Arif Mz, 0818011006 (2013) PERBANDINGAN TINGKAT KESEMBUHAN LUKA BAKAR DENGAN PEMBERIAN MADU DAN PEMBERIAN GENTAMISIN TOPIKAL PADA TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus). Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (11Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRACT.pdf Download (10Kb) | Preview |
|
|
File PDF
COVER DALAM.pdf Download (33Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PERSETUJUAN.pdf Download (219Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PENGESAHAN.pdf Download (208Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PERNYATAAN.pdf Download (148Kb) | Preview |
|
|
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (5Kb) | Preview |
|
|
File PDF
MOTO.pdf Download (21Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SANWACANA.pdf Download (114Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (17Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR TABEL.pdf Download (83Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR GAMBAR.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I.pdf Download (126Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II.pdf Download (223Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf Download (434Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB IV.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (479Kb) |
||
|
File PDF
BAB V.pdf Download (6Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (93Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang rentan terjadi kerusakan contohnya suhu yang tinggi. Tingkat kerusakan kulit bergantung pada pada suhu tertentu dan waktu kontak tertentu. Madu diduga berperan sebagai antibakteri dan saat ini sudah dimanfaatkan sebagai penanganan korban luka bakar sudah diketahui banyak manfaatnya. Penelitian ini bertujuan membandingkan tingkat kesembuhan luka bakar dengan pemberian madu dan gentamisin topikal. Penelitian ini menggunakan rancangan acak terkontrol. Pada penelitian menggunakan 9 ekor tikus jantan galur Spraque dawley dijadikan subyek penelitian. Tikus dibagi menjadi 3 kelompok secara random yaitu: K1 (kontrol), K2 (madu 100%), K3 ( Gentamisin Topikal Gel 0,1%×10gr) setelah 14 hari perlakuan dilakukan pengamatan. Dari hasil penelitian luka bakar pada kulit tikus menunjukann rata-rata kesembuhan kulit secara histopatologis pada kelompok perlakuan 1, 2 dan 3 adalah 0,817±2,57, 0,774±4,23, dan 0,691±4,27 dengan nilai P=0,001 pada uji Kruskal-Wallis. Pada analisi Mann-Whitney test nilai p pada tiap kelompok adalah: antara K1 dan K2 p=0,001 kemudian K1 dan K3 p=0,001, untuk uji kelompok K2 dan K3 p=0,936. Pada hasil uji klinis didapat rata-rata 50,70±15,28 pada K1, 94,48±6,07 pada K2 dan K3, 92,14±6,85. Pada uji ANOVA didapatkan p=0,039, dilanjutkan pada uji post hoc terdapat perbedaan bermakna pada kelompok K1 terhadap kelompok K2 dan K3 dengan nilai p=0,001. Dan tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok K2 dan K3 dengan nilai p=0,585. Berdasarkan hasil penelitian perbandingan tingkat kesembuhan luka bakar terhadap pemberian madu dan gentamisin topikal dapat disimpulkan bahwa madu dapat dijadikan sebagai obat alternatif pada luka bakar sebagai pengganti antibiotik gentamisin topikal, terutama di daerah terpencil yang sulit untuk mendapatkan antibiotik gentamisin topikal. Kata Kunci : Gentamisin Topikal, luka bakar, madu. THE COMPARISON FUEL OF LEVEL WOUND HEALING LEVEL BETWEEN HONEY AND TOPICAL GENTAMICIN TREATMENT WHITE ON RATS (Rattus Norvegicus) Human skin is one of the most vulnerable organ damage. Damage to the skin, among others, can be caused by temperature. The extent of damage depends on the skin at specific temperature and contact time. thought to act as an antibacterial honey. This study aims to compare the rate of healing of burns with honey and gentamicin topical administration. This study used a randomized controlled design. In studies using 9 tails Spraque Dawley strain male rats used as subjects of research. Rats were divided into 3 groups at random are: K1 (control), K2 (honey 100%), K3 (Gentamicin Topical Gel 0.1% × 5gr) after 14 days of treatment was observed. From the research on mice skin burns to average histopathological cure of skin in the treated group 1, 2 and 3 were 0.817±2.57, 0.774±4.23 and 0.691±4.27 with a P value = 0.001 in the Kruskal-Wallis test. On analysis Mann-Whitney test p values for each group are: between K1 and K2 p = 0.001, then K1 and K3 p = 0.001, test for K2 and K3 group p = 0.936. On the results of clinical trials gained an average 50.70 ± 15:28 on K1, 94.48 ± 6:07 in K2 and K3, 92.14 ± 6.85. In the ANOVA test obtained p = 0.039, resumed in the post hoc tests found significant differences in the K1 to the K2 and K3 with p = 0.001. And there were no significant differences between the groups K2 and K3 with p = 0.585. Based on the comparative study of the rate of healing of burns and gentamicin topical honey treatment, it can be concluded that honey can be used as an alternative medicine to the burn instead of gentamicin topical antibiotics, especially in remote areas that are difficult to get a topical antibiotic gentamicin. Keywords: Gentamicin Topical, burns, honey.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > R Medicine (General) > RB Pathology |
Program Studi: | Fakultas Kedokteran > Prodi Pendidikan Dokter |
Pengguna Deposit: | 9126104 . Digilib |
Date Deposited: | 27 Oct 2015 07:08 |
Terakhir diubah: | 27 Oct 2015 07:08 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14037 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |