PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP BIOMASSA KARBON MIKROORGANISME (C-mik) PADA PERTANAMAN JAGUNG (Zea may L.) MUSIM TANAM KE-41

0714031062, YUNITA ANGGRAINI (2012) PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP BIOMASSA KARBON MIKROORGANISME (C-mik) PADA PERTANAMAN JAGUNG (Zea may L.) MUSIM TANAM KE-41. Digital Library.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRACT.pdf

Download (7Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (8Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Abstrak Di Indonesia saat ini telah dikembangkan penerapan sistem olah tanah konservasi. Pengolahan tanah tanpa didukung dengan tindakan konservasi tanah akan menyebabkan menurunnya produktifitas lahan secara cepat. Usaha untuk menigkatkan produksi tanaman pangan juga dapat dilakukan dengan pemupukan. Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk dapat meningkatkan produksi, mutu hasil produksi dan mutu hasil tanaman. Selain itu, peningkatan produksi tanaman juga dapat dilihat dari indeks kesuburan tanah. Tanah yang banyak mengandung berbagai mikroorganisme tanah, secara umum dapat dikatakan bahwa tanah tersebut adalah tanah yang memiliki sifat fisik dan kimia yang baik. Oleh karena itu, biomassa mikroorganisme tanah dapat digunakan sebagai indeks kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biomassa karbon mikroorganisme (C-mik) akibat perlakuan sistem pengolahan tanah dan pemupukan nitrogen jangka panjang pada pertanaman jagung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dan disusun secara faktorial (3x3) dengan 4 ulangan. Faktor pertama dalam penelitian ini adalah perlakuan sistem olah tanah (T) yaitu T1 = olah tanah intensif, T2 = olah tanah minimum, T3 = tanpa olah tanah, dan faktor kedua dalam penelitian ini adalah pemupukan nitrogen jangka panjang (N) yaitu N0 = 0 kg N ha-1, N1 = 100 kg N ha-1 dan N2 = 200 kg N ha-1. Pada masing-masing petak percobaan, sampel tanah diambil pada tiga titik kemudian dikompositkan. Pengambilan sampel tanah dilakukan satu hari sesudah pengolahan tanah, masa vegetatif maksimum dan masa panen tanaman jagung. Data yang diperoleh diuji homogenitas dengan uji Bartlet, uji aditifitas dengan Uji Tukey, kemudian analisis ragam, serta dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) 5% serta uji korelasi dengan C-organik, N-total, dan pH. Semua hasil penelitian baik sebelum pengolahan tanah, saat vegetatif maksimum, maupun setelah panen menunjukkan C-mik tertinggi ada pada sistem Tanpa Olah Tanah (TOT) dan pemupukan 200 kg N ha-1. Dimana C-mik terendah pada Olah tanah Intensif (OTI) dan tanpa pemupukan. Sama halnya dengan uji korelasi pada C organik dan N-total, dimana Corganik tertinggi dan N-total tertinggi terdapat pada sistem TOT. Sedangkan pada pH, yang menunjukkan pH tertinggi terdapat pada OTI, baik pH KCl maupun pH H2O. Kata kunci : Sistem olah tanah konservasi, pemupukan N, biomassa karbon mikroorganisme tanah (C-mik). Abstract In Indonesia today has developed the application of conservation tillage system. Cultivation of land without conservation measures supported by the soil will cause the decline in land productivity. Effort to increase crop produktion can also be done by fertilizing. Aims to increase the production, quality production, and quality of crops. In addition, the increase in crop production can also be seen from the index of soil fertility. Land that contains a variety of soil microorganism, in general it can be said that the land is land that has the physical and chemical properties of both. Therefore, the biomass of soil microorganisms can be used as an index of soil fertility. The research aims were determined the effects of tillage systems and nitrogen fertilization on carbon biomass of the soil microorganism (C-mik). This research was conducted using a randomized block design (RAK) and arranged in factorial with (3x3) 4 replications. The first factor in this research is the treatment of tillage system (T), which T1 = intensive tillage, T2 = minimum tillage, T3 = no tillage, and the second factor in this study were long-term nitrogen fertilization (N), which, N0 = 0 kg N ha-1, N1 = 25 kg N ha-1 and N2 = 50 kg N ha-1. Mix the three soil sampel point in each field trial. Sampling was done one day after tillage system, maksimum vegetatif, and after harvest. Data obtained were tested for homogenity with Barlett test and aditifity with Tukey test. Data were analyzed by ANOVA and followed by 5% BNJ test than correlated with Organic C, N-Total, and pH. Over all the result were showed the highest C-mik in the no tillage system (TOT) and fertilization 200 kg N ha-1. Whereas the lowest C-mik in the intensive tillage system and without N fertilizer. Similarly, the correlation test in organic C and N total which the highest organic C was highest N-total in the TOT system. But to pH (Kcl and H2O) the highest in OTI system. Key : Tillage system, N fertilization, carbon biomass of the soil microorganism

Jenis Karya Akhir: Artikel
Subyek:
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana
Pengguna Deposit: IC-STAR . 2015
Date Deposited: 07 Sep 2015 04:12
Terakhir diubah: 07 Sep 2015 04:12
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/12690

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir