0614041022, DENI OKTADINATA (2016) KERAGAMAN KOMUNITAS BELALANG PADA DATARAN TINGGI DI KECAMATAN BALIK BUKIT DAN SUKAU KABUPATEN LAMPUNG BARAT. Other thesis, Universitas Lampung.
|
File PDF
0614041022-abstrak.pdf Download (17Kb) | Preview |
|
|
File PDF
0614041022-kesimpulan.pdf Download (16Kb) | Preview |
|
|
File PDF
0614041022-pendahuluan.pdf Download (27Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Beberapa jenis belalang yang hidup di dalam suatu habitat atau vegetasi membentuk komunitas yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Jika interaksi antarspesies di dalam komunitas ini bisa dipahami dengan baik maka dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan strategi pengendalian belalang yang berpotensi merusak. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis keragaman komunitas belalang di dataran tinggi pada vegetasi rumput, kebun kopi, kebun polikultur (kopi dan kakao), tegalan (sayuran), sawah dan vegetasi pinggiran hutan di Kecamatan Balik Bukit dan Kecamatan Sukau, Lampung Barat. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode survei dengan sampel terpilih (purposive sampling), pengambilan sempel pada kedua kecamatan dilakukan dengan memperhatikan jenis komoditas yang dominan. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis untuk menentukan karakteristik komunitas belalang yang meliputi : (1) populasi relatif setiap jenis belalang; (2) indeks keragaman Shannon-Wiener; (3) indeks keragaman Simp nilai prominen spesies; dan (5) indeks kemiripan jenis. Selanjutnya indeks keragaman Shannon kemudian dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genus Oxya selalu menunjukkan kelimpahan jenis yang tinggi dibandingkan dengan genus belalang lainnya, sedangkan genus Locusta hanya ditemukan pada vegetasi rumput pada fase soliter yang cenderung bersifat individual. Keragaman komunitas belalang tertinggi terdapat pada vegetasi rumput dan keragaman komunitas belalang terendah terdapat pada vegetasi pinggiran hutan. Genus Oxya penting/ dominan pada semua vegetasi yang disurvei. Tingkat kemiripan jenis komunitas belalang paling tinggi terdapat pada vegetasi kebun polikultur dengan vegetasi pinggiran hutan.
Jenis Karya Akhir: | Tesis (Other) |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Teknik Pertanian |
Pengguna Deposit: | . . Yulianti |
Date Deposited: | 14 Jan 2016 02:50 |
Terakhir diubah: | 14 Jan 2016 02:50 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/17006 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |