, AMRIL MA’RUF SIREGAR (2011) MAKSIMALISASI DESAIN EMBUNG SEBAGAI SUMBER AIR IRIGASI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR TANAMAN TEBU. Masters thesis, Fakultas Teknik.
|
File PDF
COVER.pdf - Published Version Download (23Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (11Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf - Published Version Download (5Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB 1.pdf - Published Version Download (28Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB 2.pdf - Published Version Download (66Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB 3.pdf - Published Version Download (236Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB 4.pdf - Published Version Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (1814Kb) |
||
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB 5.pdf - Published Version Download (12Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengemban tugas untuk mewujudkan program Revitalisasi Gula Nasional. Untuk mendukung program tersebut dibutuhkan kegiatan peningkatan kapasitas giling pabrik dan perluasan areal tebu di salah satu Unit Usaha PTPN 7 yaitu Bunga Mayang. Terdapat 380 unit embung di daerah Bunga Mayang dan sebagian besar tersebar di Rayon 3 dan 4. Untuk rayon 1 dan 2 hanya terdapat 50 unit embung dan dan dirasa belum mencukupi untuk mengairi tanaman tebu yang ada, sementara diduga potensi air tanah yang ada sangat besar. Maka, dibutuhkan suatu perencanaan embung dengan memanfaatkan potensi air tanah sehingga dapat memenuhi kebutuhan air tanaman tebu di daerah Rayon 1. Hasil penelitian Lembaga Penelitian Unila pada tahun 2009 menunjukkan kebutuhan air tanaman tebu di Rayon 1 pada petak 183 adalah 0,168 m. Kondisi defisit air terjadi mulai pertengahan Juni sampai dengan pertengahan Desember. Debit banjir rencana kala ulang 100 tahun sebesar 4,203 m3/dtk. Berdasarkan data tersebut dibuat desain embung dengan spesifikasi : tipe urugan dengan elevasi +26,50 m untuk muka air normal, +27,00 untuk spillway, dan +29,00 untuk top embung. Kapasitas tampungan maksimum desain embung dari air hujan dan limpasan permukaan adalah 26.090,21 m3. Hasil analisis menunjukkan bahwa kapasitas tampungan tersebut ternyata hanya mampu melayani 7,76 hektar dari total luas layanan 9,9 hektar. Untuk memaksimalkan kapasitas tampungan, maka dilakukan penggalian dasar embung 1-4 meter untuk memanfaatkan air tanah. Hasil analisis menunjukkan bahwa potensi debit yang dihasilkan dari air tanah sangat besar yaitu 4.182 m3/hari, 3.943,78 m3/hari, 3.585,25 m3/hari, 3.346,24 m3/hari, dan 2.987,71 m3/hari masing – masing pada bulan Juni, Juli, Agustus, September, dan bulan Oktober secara berurutan. Luas layanan dari embung yang direncanakan bertambah menjadi 171,773 ha jenis Ratoon atau 85,886 ha untuk jenis PC . Dengan demikian desain embung dapat dikategorikan maksimal karena bukan hanya mampu melayani petak 183 seluas 9,90 hektar, akan tetapi mampu mengairi petak – petak lain yang berdekatan dengan lokasi embung dengan luas ± 85 hektar. Kata kunci : revitalisasi, kebutuhan air tanaman, embung, maksimal
Jenis Karya Akhir: | Tesis (Masters) |
---|---|
Subyek: | > Pertanian ( Umum ) > Mesin (General). Mesin Sipil (General) > Mesin (General). Mesin Sipil (General) Mesin (General). Mesin Sipil (General) |
Program Studi: | Fakultas Teknik > Prodi Magister Teknik Sipil |
Pengguna Deposit: | UPT Perpustakaan Unila |
Date Deposited: | 12 May 2014 05:15 |
Terakhir diubah: | 12 May 2014 05:15 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1603 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |