PERUBAHAN POPULASI MIKROORGANISME SELAMA VERMICOMPOSTING BERBAGAI LIMBAH PADAT ORGANIK

NN, LUQMAN HASAN (2012) PERUBAHAN POPULASI MIKROORGANISME SELAMA VERMICOMPOSTING BERBAGAI LIMBAH PADAT ORGANIK. Digital Library.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRACT IN ENGLISH.pdf

Download (8Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (23Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
kesimpulan dan saran.pdf

Download (4Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
pendahuluan.pdf

Download (21Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

ABSTRAK. Perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang pesat di daerah perkotaan mengakibatkan daerah pemukiman semakin luas dan padat menyebabkan meningkatnya sampah yang dihasilkan. Salah satu alternatif pengelolaan sampah / limbah yaitu dengan cara dibuat kompos dengan metode vermicomposting. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perubahan populasi mikroorganisme (aktinomisetes, bakteri, fungi) selama vermicomposting berbagai limbah padat organik (limbah pasar, dedaunan, dan jerami padi). Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah (1) Populasi mikroorganisme (aktinomisetes, bakteri dan fungi) pada limbah padat pasar lebih tinggi dibandingkan dengan dedaunan dan jerami padi. (2) Populasi mikroorganisme (aktinomisetes, bakteri dan fungi) lebih tinggi pada limbah padat pasar yang diaplikasikan cacing tanah Lumbricus rubellus. (3) Populasi mikroorganisme (aktinomisetes, bakteri dan fungi) lebih tinggi pada limbah padat pasar yang diberi kapur dibandingkan kontrol. (4) Populasi mikroorganisme (aktinomisetes, bakteri dan fungi) tertinggi terdapat pada limbah padat pasar yang diaplikasikan cacing tanah Lumbricus rubellus dan diberi kapur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), serta perlakuan disusun secara faktorial 3 x 3 x 2 dengan tiga ulangan, sehingga terdapat 54 satuan percobaan. Faktor pertama adalah aplikasi limbah yaitu: L1: Limbah Pasar, L2: Limbah dedaunan, L3: Jerami padi. Faktor kedua adalah aplikasi cacing yaitu: C0: tanpa cacing tanah, C1: Eisenia fetida, C2: Lumbricus rubellus. Faktor ketiga adalah pengapuran yaitu K0: tanpa kapur, K1: dengan kapur (5 % CaCO3 kg-1 bahan limbah). Homogenitas ragam data diuji Luqman Hasan dengan uji Bartlett dan aditifitas data dengan uji Tukey dilanjutkan dengan analisis ragam, untuk menguji nilai tengah dilakukan dengan uji BNT dengan taraf nyata 5 % dan 1 %. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Populasi aktinomisetes, bakteri dan fungi lebih tinggi pada vermicomposting limbah padat pasar dibandingkan dengan limbah dedaunan dan limbah jerami. (2) Populasi aktinomisetes, bakteri dan fungi lebih tinggi pada cacing tanah Eisenia fetida dibandingkan dengan yang diberi cacing tanah Lumbricus rubellus kecuali populasi bakteri pada amatan minggu ke - 8 lebih tinggi pada cacing tanah Lumbricus rubellus. (3) Populasi aktinomisetes, bakteri dan fungi lebih tinggi pada vermicomposting yang diberi kapur dibandingkan dengan tanpa diberi kapur. (4) Populasi aktinomisetes, bakteri dan fungi tertinggi pada vermicomposting limbah padat pasar yang diberi cacing tanah Eisenia fetida dan diberi kapur. Kata kunci : Cacing Tanah, Kapur, Limbah Organik, Mikroorganisme, Vermicomposting.

Jenis Karya Akhir: Artikel
Subyek:
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agribisnis
Pengguna Deposit: tik 11 . Digilib
Date Deposited: 22 Jan 2016 04:41
Terakhir diubah: 22 Jan 2016 04:41
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18933

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir