PERKEMBANGAN PESANTREN SHUFFAH HIZBULLAH MADRASAH ALFATAH DI NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN 1994-2010

0613033009, ISBANDIYAH (2016) PERKEMBANGAN PESANTREN SHUFFAH HIZBULLAH MADRASAH ALFATAH DI NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN 1994-2010. Digilib Library.

[img]
Preview
FIle PDF
0613033009-abstrak.pdf

Download (17Kb) | Preview
[img]
Preview
FIle PDF
0613033009-kesimpulan.pdf

Download (13Kb) | Preview
[img]
Preview
FIle PDF
0613033009-pendahuluan.pdf

Download (34Kb) | Preview

Abstrak

Salah satu lembaga pendidikan yang memiliki kaitan erat dengan masyarakat dan lebih banyak memberikan pengetahuan Islam (keagaamaan) dibandingkan pengetahuan umum adalah pondok pesantren. Di lembaga ini diajarkan ilmu dan nilai-nilai agama kepada santri. Pada tahap awal pendidikan, pesantren hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama lewat kitab-kitab klasik atau kitab kuning, dengan menggunakan metode sorogan, bandongan (wetonan), hapalan, ataupun musyawarah. Sistemnya pun masih berbentuk nonformal (tidak dalam bentuk klasikal), serta lamanya tidak ditentukan oleh tahun, tetapi oleh penguasaan atas kitab-kitab yang dibaca. Pesantren Shuffah Hizbullah Madrasah Alfatah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang ada di Lampung. Pesantren ini didirikan pada tahun 1975. Lembaga pendidikan ini didirikan sebagai tindak lanjut dari pendidikan di masjid ataupun di langgar yang ada di sekitarnya. Pada awal didirikannya, bentuk pendidikan menerapkan pengajaran salafiyah yang bersifat tradisional dengan masjid sebagai tempat kegiatannya. Lalu, pada tahun 1986 diterapkan pengajaran klasikal program 5 tahun dengan nama Al Wustho dan madrasah sebagai tempat kegiatan belajar mengajar. Namun tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi karena Pesantren tidak mengeluarkan ijazah formal. Kemudian pada tahun 1993, keberadaan pesantren pun didaftarkan di Departemen Agama sehingga pada tahun ajaran 1994, Pesantren Shuffah Hizbullah Madrasah Aliyah Alfatah sudah menyelenggarakan lembaga pendidikan formal yaitu pada tingkat RA, MI, MTs, dan MA. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah perkembangan Madrasah Aliyah Alfatah sebagai lembaga pendidikan yang diselenggarakan Pesantren Shuffah Hizbullah Madrasah Alfatah di Natar Lampung Selatan 1994- Madrasah Aliyah Alfatah sebagai lembaga pendidikan yang diselenggarakan Pesantren Shuffah Hizbullah Alfatah di Natar Lampung Selatan tahun 1994-2010. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, yaitu suatu penelitian untuk mendeskripsikan secara terperinci tentang fenomena sosial tertentu yang terjadi di tempat tertentu dan pada waktu tertentu. Teknik pengumpulan data yaitu melalui teknik wawancara, observasi, kepustakaan, dan teknik dokumentasi sebagai pendukung. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian Madrasah Aliyah Alfatah telah mengalami perkembangan, yaitu dapat dilihat dari beberapa unsur diantaranya siswa/santri, guru/astidz, kurikulum pendidikan, sarana dan prasarana, kerjasama pihak madrasah dengan instansi terkait, dan hubungan madrasah dengan masyarakat. Perkembangan siswa dapat dilihat dari jumlah siswa yang sekolah, prestasi yang diraih, dan alumni siswa yang masuk ke perguruan tinggi. Pada awalnya jumlah siswa yang sekolah di madrasah hanya berjumlah 102 siswa dan kini jumlah siswa berjumlah 366 siswa, prestasi yang diraih tidak lagi pada tingkat kecamatan akan tetapi pada tingkat provinsi, dan alumni yang masuk perguruan tinggi tidak hanya masuk di perguruan tinggi di Indonesia saja melainkan ada juga yang masuk di perguruan tinggi di luar Negeri. Perkembangan guru dapat dilihat dari latar belakang pendidikan guru yang mengajar di Madrasah Aliyah Alfatah, kini guru yang mengajar tidak hanya berlatar pendidikan pesantren, akan tetapi ada yang berlatar pendidikan D1, D2, D3, S1, bahkan S2. Perkembangan kurikulum dapat dilihat dari penerapan kurikulum yang dilaksanakan Madrasah Aliyah Alfatah, akan tetapi kurikulum yang diterapkan oleh Madrasah Aliyah Alfatah masih tetap menggunakan kurikulum terpadu yaitu kurikulum Departemen Agama, Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional, dan Kurikulum Pesantren. Perkembangan sarana dan prasarana dapat dilihat dari adanya penambahan jumlah lokal madrasah yang mulanya hanya berjumlah 4 lokal kini menjadi 15 lokal, dan adanya sarana penunjang lainnya yang mendukung proses pendidikan. Perkembangan kerjasama pihak madrasah dengan instansi terkait dapat dilihat dari adanya jalinan kerjasama pihak madrasah dengan instansi terkait yang tidak hanya bekerjasama dengan instansi di Indonesia saja melainkan dengan instansi yang ada di Luar Negeri. Perkembangan hubungan madrasah dengan masyarakat dapat dilihat dari adanya sosialisasi pihak madrasah dengan masyarakat mengenai program-program yang ada di Madrasah, dan adanya silaturahmi dengan masyarakat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Madrasah Aliyah Alfatah telah mengalami perkembangan yang pesat pada unsur siswa, guru, sarana dan prasarana, serta kerjasama pihak madrasah dengan instansi terkait.

Jenis Karya Akhir: Artikel
Subyek:
Program Studi: FKIP > Prodi Pendidikan Sejarah IPS
Pengguna Deposit: . . Yulianti
Date Deposited: 22 Jan 2016 04:27
Terakhir diubah: 22 Jan 2016 04:27
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18676

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir