PERLAWANAN TENTARA PETA TERHADAP PEMERINTAHAN MILITER JEPANG DI INDONESIA

0713033024, Ericka Selviana (2011) PERLAWANAN TENTARA PETA TERHADAP PEMERINTAHAN MILITER JEPANG DI INDONESIA. Digital Library.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (19Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB 1.pdf

Download (7Mb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB 2.pdf

Download (7Mb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB 3.pdf

Download (6Mb) | Preview
[img] File PDF
BAB 4.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (53Mb)
[img]
Preview
File PDF
BAB 5.pdf

Download (1527Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
COVER DALAM.pdf

Download (95Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
COVER LUAR.pdf

Download (55Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR ISI.pdf

Download (652Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR LAMPIRAN.pdf

Download (305Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
MOTTO.pdf

Download (139Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
PENGESAHAN.pdf

Download (82Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
PERSEMBAHAN.pdf

Download (171Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
PERSETUJUAN.pdf

Download (156Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf

Download (254Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
SANWACANA.pdf

Download (1023Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
SURAT PERNYATAAN.pdf

Download (197Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Pendudukan Jepang pada tahun 1942-1945 di Indonesia ternyata telah menggunakan berbagai cara untuk memperkuat kekuasaannya. Usaha Jepang dalam hal ini sangat penting artinya karena dalam situasi perang ketika itu di mana Jepang sebagai pelaku utamanya, maka wilayah Indonesia ini telah dijadikannya sebagai sumber yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang. Letak yang strategis dan kekayaan hasil bumi Indonesia seperti minyak merupakan modal yang sangat diperlukan oleh Jepang. Sejalan dengan usaha itu direncanakan juga oleh pemerintah Jepang untuk membentuk suatu tentara Pembela Tanah Air atau yang lebih kita kenal dengan sebutan tentara Peta. Hal ini dikarenakan Jepang sangat membutuhkan banyak tenaga untuk membantu menghadapi Sekutu dalam perang Pasifik. Maka pada tanggal 3 Oktober 1945 dikeluarkan peraturan yang dikenal dengan nama Osamu Seirei No. 44 mengenai pembentukan tentara Peta (Pembela Tanah Air). Sementara itu pendudukan Jepang semakin tidak disenangi oleh rakyat Indonesia dengan sikap tentara Jepang yang kejam dan bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat Indonesia yang juga dialami oleh rakyat di Blitar. Sebagai reaksi dari sikap dan tindakan kejam tentara Jepang itu terlihat di beberapa tempat di Indonesia telah terjadi perlawanan seperti yang dilakukan oleh para tentara Peta yang ada di Blitar karena mereka kecewa dengan tentara Jepang yang melakukan penindasan terhadap rakyat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah proses perlawanan tentara Peta terhadap pemerintahan militer Jepang di Blitar tahun 1945? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perlawanan tentara Peta terhadap pemerintahan militer Jepang di Blitar tahun 1945. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaaan dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan dan teknik dokumentasi sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebuah perlawanan yang dilakukan tentara Peta di Blitar disebakan oleh ketidakpuasaan mereka terhadap pemerintahan Jepang di Indonesia dengan kebijakan-kebijakannya yang sangat menyengsarakan rakyat. Rakyat dipaksa menjual hasil panennya kepada kumiai dengan harga murah dan melebihi kuota yang telah ditetapkan. Pengerahan tenaga pekerja romusha secara besar-besaran untuk membuat benteng-benteng pertahanan guna menghadapi Sekutu dan memperlakukan para pekerja romusha ini dengan tidak manusiawi. Serta perlakuan yang tidak menyenangkan terhadap tentara Peta Blitar oleh tentara Jepang, hal-hal inilah yang menyebabkan para anggota tentara Peta Blitar melakukan perlawanan terhadap pemerintah Jepang. Gagasan pertama datang dari seorang Shodancho Supriyadi yang kemudian dibantu oleh kawan-kawannya. Perlawanan dilakukan dengan persiapan awal mengadakan rapat-rapat rahasia oleh para tentara Peta kemudian melakukan operasi di dalam kota dan bergerak ke luar kota dalam empat rombongan menuju ke arah utara, timur, selatan dan barat. Perlawanan ini akhirnya dapat dipatahkan oleh pihak Jepang dengan melakukan perundingan-perundingan. Akibatnya para tentara Peta yang melakukan perlawanan pun ditangkap dan dihukum oleh pengadilan militer Jepang. Meskipun perlawanan tersebut berhasil dipadamkan oleh pemerintah Jepang namun para anggota tentara Peta ini telah membuktikan bahwa mereka mempunyai jiwa dan semangat untuk keluar dari belenggu penjajah untuk segera mendapatkan kemerdekaan.

Jenis Karya Akhir: Artikel
Subyek:
Program Studi: FKIP > Prodi Pendidikan Sejarah IPS
Pengguna Deposit: TIK . 6
Date Deposited: 08 Dec 2015 08:59
Terakhir diubah: 08 Dec 2015 08:59
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/15346

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir