Digital Library.
|
File PDF
ABSTRACT.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
COVER.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR GAMBAR.pdf Download (79Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (74Kb) | Preview |
|
|
File PDF
MENGESAHKAN.pdf Download (4Kb) | Preview |
|
|
File PDF
MOTO.pdf Download (69Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PERSEMBAHAN.pdf Download (61Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PERSETUJUAN.pdf Download (4Kb) | Preview |
|
|
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (5Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SANWACANA.pdf Download (77Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I.pdf Download (90Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf Download (92Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB IV.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (222Kb) |
||
|
File PDF
BAB V.pdf Download (6Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (150Kb) | Preview |
|
|
File PDF
TINJAUAN PUSTAKA.pdf Download (102Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Abstrak Pemberian bahan organik seperti limbah agroindustri (kulit kopi, kulit kakao, jerami bekas media jamur, dan kepala udang), pupuk kandang dan kotoran cacing (kascing) diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanah Ultisol. Penggunaan bahan organik dan limbah agroindustri sebagai bahan organik padat menimbulkan permasalahan. Oleh karena itu pembuatan bahan organik cair, yang terlebih dahulu dijadikan kompos diharapkan menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah. Biomassa karbon mikroorganisme (C-mik) tanah dapat digunakan sebagai indikator kesuburan tanah, karena tanah yang mengandung berbagai mikroorganisme menunjukan bahwa tanah tersebut memiliki tingkat kesuburan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak campuran kompos bahan organik dan jenis pengekstrak terhadap biomassa karbon mikroorganisme (C-mik) pada tanah Ultisol dalam meningkatkan kesuburan tanah. Penelitian ini disusun secara faktorial dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah Campuran bahan organik (O) yang terdiri dari O1= Pupuk kandang + kulit kopi, O2= Pupuk kandang + kulit kakao, O3= Pupuk kandang + jerami bekas media jamur, O4= Pupuk kandang + kepala udang, O5= Kascing + kulit kopi, O6= Kascing + kulit kakao, O7= Kascing + jerami bekas media jamur, O8= Kascing + kepala udang. Faktor kedua jenis pengekstrak yang terdiri dari E1= Pengekstrak Air destilata, E2= Pengekstrak Asam asetat. Data yang diperoleh diuji homogenitas ragamnya dengan uji Bartlett dan adiktifitas dengan uji Tukey. Data dianalisis dengan ANARA dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak campuran kompos kascing dan jerami bekas media jamur dapat memacu pembentukan biomassa dibandingkan ekstrak campuran lainnya. C-mik tanah dengan pengekstrak asam asetat lebih tinggi dibandingkan pengekstrak air destilata hanya pada campuran kompos bahan organik (pupuk kandang dan kascing) dan kepala udang. Tidak terdapat korelasi antara C-mik tanah dengan pH, C-organik, dan N-total pada pengamatan hari ke-30. Kata kunci: Biomassa karbon mikroorganisme (C-mik), ekstrak kompos bahan organik, jenis pengekstrak dan limbah agroindustri Abstract Application of organic materials such as agro-industry wastes (coffee husk, cocoa pod husk, straw which had been used a mushroom media, and shrimp wastes), manure, and earthworm feces to Ultisol soil is expected to increase the crop productivity. The use of bulk compost is facing a problem. Therefore, an alternative solution is to make it liquid form. Soil carbon microbial biomass (C-mic) can be used as an indicator . The research aimed to examine the effect of mixed organic compost extract using two types of extract on soil carbon microbial biomass (C-mic) of Ultisol soil. Research was arranged in factorial, Randomized Block Design (RBD) with two treatments and three replicates. The first factor was the mixture of organic matter (O) consists of O1 = manure + coffee husk, O2 = manure + cocoa pod husk, O3 = manure + straw which had been used a mushroom media, O4 = Manure + shrimp wastes, O5 = earthworm feces + coffee husk, O6 = earthworm feces + cocoa pod husk, O7 = earthworm feces + straw which had been used a mushroom media, O8 = earthworm feces + shrimp wastes. The second factor was the extractor type consists of E1 = Air destilata, E2 = acetic acid 0,01N. Data obtained were analyzed by least significance difference (LSD) at 5% level. The results showed that the mixed compost extract of earthworm feces and straw which had been used a mushroom media significantly increase the microbial-C biomassa compared to another mixed compost extracts. Extraction with acetic acid was higher in the C-mik than the water only on treatment with mixed organic compost (manure and earthworm) and shrimp wastes. There was no correlation between C-mic and pH, organic C, or N-total on 30 day of incubation. Key words : Agro-industry wastes, extracts organic compost materials, soil carbon microbial biomass (C-mic), and type of extractant.
Jenis Karya Akhir: | Artikel |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Magister Agroekoteknologi |
Pengguna Deposit: | IC-STAR . 2015 |
Date Deposited: | 07 Sep 2015 04:12 |
Terakhir diubah: | 07 Sep 2015 04:12 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12688 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |