PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI MENGGUNAKAN SISTEM HIDROPONIK DAN AKUAPONIK

Aulia Rakhman, 0814071030 (2015) PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI MENGGUNAKAN SISTEM HIDROPONIK DAN AKUAPONIK. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (50Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
ABSTRACT.pdf

Download (50Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
COVER DALAM.pdf

Download (55Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
MENYETUJUI.pdf

Download (335Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
MENGESAHKAN.pdf

Download (329Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
PERNYATAAN.pdf

Download (177Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf

Download (58Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
PERSEMBAHAN.pdf

Download (75Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
SANWACANA.pdf

Download (79Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR ISI.pdf

Download (55Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR TABEL.pdf

Download (51Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR GAMBAR.pdf

Download (70Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB I.pdf

Download (55Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB II.pdf

Download (161Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB III.pdf

Download (103Kb) | Preview
[img] File PDF
BAB IV.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (370Kb)
[img]
Preview
File PDF
BAB V.pdf

Download (48Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (85Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Hidroponik adalah cara bercocok tanam alternatif di perkotaan. Mudah, terkendali, dan bisa dilakukan di media tanpa tanah, bahkan di dalam rumah. Pada sistem hidroponik penyiraman tanaman dilakukan secara otomatis dan lingkungan bisa dikendalikan dari hama tanaman, sangat cocok untuk masyarakat yang rutinitasnya banyak dihabiskan untuk bekerja di kantor dibanding di rumah. Nutrisi hidroponik sangat susah untuk didapatkan, bahkan di Lampung belum ada yang menjualnya. Akuaponik menawarkan alternatif lain yang bisa digunakan untuk bercocok tanam di lahan terbatas dan nutrisi lebih mudah ditemukan karena memanfaatkan kotoran ikan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kotoran ikan mampu menggantikan nutrisi hidroponik dalam menunjang pertumbuhan tanaman sawi. Penelitian ini membandingkan hasil tanaman sawi pada tiga perlakuan, yaitu L1 (hidroponik), L2 (akuaponik menggunakan ikan komet), dan L3 (akuaponik menggunakan ikan nila). Penelitian dilakukan di kediaman Amin Khairi, Jalan Said Sabri, Nomor 58B, Kedaton, Bandar Lampung dan Laboratorium Jurusan Teknik Pertanian Universitas Lampung. Variabel-variabel yang diuji adalah tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, dan berat total tanaman sawi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman sawi pada sistem hidroponik lebih baik dari pada akuaponik. Tinggi tanaman rata-rata pada minggu ke empat untuk L1, L2, dan L3 adalah 24,6 cm; 9,1 cm; 14,0 cm; secara berturutan. Jumlah daun rata-rata pada minggu ke empat untuk L1, L2, dan L3 adalah 10,2; 7,2; 7,7; secara berturutan. Panjang akar rata-rata pada minggu ke empat untuk L1, L2, dan L3 adalah 27,3 cm; 10,6 cm; 15,0 cm; secara berturutan. Berat total tanaman sawi untuk L1, L2, dan L3 adalah 77,08 gr; 9,7 gr; 28,6 gr; secara berturutan. THE GROWTH MUSTARD USING HYDROPONICS AND AQUAPONICS SYSTEMS Hydroponics is an alternative way of farming in a limited area of urban. Easy, controlled, and can be done on media without soil, even in the house. In hydroponic watering system is automatic and the environment can be controlled from plant pests, it is suitable for people who spent more routine work in the office than at home. Nutrients hydroponics is very difficult to obtain, even in Lampung no body sold. Aquaponics is to offer another alternative that could be used to grow crops in a limited area and the nutrients are easier to find because it uses fish waste. This study was conducted to know where fish waste could replace hydroponic nutrients to support the growth of mustard plants. This research compared the yield of mustard plants using three treatments, namely L1 (hydroponics), L2 (Aquaponics using comet fish), and L3 (Aquaponics using tilapia). The study was conducted at the residence of Amin Khairi, St. Said Sabri, No. 58B, Kedaton, Bandar Lampung and Laboratory of Agricultural Engineering Department, University of Lampung. The variables tested were plant height, leaf number, root length, and the total weight of mustard. The research showed that the growth of mustard plants at hydroponic was better than Aquaponics systems. The average plant height at week four were 24,6 cm; 9,1 cm; 14,0 cm of L1, L2, and L3, respectively. The average number of leaves at week four were 10,2; 7,2; 7,7 of L1, L2, and L3, respectively. The average root length at week four were 27,3 cm; 10,6 cm; 15,0 cm of L1, L2, and L3, respectively. The total weight of mustard plants of L1, L2, and L3 were 77,08; 9,7; 28,6 grams; respectively.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Pertanian ( Umum )
> Budidaya tanaman
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Teknik Pertanian
Pengguna Deposit: 1602496 . Digilib
Date Deposited: 30 Oct 2015 04:01
Terakhir diubah: 30 Oct 2015 04:01
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/13970

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir