0643033034, RIDHONI (2012) TRADISI KAKICERAN PADA MASYARAKAT LAMPUNG SAIBATIN MARGA PUGUNG TAMPAK KECAMATAN PESISIR UTARA LAMPUNG BARAT. Digital Library.
|
File PDF
abstrak.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
bab 1.pdf Download (208Kb) | Preview |
|
|
File PDF
bab 2.pdf Download (36Kb) | Preview |
|
|
File PDF
bab 3.pdf Download (217Kb) | Preview |
|
File PDF
bab 4.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (450Kb) |
||
|
File PDF
bab 5.pdf Download (88Kb) | Preview |
|
|
File PDF
cover 2.pdf Download (29Kb) | Preview |
|
|
File PDF
cover.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
cv.pdf Download (9Kb) | Preview |
|
|
File PDF
daftar gambar.pdf Download (86Kb) | Preview |
|
|
File PDF
daftar isi.pdf Download (107Kb) | Preview |
|
|
File PDF
daftar pustaka.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
daftar tabel.pdf Download (79Kb) | Preview |
|
|
File PDF
motto.pdf Download (23Kb) | Preview |
|
|
File PDF
pengesahan.pdf Download (4047b) | Preview |
|
|
File PDF
pernyataan.pdf Download (107Kb) | Preview |
|
|
File PDF
persembahan.pdf Download (31Kb) | Preview |
|
|
File PDF
persetujuan.pdf Download (26Kb) | Preview |
|
|
File PDF
sanwaacana.pdf Download (193Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Di dalam masyarakat Saibatin Marga Pugung Tampak terdapat tradisi dan cara tersendiri dalam melestarikan budaya Lampung. Mereka memanfaatkan momentum lebaran sebagai ajang untuk bermaaf-maafan secara massal dan memperkenalkan budaya Lampung kepada khalayak ramai. Tradisi tersebut dikenal dengan nama kakiceran. Tradisi kekiciran merupakan suatu pentas seni dan budaya yang dilakukan oleh muli mekhanai secara turun temurun dalam rangka memeriahkan hari raya idul fitri. Tradisi ini sangat aneh bagi masyarakat yang belum mengetahui secara jelas bagaimana pelaksanaan kakiceran. Berbagai opini negatif muncul mengenai tradisi tersebut seperti pemborosan uang, pemborosan waktu dan tenaga, ekploitasi anak-anak, maupun kegiatan yang tidak bermanfaat. Opini-opini tersebut tentu saja mempengaruhi keberlangsungan tradisi ini, sehingga jika tidak diluruskan maka secara bertahap tradisi ini akan hilang. Untuk menghilangkan opini-opini negatif tersebut, kita harus melihat secara jelas mengenai makna, fungsi dan proses pelaksanaan dari tradisi kakiceran. Berdasarkan uraian di atas, muncul permasalahan sebagai berikut: (1) bagaimanakan proses pelaksanaan kakiceran? (2) apa makna dari pelaksanaan tradisi kakiceran? (3) apa fungsi tradisi kakiceran? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan tradisi kakiceran. Dalam penelitian ini, penulis mengadakan penelitian di masyarakat Lampung Saibatin Marga Pugung Tampak Kecamatan Pesisir Utara Lampung Barat ketika diadakan acara kakiceran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif. Sedangkan tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, studi pustaka dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tradisi kakiceran masih dilaksanakan dengan baik dan layak untuk diketahui masyarakat umum karena tradisi ini memiliki fungsi dan kegunaan dalam rangka mempertahankan budaya asli Indonesia khususnya budaya Lampung. Untuk mengetahui tradisi ini, maka dapat dilihat dari proses pelaksanaannya. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tradisi kakiceran masih dilaksanakan sampai saat ini dan memiliki tiga tahap dalam proses pelaksanaannya yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap penutup.
Jenis Karya Akhir: | Artikel |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | FKIP > Prodi Pendidikan Sejarah IPS |
Pengguna Deposit: | UPT . Neti Yuliawati |
Date Deposited: | 07 Dec 2015 02:10 |
Terakhir diubah: | 07 Dec 2015 02:10 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/15062 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |