Ahmad Rama Doni, 1015021019 (2015) Analisa Nilai Kekasaran Permukaan Paduan Magnesium AZ31 Yang Dibubut Menggunakan Pahat Potong Berputar. Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
|
File PDF
1. ABSTRAK.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
2. ABSTRACT.pdf Download (83Kb) | Preview |
|
|
File PDF
3. COVER DALAM.pdf Download (35Kb) | Preview |
|
|
File PDF
4. LEMBAR PERSETUJUAN.pdf Download (292Kb) | Preview |
|
|
File PDF
5. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (284Kb) | Preview |
|
|
File PDF
6. LEMBAR PERNYATAAN.pdf Download (204Kb) | Preview |
|
|
File PDF
7. RIWAYATHIDUP.pdf Download (147Kb) | Preview |
|
|
File PDF
8. MOTTO.pdf Download (64Kb) | Preview |
|
|
File PDF
9. PERSEMBAHAN.pdf Download (100Kb) | Preview |
|
|
File PDF
10. SANWACANA.pdf Download (146Kb) | Preview |
|
|
File PDF
11.DAFTAR ISI.pdf Download (174Kb) | Preview |
|
|
File PDF
12.DAFTAR GAMBAR.pdf Download (82Kb) | Preview |
|
|
File PDF
13.DAFTAR TABEL.pdf Download (50Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I.pdf Download (61Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II.pdf Download (767Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf Download (1069Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB IV.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (2811Kb) |
||
|
File PDF
BAB V.pdf Download (84Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (71Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Magnesium merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan pada komponen otomotif karena memiliki sifat yang ringan dibandingkan besi cor dan baja yang relatif berat. Selain itu magnesium memiliki kelebihan karakteristik pemotongan yang sangat baik dan menguntungkan. Meskipun demikian magnesium juga dikenal sebagai bahan logam yang mudah terbakar karena mamiliki titik nyala yang rendah. Sehingga pada proses pemesinan magnesium cairan pendingin sangat dibutuhkan untuk menurunkan suhu pemotongan, namun seiring berkembangnya zaman penggunaan cairan pendingin mulai untuk diminimalisir karena berakibat pada pencemaran lingkungan. Salah satu metode penurunan suhu pemotongan pada proses pemesinan magnesium adalah dengan menggunakan pahat potong berputar. Di mana pahat akan mengalami pndinginan selama periode putaran tanpa pemotongan. Selain aspek suhu, nilai kekasaran permukaan juga harus diperhatikan. Sebab nilai kekasaran permukaan adalah salah satu karakteristik kualitas kritis yang penting pada proses pemesinan. Hasil pengujian nilai kekasaran material magnesium AZ31 pada parameter kecepatan benda kerja (Vw) 25,50,120,160,200 m/min, kecepatan potong pahat putar (Vt) 25,50,75 m/min, gerak makan (f) 0,05 dan 0,1 mm/rev, serta kedalaman potong 0,2 mm menggunakan insert (pahat) berdiameter 16 dan 20 mm dengan pengukuran nilai kekasaran menggunkan surface tester didapat nilaikekasaran minimum 0,62 µm pada penggunaan insert 16 mm dan nilai kekasaran maksimum 2,86 µm pada penggunaan insert 20 mm. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besar diameter insert yang digunakan pada penelitian ini maka nilai kekasaran yang dihasilkan akan semakin tinggi. Hasil lain juga menunjukkan pengaruh dari setiap variasi parameter yang digunakan. Semakin tinggi gerak makan maka nilai kekasaran akan semakin tinggi, semakin tinggi kecepatan potong pahat putar maka nilai kekasaran akan semakin rendah, pada penggunaan insert 16 mm semakin tinggi kecepata putar benda kerja maka nilai kekasaran yang dihasilkan akan semakin rendah namun pada penggunaan insert 20 mm justru didapat hasil yang sebaliknya. Kata Kunci : Magnesium AZ31, pahat potong berputar, nilai kekasaran, surface tester. Magnesium is one of the materials which are widely used in automotive component because it is lighter than cast iron and steel. How ever, magnesium has the excellences of good and profitable cutting characteristics. Nevertheless, magnesium is also known as a combustible metal since it has a low flash point. Thus, in the magnesium machining process, cooling fluid is very needed to lower cutting temperature, but over the times, the use of cooling fluid has been minimized due to the environmental pollution. One of the lowering methods in magnesium machining process is by using lathe in which the tool will be cooling during rotating period without drilling. Besides the aspect of temperature, surface roughness value must also be considered. It is because the surface roughness value is one of the important critical quality characteristics in the machining process. The testing results of the material roughness values of magnesium AZ31 are: work piece speed parameter (Vw) 25,50,120,160,200 m/min, cutting speed (Vt) 25,50,75 m/min, motion meal (f) 0.05 and 0.1 mm/rev, and the depth of cut 0.2 mm by using insert (chisel) of 16 and 20 mm in diameter with the measurement of roughness value by using a surface tester obtained the minimum roughness value of 0.62 µm in the use of insert 16 mm and maximum roughness value of 2, 86 µm in the use of insert 20 mm. Those show that the larger the diameter of the insert used in this research, the higher the roughness value produced. The other result also shows the influence of every parameter variation which is used. The higher the motion meal, the higher the value of roughness, the higher the cutting speed of lathe, the lower the value of the roughness. In the use of insert 16 mm, the higher the rotational speed of the work piece, the lower the value of the roughness produced, but in the use of insert 20 mm, it is obtained the opposite result. Keywords : Magnesium AZ31, lathe, roughness value, surface tester
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > Mesin (General). Mesin Sipil (General) > Mesin (General). Mesin Sipil (General) Mesin (General). Mesin Sipil (General) |
Program Studi: | Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Mesin |
Pengguna Deposit: | 0391998 . Digilib |
Date Deposited: | 29 Oct 2015 03:40 |
Terakhir diubah: | 29 Oct 2015 03:40 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14186 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |