NGAKKEN ANAK PADA MASYARAKAT LAMPUNG PEPADUN DI DESA BUYUT KECAMATAN GUNUNG SUGIH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

, Nuryuni (2012) NGAKKEN ANAK PADA MASYARAKAT LAMPUNG PEPADUN DI DESA BUYUT KECAMATAN GUNUNG SUGIH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH. Fakultas KIP, Universitas Lampung.

[img]
Preview
File PDF
Cover.pdf - Published Version

Download (258Kb) | Preview
[img] File PDF
skripsi.pdf - Published Version
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (885Kb)

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Masyarakat adat Lampung Pepadun di Desa Buyut Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah menganut sistem kekerabatan patrilineal dimana anak laki-laki penerus keturunan dan anak laki-laki tertua sebagai pengganti kedudukan ayahnya sebagai kepala keluarga ataupun penerus keturunan. Apabila dalam satu keluarga tidak mempunyai anak laki-laki atau tidak mempunyai anak samasekali maka keluarga tersebut akan mengambil alternatif lain untuk mendapatkan anak laki-laki dengan mengangkat anak atau dalam istilah Lampung Ngakken Anak dari keponakan atau dari pihak kerabat lainnya yang sering disebut dengan tegak tegi atau dari luar kerabat. Tujuan dari pengangkatan anak ini adalah agar keluarga yang tidak memiliki anak laki-laki atau yang tidak memiliki anak samasekali dapat melanjutkan keturunannya, dan dalam keluarga itu ada yang bertanggung jawab penuh pada keluarga, harta dan kedudukan adat. Selain itu, penyebab terjadinya ngakken anak juga dikarenakan adanya perkawinan campuran antara gadis Lampung dan laki-laki yang bukan bersuku Lampung. Ngakken Anak pada masyarakat Lampung terdapat 2 macam cara ngakken anak yaitu 1). Ngakken Anak dengan tidak melalui perkawinan yang dibagi kedalam dua cara yaitu : Ngakken Anak Adat Penyimbang dan Ngakken Anak secara Langsung. 2). Ngakken Anak Melalui Perkawinan yang juga dibagi dua cara yaitu ngakken anak dengan salin buleu dan ngakken anak dengan tidak salin buleu. Pelaksanaan Ngakken Anak dapat dilakukan melalui tiga tahap yaitu: a). Persiapan yang meliputi apasaja yang akan digunakan pada saat pelaksanaan upacara ngakken anak, b). Pelaksanaan, tahap ini berisikan tentang bagaimanakah pelaksanaan dari ngakken anak yang di lakukan dengan cara musyawarah terlebih dahulu, c). Penutup berisis tentang hasil dari musyawarah pada pelaksaan ngakken anak. Pelaksanaan ngakken anak pada umumnya mash mengikuti prosedur adat yang berlaku pada masyarakat Lampung Pepadun di Desa Buyut.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > C Auxiliary sciences of history (General)
> H Social Sciences (General)
> L Education (General) = Pendidikan
> LB Theory and practice of education
Program Studi: FKIP > Prodi Pendidikan Sejarah IPS
Pengguna Deposit: UPT Perpustakaan Unila
Date Deposited: 20 May 2014 01:32
Terakhir diubah: 20 May 2014 01:32
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1636

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir