UPACARA TABUT OLEH MASYARAKAT BENGKULU

0813033021, Anggy Meilani (2012) UPACARA TABUT OLEH MASYARAKAT BENGKULU. Digital Library.

[img]
Preview
File PDF
COVER LUAR.pdf

Download (14Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (23Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
COVER DALAM.pdf

Download (24Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
MENYETUJUI.pdf

Download (5Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
MENGESAHKAN.pdf

Download (6Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
SURAT PERNYATAAN.pdf

Download (276Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf

Download (290Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
MOTTO.pdf

Download (112Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
PERSEMBAHAN.pdf

Download (334Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR ISI.pdf

Download (20Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB 1.pdf

Download (4Mb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB 2.pdf

Download (8Mb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB 3.pdf

Download (7Mb) | Preview
[img] File PDF
BAB 4.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (42Mb)
[img]
Preview
File PDF
BAB 5.pdf

Download (2679Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (12Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar di berbagai pulau. Setiap suku bangsa tentu memiliki kebudayaan dan tradisi tersendiri yang masih dilaksanakan hingga sekarang. Seperti halnya di Provinsi Bengkulu yang memiliki tradisi Upacara Tabut. Tradisi Upacara Tabut di bawa oleh orang-orang yang berasal dari Punjab, Pakistan. Dalam rangka penyebaran agama Islam di Bengkulu. Mereka yang menetap di Bengkulu beserta keturunannya tetap melaksanakan tradisi ini setiap bulan Muharam secara turun temurun hingga saat ini. Upacara Tabut merupakan sebuah bentuk rasa berkabung orang-orang yang setia terhadap keluarga Ali, dan puteranya yang gugur di Padang Karbala yang tak lain cucu dari Nabi Muhammad yakni Husain bin Ali bin Abi Thalib. Upacara ini dilaksanakan setiap tanggal 1-10 Muharam dalam kalender Islam. Upacara Tabut terdiri dari rangkaian ritual yang harus dilakukan dan diikuti oleh para pelaku upacaranya. Upacara Tabut memiliki beberapa ritual yang berbeda selama pelaksanaannya, dimana setiap ritual memiliki makna tersendiri. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah makna yang terkandung pada masing-masing ritual dalam upacara Tabut di Bengkulu”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Hermeneutika. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik Observasi, Dokumentasi, dan Wawancara. Sedangkan teknik analais datanya menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosesi ritual Tabut yang harus dilakukan selama upacara ada 10 rangkaian. Ritual tersebut diawali pada malam tanggal 1 Muharam dengan Mengambik Tanah, Cuci Penja, Menjara, Meradai, Arak Jari-Jari, Arak Seroban, Gam, Tabut Naik Pangkek, Tabut Besanding, Arak Gedang dan Tabut Tebuang. Tujuan upacara Tabut di Bengkulu adalah untuk mengenang syahidnya Imam Husain di Padang Karbala dan juga sebagai media yang digunakan oleh para pelaksana upacara untuk menyebarkan atau memperkenalkan ajaran Islam kepada masyarakat Bengkulu. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa makna dari ritual Tabut merupakan simbol dari cerita Karballa yang tertuang didalam masing-masing ritualnya. selain potongan-potongan cerita Karbala, ritual Tabut juga menyimpan nilai-nilai positif baik itu dari segi religi, maupun sosial.

Jenis Karya Akhir: Artikel
Subyek:
Program Studi: FKIP > Prodi Pendidikan Sejarah IPS
Pengguna Deposit: TIK . 6
Date Deposited: 18 Dec 2015 07:22
Terakhir diubah: 18 Dec 2015 07:22
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/15816

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir