ERVIANA SARI, 0814081009 (2015) RESPON SETEK CABANG BAMBU BETUNG (Dendrocalamus asper) AKIBAT PEMBERIAN ASAM INDOL BUTIRAT (AIB). Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
|
File PDF
ABSTRACT.pdf Download (16Kb) | Preview |
|
|
File PDF
COVER DALAM.pdf Download (99Kb) | Preview |
|
|
File PDF
COVER LUAR.pdf Download (34Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR GAMBAR.pdf Download (16Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (11Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR TABEL.pdf Download (17Kb) | Preview |
|
|
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (19Kb) | Preview |
|
|
File PDF
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (663Kb) | Preview |
|
|
File PDF
LEMBAR PERSETUJUAN.pdf Download (909Kb) | Preview |
|
|
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (19Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SANWACANA.pdf Download (15Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I.pdf Download (17Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II.pdf Download (27Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf Download (66Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB IV.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (88Kb) |
||
|
File PDF
BAB V.pdf Download (13Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (15Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
ABSTRAK Bambu betung (Dendrocalamus asper) merupakan tanaman multiguna yang dapat dikembangkan dengan perbanyakan secara vegetatif. Setek cabang merupakan cara yang paling mudah dilakukan dalam perbanyakan bambu betung secara vegetatif. Setek cabang bambu betung perlu dipacu pertumbuhannya menggunakan zat pengatur tumbuh. Salah satu zat pengatur tumbuh yang dapat digunakan untuk memacu pertumbuhan setek cabang bambu betung adalah asam indol butirat (AIB). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon setek cabang bambu betung akibat pemberian AIB dengan berbagai konsentrasi serta mengetahui konsentrasi AIB yang paling baik untuk memacu pertumbuhannya. Penelitian dilaksanakan di areal kebun koleksi bambu Lembaga Penelitian dan Pengembangan Hutan Palembang, Desa Tanjung Agung, Kecamatan Tanjungan, Kabupaten Lampung Selatan, dari bulan Maret sampai dengan Juni 2012. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan, yaitu AIB berkonsentrasi 0 ppm (kontrol), 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, dan 400 ppm. Setiap unit percobaan terdiri dari lima setek dengan lima kali ulangan. Variabel yang diamati adalah persentase hidup, panjang tunas, jumlah tunas, jumlah daun, diameter tunas, dan panjang akar. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa setek cabang bambu betung merespon pemberian AIB untuk memacu pertumbuhannya. Perlakuan dengan AIB berkonsentrasi 200 ppm memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan perlakuan dengan AIB konsentrasi 0 ppm (kontrol), 100 ppm, 300 ppm, dan 400 ppm. Oleh karena itu, disarankan agar dalam pembibitan bambu betung dengan setek cabang menggunakan AIB berkonsentrasi 200 ppm. Kata kunci: asam indol butirat, bambu betung, setek cabang ABSTRACT Betung bamboo (Dendrocalamus asper) as multipurpose plant could be developed with vegetative propagation. Branch cuttings was the easiest way in the betung bamboo vegetative propagation. The growth of betung bamboo branch cutting needed to be spured using plant growth regulator. One of plant growth regulators that could be used to spur betung bamboo branch cutting was indole butyric acid (IBA). This study was conducted to evaluate the betung bamboo branch cutting response from various concentration of IBA and to know the best concentration of IBA to spur the growth. The experiment was conducted in Palembang’s Bamboo Plantation Collection and Development Research Institute of Forest areal, Tanjung Agung, District Tanjungan, South Lampung Regency, from March to June 2012. This research used Completely Randomized Design (CRD) with five treatments: IBA 0 ppm (control), 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, and 400 ppm of concentration. Each of experimental unit consisted of five cuttings with five replications. Percentage of life, length of shoot, number of shoot, number of leave, shoot’s diameter, and root’s length were the observed variables. The result showed that betung bamboo branch cuttings were responsive to IBA, and IBA 200 ppm concentration gave better results to the betung bamboo branch cuttings than IBA 0 ppm (control), 100 ppm, 300 ppm, and 400 ppm concentration. Based on this study, it was recomended to use 200 ppm of IBA for betung bamboo branch cutting. Keywords : betung bamboo, branch cutting, indole butyric acid
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > Kehutanan |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Kehutanan |
Pengguna Deposit: | 7549936 . Digilib |
Date Deposited: | 29 Dec 2015 06:42 |
Terakhir diubah: | 29 Dec 2015 06:42 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/16360 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |