NEGOSIASI IDENTITAS DAN POLA KOMUNIKASI KAUM BANCI DI KOTA BANDAR LAMPUNG

a, Irene Fransisca (2014) NEGOSIASI IDENTITAS DAN POLA KOMUNIKASI KAUM BANCI DI KOTA BANDAR LAMPUNG. UNIVERSITAS LAMPUNG, FAKULTAS SOSIAL DAN PIOLITIK.

[img]
Preview
File PDF
COVER DALAM.pdf - Published Version

Download (332Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (10Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
LEMBAR PERSETUJUAN.pdf - Published Version

Download (330Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
LEMBAR PERNYATAAN.pdf - Published Version

Download (412Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version

Download (336Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
DAFTAR ISI.pdf - Published Version

Download (43Kb) | Preview
[img] File PDF
BAB I.pdf - Published Version
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (46Kb)
[img] File PDF
BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (222Kb)
[img] File PDF
BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (31Kb)
[img] File PDF
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (283Kb)
[img] File PDF
BAB V.pdf - Published Version
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (10Kb)
[img]
Preview
File PDF
LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf - Published Version

Download (35Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Komunitas banci adalah minoritas dalam masyarakat, merasa jiwa yang berada dalam tubuhnya adalah wanita, bahkan keseluruhan apa yang ditempatkan selayaknya seorang wanita. Dari sudut psikologi-ilmiah, banci condong digolongkan pada gangguan identitas jenis (gender identity disorders). Sebagai banci adalah suatu kondisi kejiwaan dan kulturual sekaligus sehingga seorang banci tidak hanya sebatas merasakan dirinya banci, tetapi hidup dalam kultural itu sendiri, dalam berbagai dimensi dan ragamnya untuk diterima di dalam ruang-ruang sosial yang ada. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah negosiasi identitas dan pola interaksi kaum banci di Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data yang sudah diolah kemudian disajikan dalam bentuk uraian, lalu dintreprestasikan atau ditafsirkan untuk dilakukan pembahasan dan dianalisis secara kualitatif, kemudian untuk selanjutkan ditarik suatu kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diketahui bahwa Banci membentuk identitas sosialnya berperan sangat penting di dalam interaksi sosio-kultural dan peran mereka di dalam masyarakat. Untuk mengetahui secara pasti penyebab seseorang menjadi banci tidak dapat langsung diputuskan begitu saja. Kasus yang terjadi dalam diri tiap-tiap individu bisa berbeda. Observasi tidak hanya seputar aspek diri dari banci tersebut, tapi juga harus diperhatikan faktor lingkungan, pola asuh keluarga, dan pola pergaulannya. Dari segi pengungkapan diri Banci saat berada di lingkungan umum yang berhadapan dengan orang banyak, lebih banyak bersikap seperti laki-lakinormal, mereka tidak akan terang-terangan menyatakan identitas mereka. Pembentukan dan perkembangan kepribadian banci didasari untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup mereka. Pola komunikasi yang dilakukan kaum banci di Bandar Lampung berdasarkan 4 Informan berbeda-beda sesuai dengan kepribadian individu, begitu juga penggunaan simbol atau tanda yang digunakan oleh kamu banci. Untuk menentukan seseorang itu banci atau bukan dapat silihat dari gaya bicara dan penampilan. Setiap banci memiliki insting tersendiri ketika mereka Irene Fransisca bertemu dan berhubungan dengan sesama jenis untuk memutuskan laki-laki tersebut normal atau banci. Tidak ada simbol yang digunakan para kaum banci, tetapi hanya asa bahasa non verbal seperti gaya bicra, berjalan, tingkah laku, dan bahasa tubuh bagaimana seorang banci menyatakan dirinya adalah seorang banci secra tidak langsung. Penggunaan bahasa yang digunakan verbal dapat berupa kata-kata yang disampaikan secara langsung, namun penggunaaan bahasa tersebut tergantung dari situasi dan kondisi lingkungan mereka. Komunikasi yang dilakukan melalui media seperti jejaring sosial atau komunitas tertentu. Berawal dari perkenalan pola komunikasi berkembang menjadi sebuah hubungan.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > JC Political theory
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Pemerintahan
Pengguna Deposit: Dr. Eng. Hasan Khairudin
Date Deposited: 02 Jun 2014 03:40
Terakhir diubah: 02 Jun 2014 03:40
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/1873

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir