Bahasa Bintil (Studi Pada Bahasa Verbal dan Nonverbal Komunitas Gaya Lentera Muda Lampung)

Oktora Imelda, 1116031056 (2015) Bahasa Bintil (Studi Pada Bahasa Verbal dan Nonverbal Komunitas Gaya Lentera Muda Lampung). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (84Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
ABSTRACT.pdf

Download (80Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
COVER DALAM.pdf

Download (88Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
LEMBAR PERSETUJUAN.pdf

Download (709Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (700Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
LEMBAR PERNYATAAN.pdf

Download (399Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf

Download (8Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
PERSEMBAHAN.pdf

Download (40Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
MOTTO.pdf

Download (470Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
SANWACANA.pdf

Download (153Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR ISI.pdf

Download (10Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR TABEL.pdf

Download (3891b) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR GAMBAR.pdf

Download (3211b) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB I.pdf

Download (193Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB II.pdf

Download (208Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB III.pdf

Download (173Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB IV.pdf

Download (205Kb) | Preview
[img] File PDF
BAB V.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (523Kb)
[img]
Preview
File PDF
BAB VI.pdf

Download (87Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (154Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Abstrak Bahasa Indonesia: Waria atau banci merupakan bentuk kehidupan yang unik bagi banyak orang. Bahasa waria mencerminkan sifat-sifat waria tersebut yang peka kerena pada dasarnya waria adalah orang-orang kreatif. Oleh sebab itu, bahasa waria mewakili bentuk-bentuk kreativitas bahasa yang merupakan pelesetan-pelesetan kata yang menarik, singkat dan mudah diingat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perbedaan penggunaan bahasa verbal dan nonverbal antara Waria, Gay dan LSL (Lelaki Seks Lelaki) dalam Komunitas Gaya Lentera Muda (Gaylam) dan mendeskripsikan kata-kata apa saja yang digunakan komunitas gaylam. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan menggunakan teori interaksi simbolik sebagai teori analisis penelitian. Penelitian ini menemukan perbedaan yang terdapat diantara Gay, Waria dan LSL ialah hanya pada intonasi mereka dalam menyampaikan bahasa tersebut karena dengan intonasi dapat memberikan makna tersendiri terhadap dirinya dan ada 62 contoh kata yang biasa digunakan dalam komunitas, seperti: Eke Senandung sama Kanua, Apa kabose, Banjaran, Benyong, Bodrek, Barbie, Pepsi / Kencana wungu, Centong, Capcus, Dese, Duta, Endul / Endang, Gedung, Gilda / Gilingan, Hitachi / Puput melati, Gretong / Gretongan, Inang, Eim / Ember / Um, Jalinan kasih, Jengong, Lagi apose, Lapangan bola, Lekong / Laksa, Lambreta, Lupus, Maharani / Mehong, Makarena / Mekong, Malay, Mandala, Maram / Murka / Merong, Mawar kemandul, Mebra / Motorola, Pecongan, Pere’ / Pewong / Racun, Polo / Polda, Puyung hai / Peniti / Puspa, Sepiring / Sepoi, Sindang, Sirsak, Tinta dan Tandus. Kata Kunci : Bahasa, Waria, dan Interaksi Simbolik Abstract Bahasa Inggris: Effeminate man is a unique form of life for most of people. Effeminate language reflects the effeminate characters which is sensitive because basically effeminate men are creative people. Therefore, the effeminate language represents the creativity forms of language as slang words which are fascinating, brief, and recall simply. This research aim is to describe the difference of verbal and nonverbal language usage among Effeminate Men, Gay, and LSL (man sex man) in Gaya Lentera Muda Community. This research method used descriptive kualitative method and Symbolic Interaction Theory as research analysis theory. This research found the difference among Gay, Effeminate Men, and LSL is only at their intonation when they are stating the language. Because through the intonation it can give their own intention to theirself and there are 62 word examples which are usually used in community, likes: Eke Senandung sama Kanua, Apa kabose, Banjaran, Benyong, Bodrek, Barbie, Pepsi / Kencana wungu, Centong, Capcus, Dese, Duta, Endul / Endang, Gedung, Gilda / Gilingan, Hitachi / Puput melati, Gretong / Gretongan, Inang, Eim / Ember / Um, Jalinan kasih, Jengong, Lagi apose, Lapangan bola, Lekong / Laksa, Lambreta, Lupus, Maharani / Mehong, Makarena / Mekong, Malay, Mandala, Maram / Murka / Merong, Mawar kemandul, Mebra / Motorola, Pecongan, Pere’ / Pewong / Racun, Polo / Polda, Puyung hai / Peniti / Puspa, Sepiring / Sepoi, Sindang, Sirsak, Tinta dan Tandus. Keywords: Language, Effeminate Men, and Symbolic Interaction.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > HE Transportation and Communications
> HM Sociology
> HT Communities. Classes. Races
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Komunikasi
Pengguna Deposit: 8771955 . Digilib
Date Deposited: 17 Dec 2015 06:54
Terakhir diubah: 25 May 2016 02:32
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/15864

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir