PENGARUH PENURUNAN TEMPERATUR GAS BUANG DENGAN SISTEM NON INJEKSI PADA HEADER PIPE KNALPOT TERHADAP PRESTASI MOTOR DIESEL 4 LANGKAH

Nn, Yuli Suprianto (2012) PENGARUH PENURUNAN TEMPERATUR GAS BUANG DENGAN SISTEM NON INJEKSI PADA HEADER PIPE KNALPOT TERHADAP PRESTASI MOTOR DIESEL 4 LANGKAH. Digital Library.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (32Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
Bab I bakar.pdf

Download (161Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
Bab v.pdf

Download (7Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Abstrak Knalpot merupakan saluran yang dilewati gas sisa pembakaran yang di tekan keluar dari silinder. Dalam perkembangannya, knalpot ini selain berfungsi untuk meredam suara hasil ledakan di ruang bakar juga sebagai penambah tenaga seperti yang di aplikasikan pada knalpot model racing. Konsep yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu dengan memperlancar dalam penyaluran gas sisa hasil pembakaran serta memaksimalkan efek pembakaran yang lebih bersih pada ruang bakar pada saat langkah kompresi dengan menurunkan temperatur gas buang menggunakan radiator collant sebagai fluida pendingin. Sistem penurunan temperatur gas buang ini menggunakan prinsip kerja heat exchanger tipe double pipe dimana menggunakan dua buah pipa dengan perbedaan diameter. Diameter pipa besar sebagai shell yaitu tempat mengalirnya fluida pendingin (radiator collant) sebagai pelepas gas panas dengan arah aliran searah (counter flow) dengan media yang didinginkan dan diameter pipa kecil sebagai tube merupakan tempat mengalirnya aliran gas buang sisa pembakaran yang akan di turunkan temperaturnya. Penurunan temperatur gas buang dilakukan dengan interval sebanyak 3 kali, di mana range penurunan temperatur setiap interval sebesar 10°C. Penelitian ini menggunakan knalpot replika dengan jenis free low. Proses pengujian dilakukan pada mesin diesel 230 cc, empat langkah, satu silinder. Dari hasil pengujian dengan menggunakan pendinginan gas buang pada header pipe, daya engkol yang dihasilkan pada tiap putaran terjadi kenaikan yang tidak begitu signifikan dibandingkan dengan non pendingin baik itu pada putaran 1500, 2000, 2500, 3000, 3500 rpm. Peningkatan terbaik yang di peroleh terjadi pada putaran 3000 rpm dengan penurunan temperatur gas buang 30° C (knalpot replika sebagai acuan). terjadi kenaikan daya engkol sebesar 0,016 kW (0,583 %). Peningkatan pemakaian bahan bakar spesifik terjadi pada putaran 3500 rpm pada selisih penurunan temperatur gas buang 20° C (knalpot replika sebagai acuan) dengan penurunan pemakaian bahan bakar spesifik sebesar 0,004 kg/kWh (2,40 %). Kata kunci : Penurunan temperatur gas buang, header pipe, mesin diesel.

Jenis Karya Akhir: Artikel
Subyek:
Program Studi: FKIP > Prodi Magister Manajemen Pendidikan
Pengguna Deposit: tik9 . Digilib
Date Deposited: 15 Jan 2016 08:37
Terakhir diubah: 15 Jan 2016 08:37
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18343

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir