nn, Riris Ristiana (2012) EVALUASI RAGAM GENETIK DAN HERITABILITAS JAGUNG (Zea mays L) KULTIVAR SINTETIK LA-1 DAN HIBRIDA LA-2 DAN LA-4 PADA SP36 SEBAGAI LINGKUNGAN FOSFOR PEMBEDA. Digital Library.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
kesimpulan dan saran.pdf Download (6Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PENDAHULUAN.pdf Download (130Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
muliaan tanaman telah menghasilkan bibit unggul yang meningkatkan hasil pertanian secara signifikan. Melalui proses seleksi tanaman yang diikuti dengan penyilangan dihasilkan tanaman pangan serta tanaman industri yang memiliki potensi genetik untuk berdaya hasil tinggi. Rendahnya produktivitas jagung di Indonesia disebabkan oleh penanaman kultivar unggul yang belum meluas dan budidaya yang belum baik. Benih jagung unggul hibrida dijual dengan harga yang cukup mahal. Paket teknologi yang menyertai penanamannyapun membutuhkan biaya tinggi. Hal ini yang menyebabkan belum banyak petani yang menanam benih unggul hibrida. Benih jagung sintetik dapat menjadi alternatif benih kultivar unggul. Harga benih jagung sintetik lebih murah daripada benih jagung hibrida dengan produksi yang cukup baik Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mencari perbedaan keragaan fenotipik antar hibrid pada lingkungan SP36; (2) mengetahui respon jagung kultivar LA-1, LA-2 dan LA-4 pada lingkungan fosfor sebagai pembeda; (3) mengetahui perbedaan ragam genetik dan heritabilitas untuk sifat interest yang dievaluasi; (4) menetapkan sifat interest yang cocok untuk pembeda kultivar yang diuji berdasarkan sidik lintas. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Politeknik Negeri Natar Lampung Selatan dari bulan Februari 2008 samapai bulan Mei 2008. Perlakuan disusun berdasarkan RPTRKTS dua faktor dengan varietas sebagai anak petak dan taraf dosis sebagai petak induk, masing-masing petak induk diulang dua kali. Perlakuan terdiri atas pupuk SP36 Low (60 kg/ha), Medium (120 kg/ha), dan High (180 kg/ha). Hasil penelitin ini menunjukan bahwa (1) terdapat perbedaan keragaan fenotipe hibrid, kultivar yang terbaik adalah kultivar LA4 diikuti oleh kultivar LA2 dan kultivar sintetik LA1; (2) lingkungan fosfor pembeda yang digunakan belum mampu membedakan ketiga kultivar tersebut; (3) tidak terdapat perbedaan ragam genetik dan heritabilitas pada ketiga kultivar tersebut; (4) tidak terdapat perbedaan sifat interest untuk pembeda kultivar yang diuji berdasarkan sidik lintas.
Jenis Karya Akhir: | Artikel |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | FKIP > Prodi Bimbingan dan Konseling |
Pengguna Deposit: | tik 14 . Digilib |
Date Deposited: | 15 Jan 2016 08:36 |
Terakhir diubah: | 15 Jan 2016 08:36 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18335 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |