0513033018, Baroroh Barid (2012) PERKAWINAN DI BULAN SURO BAGI MASYARAKAT DESA AMBARAWA KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU. Other thesis, Universitas Lampung.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (9Kb) | Preview |
|
|
File PDF
cover dll.pdf Download (111Kb) | Preview |
|
|
File PDF
cover.pdf Download (11Kb) | Preview |
|
|
File PDF
cover2.pdf Download (12Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (12Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (10Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR TABEL.pdf Download (8Kb) | Preview |
|
|
File PDF
MOTTO.pdf Download (24Kb) | Preview |
|
|
File PDF
pengesahan.pdf Download (9Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PERSEMBAHAN.pdf Download (38Kb) | Preview |
|
|
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SANWACANA.pdf Download (22Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SURAT PERNYATAAN.pdf Download (12Kb) | Preview |
|
|
File PDF
I.pdf Download (36Kb) | Preview |
|
|
File PDF
II.pdf Download (54Kb) | Preview |
|
|
File PDF
III.pdf Download (36Kb) | Preview |
|
File PDF
IV.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (164Kb) |
||
|
File PDF
V.pdf Download (11Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Bangsa Indonesia merupakan negara yang penduduknya terdiri dari berbagai macam suku bangsa, sehingga memiliki kebudayaan yang beranekaragam. Setiap suku bangsa yang ada di Indonesia memiliki adat kebiasaan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Masyarakat Jawa sangat memperhatikan adanya mitos dan kepercayaan yang menjadi keyakinan dalam kehidupan, sehingga mereka masih melakukan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh leluhurnya. Oleh sebab itu, masih banyak dijumpai adat atau kebiasaan-kebiasaan untuk tidak melaksanakan hajatan dan perkawinan pada bulan Suro, karena bulan itu dipercayai oleh orang Jawa sebagai bulan yang dianggap keramat. Masyarakat desa Ambarawa kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu dalam melaksanakan perkawinan masih berdasar kepercayaan dari para leluhurnya. Semisal mereka tidak berani melaksanakan pernikahan pada bulan Suro. Sehingga pada bulan suro di desa Ambarawa tidak ada hajatan atau pernikahan. Hal itu karena adanya kepercayaan-kepercayaan yang turun-menurun dari zaman dahulu, walaupun apabila dilanggar entah apa yang terjadi kita tidak tahu, Padahal Islam tidak seperti itu, Islam justru menganggap yang seperti ini adalah thiyarah (meramalkan bernasib sial karena melihat sesuatu akan tetapi itu adalah kepercayaan yang dipegang oleh orang-orang Jawa yang berada di desa Ambarawa kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu yang telah terbiasa dilakukan karena kebiasaan adat setempat yang sudah menjadi tradisi dalam kehidupan mereka. Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sikap masyarakat desa Ambarawa terhadap perkawinan di bulan Suro. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana sikap masyarakat desa Ambarawa terhadap perkawinan di bulan Suro? Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran tentang bagaimana sikap masyarakat desa Ambarawa terhadap perkawinan di bulan Suro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Berdasarkan angket yang disebar kepada 131 responden, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat desa Ambarawa setuju terhadap larangan perkawinan di Bulan Suro. Artinya masyarakat Ambarawa cenderung menolak terhadap pelaksanaan perkawinan pada bulan Suro.
Jenis Karya Akhir: | Tesis (Other) |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | FKIP > Prodi Pendidikan Sejarah IPS |
Pengguna Deposit: | . . Yulianti |
Date Deposited: | 26 Nov 2015 04:02 |
Terakhir diubah: | 26 Nov 2015 04:02 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/14804 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |