PENGARUH SISTEM PEMELIHARAAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH KUDA LAUT (Hippocampus kuda)

nn, DEWI SABRINA (2012) PENGARUH SISTEM PEMELIHARAAN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH KUDA LAUT (Hippocampus kuda). digital library.

[img]
Preview
File PDF
pendahuluan.pdf

Download (84Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
kesimpulan dan saran.pdf

Download (60Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
pendahuluan.pdf

Download (84Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

abstract Kuda laut (Hippocampus kuda) merupakan jenis ikan laut yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu produk budidaya laut unggulan, serta memiliki nilai jual yang tinggi, baik sebagai ikan hias maupun bahan baku obat-obatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mempelajari pertambahan panjang benih kuda laut pada tiga sistem pemeliharaan yang berbeda, (2)mempelajari tingkat kelangsungan hidup benih kuda laut pada tiga sistem pemeliharaan yang berbeda. Tiga sistem yang digunakan adalah sistem stagnan, sistem sirkulasi dan sistem resirkulasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli -September 2009, di Laboratorium Ikan Hias Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung (BBPBL) Lampung, Hanura, Pesawaran. Desain dalam penelitian ini menggunakan rancangan percobaan berupa rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan masing- masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan software SPSS 10 , uji BNT digunakan sebagai sarana pembanding antar perlakuan pada taraf nyata 5 %. Hasil penelitian tiga sistem pemeliharaan yang berbeda memperlihatkan rata – rata pertambahan panjang tubuh tertinggi dihasilkan benih kuda laut yang dipelihara pada sistem resirkulasi sebesar 0,49 cm, pada sistem sirkulasi sebesar 0,40 cm, pada sistem stagnan sebesar 0,35 cm. sedangkan rata-rata kelangsungan hidup tertinggi dihasilkan benih kuda laut yang dipelihara pada sistem resirkulasi sebesar 60,37 %, pada sistem sirkulasi sebesar 52,60 %, pada sistem stagnan sebesar 36,66 %. Pengukuran kualitas air meliputi salinitas 28– 34 ppt, pH 7,5 – 8,5 suhu 27-300C, DO 4,0 – 6,5 ppm, dan amonia 0,2 – 0,5 ppm. Kata kunci : kuda laut, kualitas air, stagnan, sirkulasi, resirkulasi

Jenis Karya Akhir: Artikel
Subyek:
Program Studi: FKIP > Prodi Bahasa Inggris
Pengguna Deposit: tik 11 . Digilib
Date Deposited: 21 Jan 2016 03:44
Terakhir diubah: 21 Jan 2016 03:44
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18525

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir