PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL MISKIN TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH ANAK PUTUS SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH DASAR DI DESA BREBES DUSUN 7 KELURAHAN PANARAGAN KECAMATAN TULANG BAWANG TENGAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2009/2010PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL MISKIN TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH ANAK PUTUS SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH DASAR DI DESA BREBES DUSUN 7 KELURAHAN PANARAGAN KECAMATAN TULANG BAWANG TENGAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2009/2010

0713056110, MARTINI (2012) PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL MISKIN TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH ANAK PUTUS SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH DASAR DI DESA BREBES DUSUN 7 KELURAHAN PANARAGAN KECAMATAN TULANG BAWANG TENGAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2009/2010PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL MISKIN TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH ANAK PUTUS SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH DASAR DI DESA BREBES DUSUN 7 KELURAHAN PANARAGAN KECAMATAN TULANG BAWANG TENGAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2009/2010. lebrary.

[img]
Preview
File PDF
abstrak.pdf

Download (67Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
kesimpulan.pdf

Download (20Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
pendahuluan.pdf

Download (87Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh lingkungan sosial miskin terhadap peningkatan jumlah anak putus sekolah tingkat dasar dan hal ini selalu menjadi permasalahan karena masih banyak rakyat yang mengalami kesulitan, kemiskinan dan pengangguran sehingga mengakibatkan banyak anak yang putus sekolah karena kurangnya biaya.Serta adanya kesenjangan antara lingkungan sosial miskin yang dipengaruhi oleh faktor keluarga, teman sebaya/sepermainan, penghasilan dan juga pendidikan orang tua. Dengan demikian, anak-anak usia sekolah dasar seharusnya belajar, berdasarkan teori belajar maka belajar merupakan perkembangan, kemampuan dan pembentukan karakter seorang anak baik secara kongnitif, afektif dan psikomotor. Berdasarkan frekuensi mengenai pengaruh lingkungan keluarga yaitu, persentase 55,33 % termasuk dalam kategori sangat berpengaruh, persentase 50,44 % masuk dalam kategori berpengaruh, dan persentase 2,24 % masuk kedalam kategori kurang berpengaruh. Frekuensi mengenai pengaruh pendidikan orang tua yaitu, persentase 46,10 % (Sangat berpengaruh), persentase 36,22 % (Berpengaruh) dan persentase 25,23 % (Kurang berpengaruh). Frekuensi tentang pengaruh teman sebaya yaitu persentase 60,12 % (Sangat berpengaruh), persentase 47,12 % (Berpengaruh), dan persentase 10,12 % (Kurang berpengaruh). Dan frekuensi tentang penghasilan orang tua yaitu persentase 60,12 % (Sangat berpengaruh), persentase 45,10 % (Berpengaruh), persentase 25,40 % (Kurang berpengaruh). Martini Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, karena dalam penelitian ini menjelaskan keadaan yang terjadi pada saat sekarang. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 62 orang anak responden dan menjadi sampel dalam penelitian ini dengan analisis data menggunakan rumus Chi Kuadrat. Hasil penelitian ini diperoleh adanya kesenjangan antara pengaruh lingkungan sosial miskin terhadap anak putus sekolah tingkat sekolah dasar di Desa Brebes Dusun 7 Kelurahan Panaragan yang dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, pendidikan orang tua, pengaruh teman bermain, penghasilan orang tua, ini di buktikan dengan penghitungan menggunakan rumus Chi Kuadrat, bahwa x2 hitung = 4,42 kemudian secara signifikan 5 % (0,05) dan derajat kebebasannya = 4 maka diperoleh 9,49 dengan demikian x2 hitung ≤ x 2 = 4,42 < 9,49. Dengan demikian, koefisien kontigensi C = 0,32 dan kontigensi maksimum 0,718 terletak pada kategori sedang ( 0,25 – 0,49 ). Sehingga terdapat pengaruh terhadap peningkatan jumlah anak putus sekolah tingkat sekolah dasar.

Jenis Karya Akhir: Artikel
Subyek:
Program Studi: FKIP > Prodi Magister Pendidikan IPS
Pengguna Deposit: IC-STAR . 2015
Date Deposited: 22 Jan 2016 04:42
Terakhir diubah: 22 Jan 2016 04:42
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/18948

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir