PENAMBAHAN SENYAWA OSMOLIT ORGANIK TAURIN PADA PAKAN ALAMI YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN COBIA (Rachycentron canadum) DI BALAI BESAR PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT (BBPBL) LAMPUNG

NN, MELI ANGGRAINI (2012) PENAMBAHAN SENYAWA OSMOLIT ORGANIK TAURIN PADA PAKAN ALAMI YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN COBIA (Rachycentron canadum) DI BALAI BESAR PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT (BBPBL) LAMPUNG. Digital Library.

[img]
Preview
FIle PDF
ABSTRAK.pdf

Download (6Kb) | Preview
[img]
Preview
FIle PDF
kesimpulan.pdf

Download (4Kb) | Preview
[img]
Preview
FIle PDF
PENDAHULUA1.pdf

Download (14Kb) | Preview

Abstrak

Abstrak Ikan Cobia (Rachycentron canadum) merupakan jenis ikan karnivora yang dibudidayakan. Untuk mencapai pertumbuhan secara optimal dalam keadaan hipertonik pada proses osmoregulasi dibutuhkan energi yang besar. Pakan merupakan input energi utama dalam menentukan pertumbuhan, pakan berkualitas memiliki kandungan nutrisi yang baik sehingga mampu menunjang kebutuhan metabolisme, osmoregulasi dan pertumbuhan ikan. Pakan yang baik harus mengandung unsur nutrisi berupa lemak, protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Pakan cumi-cumi dan rucah merupakan pakan alami yang memiliki kualitas kandungan nutrisi berbeda. Taurin merupakan senyawa osmolit organik turunan asam amino yang berperan sebagai osmoprotektif dan neurotransmitter dalam osmoregulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh taurin yang ditambahkan pada pakan alami yang berbeda terhadap pertumbuhan dalam hubungan panjang tubuh, berat tubuh, dan lingkar perut Ikan Cobia (R. canadum). Perlakuan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 kali ulangan. Penelitian ini terdiri atas 2 perlakuan yaitu (A) penambahan taurin (0,06 mg) pada pakan cumi-cumi (30%), dan ikan rucah (70%), dan (B) penambahan taurin (0,06 mg) pada pakan ikan rucah (100%). Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji T student (T test) pada taraf nyata 5%. Parameter yang diamati (1) berat tubuh, panjang tubuh, dan lingkar perut, (2) Tingkat Kelulushidupan, (3) Ratio konversi pakan, (4) Laju pertumbuhan harian, dan Parameter kualitas fisika-kimia air laut. Perolehan data dan analisis statistik yang didapatkan dari masing-masing parameter yaitu rerata berat tubuh pada (A) lebih baik ((A) = 2600 gram dan (B) = 2200 gram, P = 50%), rerata panjang tubuh pada (B) lebih baik ((A) = 3 cm dan (B) = 3,4 cm, P = 60%), rerata lingkar perut pada (B) lebih baik ((A) = 0,8 cm dan (B) = 1,4 cm, P = 40%) dengan tingkat kelulushidupan mencapai 100%, dimana ratio konversi pakan pada (A) 7,8 gram lebih tinggi dibandingkan perlakuan (B) yaitu 7 gram. Rerata laju pertumbuhan harian (SGR) pada perlakuan (A) 0,8% per hari dan perlakuan (B) sebesar 0,6% per hari, keduanya tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Parameter kualitas air laut di KJA (Keramba Jaring Apung) sesuai dengan standart baku mutu kualitas air laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan taurin (0, 06 mg) pada pakan ikan rucah 100% mampu meningkatkan laju pertumbuhan terhadap Cobia dibanding perlakuan penambahan taurin (0, 06 mg) pada pakan cumi-cumi 30% dan ikan rucah 70%. Key words : Cobia, Taurin, hipertonik, Osmoregulasi, Osmoprotektif, Neurotransmitter

Jenis Karya Akhir: Artikel
Subyek:
Program Studi: Fakultas Kedokteran > Prodi Pendidikan Dokter
Pengguna Deposit: tik 12 . Digilib
Date Deposited: 21 Jan 2016 03:19
Terakhir diubah: 21 Jan 2016 03:19
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18383

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir