0717021009, Mikasanah (2015) Studi Waktu Molting Pada Pembesaran Kepiting Bakau (Scylla serrata) Bercangkang Lunak Yang DiPelihara Secara Soliter. Other thesis, Universitas Lampung.
|
File PDF
0717021009-Abstrak.pdf Download (29Kb) | Preview |
|
|
File PDF
0717021009-kesimpulan.pdf Download (17Kb) | Preview |
|
|
File PDF
0717021009-pendahuluan.pdf Download (28Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Kepiting bakau (Scylla serrata) banyak ditemukan di perairan Indonesia, terutama pada perairan payau yang banyak tanaman bakau. Jenis kepiting ini disukai masyarakat mengingat rasa daging yang lezat dan mengandung protein cukup tinggi. Usaha yang banyak dikembangkan masyarakat adalah pembesaran kepiting soka. Kepiting soka adalah jenis kepiting yang bercangkang lunak karena dipanen dalam keadaan sedang berganti kulit. Kepiting ini banyak digemari karena seluruh bagian tubuh kepiting bisa dikonsumsi, sehingga harganya mencapai 2-3 kali lebih tinggi dibandingkan kepiting bisa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui waktu molting pada pembesaran kepiting bakau (Scylla serrata ) bercangkang lunak yang dipelihara secara soliter serta mengetahui korelasi antara berat tubuh, panjang dan lebar kapasnya. Penelitian ini dilaksanakan bulan Oktober 2010 sampai Maret 2011 yang berlokasi di lahan bekas tambak di Desa Sidodadi, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran dan Laboratorium Kualitas Air Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung. Parameter fisik yang diukur pada penelitian ini adalah berat tubuh, panjang dan lebar karapas kepiting bakau. Keberhasilan pembesaran kepiting bercangkang lunak perlu diperhatikan parameter kualitas air dan kualitas pakan yang baik. Pada penelitian ini menggunakan pakan rucah berupa cumi untuk semua perlakuan jantan dan betina. Ditinjau dari nilai gizinya, cumi-cumi memiliki kandungan protein cukup tinggi sehingga dijadikan pakan kepiting. Pembesaran kepiting dilakukan secara soliter yang merupakan salah satu upaya untuk mengurangi sifat kanibalisme dan saling menyerang satu sama lain di alam. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 kali ulangan dan sub sampel sebagai pengulangan. Hasil pengamatan yang diperoleh berupa pertambahan berat tubuh, pertambahan panjang dan lebar karapas serta waktu molting antara kepiting jantan dan betina Hasil penelitian menunjukkan kepiting bakau jenis betina lebih cepat waktu moltingnya dan memperlihatkan berbeda nyata dibandingkan dengan jenis kepiting jantan selama pemeliharaan 91 hari. Pertumbuhan kepiting betina dilihat dari pertambahan berat tubuh, panjang dan lebar karapas tidak berbeda nyata dibandingkan dengan kepiting jantan. Nilai korelasi memperlihatkan tidak berbeda nyata antara pertambahan berat tubuh dengan panjang dan lebar karapas pada perlakuan jantan dan betina. Hasil pengukuran kualitas air di tambak tempat pembesaran kepiting bakau masih memenuhi baku mutu untuk kelangsungan hidupnya.
Jenis Karya Akhir: | Tesis (Other) |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | FAKULTAS MIPA > Prodi Biologi |
Pengguna Deposit: | . . Yulianti |
Date Deposited: | 22 Dec 2015 05:25 |
Terakhir diubah: | 22 Dec 2015 05:25 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16061 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |