EFIKASI HERBISIDA FLUROKSIPIR TERHADAP GULMA PADA GAWANGAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) BELUM MENGHASILKAN

nn, Andes Afdila1, Darmaisam Mawardi2, dan Sugiatno2 (2012) EFIKASI HERBISIDA FLUROKSIPIR TERHADAP GULMA PADA GAWANGAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) BELUM MENGHASILKAN. digital library.

[img]
Preview
FIle PDF
ABSTRAK.pdf

Download (7Kb) | Preview
[img]
Preview
FIle PDF
KESIMPULAN.pdf

Download (18Kb) | Preview
[img]
Preview
FIle PDF
pendahuluan.pdf

Download (165Kb) | Preview

Abstrak

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman introduksi yang berasal dari Afrika Barat yang dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan industri menggunakan bahan baku CPO, maka dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi minyak kelapa sawit salah satunya adalah dengan pengendalian gulma secara kimiawi dengan menggunakan herbisida fluroksipir. Pengendalian gulma dengan herbisida memiliki beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan cara pengendalian gulma yang lain. Penelitian ini dilaksanakan di lahan perkebunan kelapa sawit PTP N VII Unit Usaha Rejosari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan dan Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan September sampai Desember 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas herbisida fluroksipir dalam mengendalikan gulma pada gawangan tanaman kelapa sawit belum menghasilkan, dan untuk mengetahui perubahan komunitas gulma pada gawangan tanaman kelapa sawit belum menghasilkan setelah aplikasi fluroksipir. Perlakuan diterapkan pada petak percobaan dalam rancangan kelompok teracak sempurna yang terdiri dari 6 perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan tersebut adalah dosis bahan aktif fluroksipir 56 g/ha, 75 g/ha, 94 g/ha, 122 g/ha, metil metsulfuron 1 4 g/ha, dan kontrol. Homogenitas ragam diuji dengan Uji Bartlett dan aditivitas data diuji dengan Uji Tukey. Data dianalisis dengan sidik ragam dan perbedaan nilai tengah perlakuan diuji dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) herbisida fluroksipir mampu meracuni gulma di gawangan tanaman kelapa sawit pada 2, 4, dan 6 minggu setelah aplikasi (MSA), tingkat keracunan gulma tertinggi dicapai pada dosis 112 g/ha, (2) herbisida fluroksipir pada dosis 112 g/ha efektif mengendalikan gulma di gawangan tanaman kelapa sawit pada 4 MSA, (3) herbisida fluroksipir pada semua taraf dosis mampu mengendalikan gulma golongan rumput dan gulma Mikania micrantha pada 4 MSA, (4) herbisida fluroksipir pada semua taraf dosis menyebabkan terjadinya perubahan komunitas gulma pada 4 MSA, sedangkan herbisida metil metsulfuron menyebabkan terjadinya perubahan komunitas gulma pada 4, 8, dan 12 MSA.

Jenis Karya Akhir: Artikel
Subyek:
Program Studi: FKIP > Prodi Bahasa Inggris
Pengguna Deposit: tik 11 . Digilib
Date Deposited: 21 Jan 2016 03:18
Terakhir diubah: 21 Jan 2016 03:18
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18369

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir