0616031017 , ANANDA PAULINA LASLANI (2012) STRATEGI KOMUNIKASI KONSELOR DALAM MENANGANI PASIEN YANG MENGIDAP HIV/AIDS. Digital Library.
|
File PDF
abstrak revisi dosen.pdf Download (12Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Bab 1 revisi.pdf Download (113Kb) | Preview |
|
|
File PDF
bab 4 Kompre stlah bagan.pdf Download (187Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB 6 YANG INI.pdf Download (12Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II REVISI rombak.pdf Download (212Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III REVISI.pdf Download (32Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB IV kompre.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (129Kb) |
||
|
File PDF
BAB2BAGAN.pdf Download (18Kb) | Preview |
|
|
File PDF
bagan bab4 YG INI.pdf Download (361Kb) | Preview |
|
|
File PDF
V HASIL PENELITIAN yang ini.pdf Download (323Kb) | Preview |
|
|
File PDF
V kompre.pdf Download (20Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Abstract Pada masa sekarang ini, tingkat kepahaman masyarakat mengenai HIV/AIDS masih sangat rendah. Hal ini disebabkan kurangnya informasi dan minimnya tingkat kesadaran masyarakat mengenai banyaknya faktor resiko yang bisa menyebabkan seseorang terinfeksi HIV/AIDS. Salah satu upaya untuk mencegah penularan HIV/AIDS dengan cara diadakan pelayanan konseling terhadap ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) agar mereka tidak menularkan penyakitnya terhadap orang lain. Seorang konselor hendaknya mempunyai strategi komunikasi yang baik dalam menghadapi segala permasalahan dalam menangani ODHA dan berupaya mencapai kualitas komunikasi yang baik dengan pasien agar terciptanya hubungan yang lebih psikologis antara konselor dan pasien sehingga pasien mau membuka statusnya dan konselor mendapatkan kepercayaan dari pasien. Untuk mencapai tujuan tersebut konselor harus berkomunikasi secara langsung dan mengajak klien mengenali perasaannya dan mengungkapkannya, menggali opsi dan membantu klien membangun rencana tindak lanjut yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi dan melalui konseling pasien akan dibimbing untuk membuat keputusan sendiri untuk mengubah perilaku yang baru dan mempertahankannya Penelitian ini diperlukan untuk mengetahui dan mendeskripsikan strategi komunikasi dan hambatan-hambatan apa saja yang ditemui oleh konselor dalam menghadapi pasien yang mengidap HIV/AIDS sebagai bagian dalam upaya penanggulangan pandemi HIV/AIDS dan mengurangi meningkatnya perilaku yang beresiko terinfeksi HIV di masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan yang bersifat kualitatif, dimana informan dalam penelitian ini adalah konselor terlatih dari tenaga kesehatan (medis) dan beberapa kliennya, dalam hal ini ODHA. Strategi komunikasi yang digunakan konselor biasa disebut dengan mikro konseling. Sedangkan untuk lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso (RSPI Sulianti Saroso). Dari penelitian ditemukan bahwa strategi komunikasi konselor adalah teknik mikro konseling yang diterapkan di dalam rangkaian kegiatan komunikasi dari awal pre tes hingga pasca tes pada kegiatan konselor untuk memperoleh kepercayaan klien, membuat klien patuh, media yang digunakan, serta dukungan dan perawatan; Masalah dan hambatan yang ditemui berasal dari kedua belah pihak baik dari pasien maupun dari konselor pada saat pre tes maupun pasca tes; sedangkan untuk solusi dan penanganan masalah dari informan (konselor) masih seragam yaitu penerapan teknik mikro konseling dan pendekatan persuasif yang mendalam; akan lebih baik bila konselor berani keluar dari buku panduan dan berinovasi dalam menangani klien dengan tetap memperhatikan kualitas pelayanan. Abstract At present, the level of understanding from a society about HIV/AIDS is still very low. This is due to lack of information and low level of public awareness about the risky factors that could cause a person infected with HIV/AIDS. One of the efforts to prevent the spread of HIV/AIDS is by doing counseling services to the people living with HIV/AIDS so that they do not transmit the disease to others. A counselor should have a good communication strategy in facing all the problems dealing with people living with HIV/AIDS and trying to achieve good quality of communication with the patients in order to create a more psychological relationship between counselor and patients so that the patients would like to open their HIV status and the counselor can earn trust from patients. To achieve these objectives the counselor should communicate directly and persuade clients to identify their feelings and express it, exploring options and help clients to follow-up their plans related to the problems they are facing, and through counseling, patients will be guided to make their own decisions to change into the new behaviors and maintain it. This research is needed to understand and to describe the communication strategies and the obstacles which is encountered by any counselor in dealing with patients with HIV/AIDS as part of the efforts to prevent the pandemic of HIV/AIDS and reduce the increasing number of risky behaviors of HIV infection in the society. The research used descriptive research method with a qualitative approach, where the informants in this research were the trained counselors from medical workers and several of their clients, in this case, people living with HIV/AIDS. The strategy of communication that was used by the counselors usually called micro-counseling, while the location of the research conducted at the Infectious Disease Hospital Sulianti Saroso (RSPI Sulianti Saroso). From the research were found that counselor communication strategy is microcounseling techniques that applied in a series of communication activities from the beginning of pre test to post-test in counselors activities to earn the trust of clients, making client obedient to the counseling, the media that were used, as well as supports and treatments; Problems and obstacles that encountered came from both sides either from the patients or from the counselor during the pre test and post-test; while for the solutions and the way in handling the problems by the informants (counselors) almost the same one another, which were the application of microcounseling techniques and deeply persuasive approach; it would be better if the counselors dare to come out of the handbooks and make innovations in dealing with clients while keep on maintaining the quality services.
Jenis Karya Akhir: | Artikel |
---|---|
Subyek: | |
Pengguna Deposit: | tik 15 . Digilib |
Date Deposited: | 25 Jan 2016 03:55 |
Terakhir diubah: | 25 Jan 2016 03:55 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19378 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |