KINERJA APARAT BADAN NARKOTIKA PROVINSI (BNP) LAMPUNG DALAM PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

0616021056, REZA PUTRA PERDANA (2012) KINERJA APARAT BADAN NARKOTIKA PROVINSI (BNP) LAMPUNG DALAM PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA. Digital Library.

[img]
Preview
File PDF
abstract.pdf

Download (7Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (87Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
BAB I.pdf

Download (208Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
bab VI.pdf

Download (89Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Abstrak Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya (NAPZA) atau istilah yang populer dikenal masyarakat sebagai NARKOBA merupakan masalah yang sangat kompleks. Dari data yang ada, penyalahgunaan NAPZA paling banyak berumur antara 15–24 tahun. Tampaknya generasi muda adalah sasaran strategis perdagangan gelap NAPZA. Fakta membuktikan bahwa peredaran gelap narkoba sekarang sudah merambah ke wilayah Provinsi Lampung, data ungkap kasus sampai dengan September 2009 tercatat 641 orang laki-laki dan 35 orang perempuan tertangkap sebagai pengedar narkoba, sehingga ancaman bahaya penyalahgunaan narkoba menjadi ancaman serius bagi kehidupan generasi muda. Untuk mengetahui kinerja aparat Badan Narkotika Provinsi (BNP) Lampung dalam penanggulangan penyalahgunaan narkotika penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Wibowo dalam mengukur kinerja dapat dilihat dari pencapaian standar, tujuan, kompetensi, umpan balik, alat dan sarana, kompetensi, motif dan peluang. Metode yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Bahan dan data yang penulis pergunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan sekunder. Sedangkan metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah dengan metode wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan kinerja aparat Badan Narkotika Provinsi (BNP) Lampung dalam penanggulangan penyalahgunaan narkotika, Kinerja Aparat Badan Narkotika Provinsi (BNP) Lampung masih kurang maksimal, masih terdapat beberapa pegawai yang tidak paham akan pembagian tugas masing-masing bidang, standar dalam melaksanakan pekerjaan sudah cukup baik, umpan balik berupa masukan, saran maupun kritik belum sepenuhnya dilakukan dalam rangka perbaikan kinerja, kurangnya alat dan sarana, kompetensi yang belum dilaksanakan dengan baik, rendahnya motif pegawai pada pelaksanaan tugas, peluang dalam peningkatkan kinerja belum sepenuhnya terlaksana. Kata Kunci : Kinerja Aparat dalam Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Abstract Problems of Narcotics abusement, Psychotropics and Addictive Substance or in a popular term is well-known as DRUGS. DRUGS is a very complex problem. From existing data, drug abusement is done at most between the ages of 15-24 years. It seems, young generation is a strategic target of drugs illicit traffics. Facts prove that the illicit traffic of drugs now has been expanded into areas of Lampung Province, according to the data up to September 2009 the case of carrying 641 men and 35 women arrested as drug traffickers, so the danger of drug abusement became a serious threat to the life of the young generation. In order to determine the performance government official Badan Narkotika Provinsi (BNP) Lampung in the response to drug abuse, the author uses the theory proposed by Wibowo, to find out the performance can be seen from the standard achievement, purpose, competence, feedback, tools, means, motives and opportunities. The methods used in the process of this research using a qualitative descriptive approach. Materials and data that is used in this study derived from primary and secondary data. Methods of collection data is used by interviewing and documenting. Based on research results, showing the performance of official government of Badan Narkotika Provinsi (BNP) Lampung in the response to drug abuse of narcotics is still less than the maximum, it could be seen through the achievement of the goals which there are few employees who do not understand the task division of each field, standard in work performances is already good enough, the feedback in suggestions and critics is not fully carried out in order to improve the performance, lack of equipment and facilities, competences that have not executed well, the low motive of employees in the performance of duties, opportunity in raising the performance has not been fully implemented. Keywords: Performance Government Official in The Reduction of Narcotics Abuse

Jenis Karya Akhir: Artikel
Subyek:
Program Studi: Fakultas Hukum > Prodi Ilmu Hukum S1
Pengguna Deposit: tik 12 . Digilib
Date Deposited: 15 Jan 2016 08:24
Terakhir diubah: 15 Jan 2016 08:24
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18208

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir