0541021013, ANGGI NOVALIA (2012) ANALISIS PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN JALAN DAN KONTRIBUSINYA TEHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Digital Library.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (74Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ANALYSIS OF ROAD.pdf Download (77Kb) | Preview |
|
|
File PDF
bab V.pdf Download (83Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Daftar Pustaka.pdf Download (83Kb) | Preview |
|
|
File PDF
bab I.pdf Download (190Kb) | Preview |
|
|
File PDF
bab II.pdf Download (186Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf Download (241Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB IV.pdf Download (188Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Daftar Gambar Skripsi anggi.pdf Download (4Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Daftar Isi Skripsi anggi.pdf Download (72Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Daftar Tabel Skripsi anggi.pdf Download (145Kb) | Preview |
|
|
File PDF
MOTTO.pdf Download (11Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PERSEMBAHAN.pdf Download (3494b) | Preview |
|
|
File PDF
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (3854b) | Preview |
|
|
File PDF
SANWACANA.pdf Download (77Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (73Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ANALYSIS OF ROAD.pdf Download (75Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Abstrak Pajak Penerangan Jalan merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lampung Selatan dan memberikan kontribusi yang cukup besar dibandingkan penerimaan pajak-pajak yang lain. Pajak Penerangan Jalan Kabupaten Lampung Selatan diatur dalam Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2002 dimana dalam pelaksanaan pemungutannya Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lampung Selatan sebagai pengelola bekerjasama dengan Perusahan Listrik Negara (PLN) Wilayah Lampung Cabang Ranting Kalianda. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan daerah dibutuhkan sumber-sumber pembiayaan yang berasal dari daerah yang bersangkutan. Salah satu sumber pembiayaan pelaksanaan desentralisasi adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sumber PAD adalah sumber keuangan daerah yang digali dari dalam wilayah daerah. Salah satunya adalah Pajak Daerah yang digunakan untuk membiayai pembangunan untuk kepentingan bersama. Permasalahan dalam penulisan ini adalah “ Seberapa besar potensi Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Lampung Selatan “. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui seberapa besar potensi Pajak Penerangan Jalan. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan dari penerimaan Pajak Penerangan Jalan dalam meningkatkan PAD Kabupaten Lampung Selatan dan untuk mengetahui sistem pengelolaan Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Lampung Selatan. Alat analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif sebagai prosedur pemecahan permasalahan yang akan diteliti dengan menggambarkan objek penelitian berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan secara utuh. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan potensi Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Lampung Selatan tahun 2004 – 2008 tidak sama dengan realisasi pajak penerangan jalan 2004 – 2008, sehingga dapat dilihat bahwa terjadi penyimpangan dari hasil potensi yang dihasilkan oleh pajak penerangan jalan. Pada tahun 2004 didapatkan potensi PPJ sebesar Rp. 5.309.451.886, tahun 2005 sebesar Rp. 6.213.927.413, tahun 2006 sebesar Rp. 6.546.900.815, tahun 2007 sebesar Rp. 6.919.385.132, tahun 2008 sebesar Rp. 7.721.974.319. Sedangkan kontribusi yang tahun 2004 sebesar 29,73 %, tahun 2005 sebesar 26,53 %, tahun 2006 sebesar 32,23 %, tahun 2007 sebesar 23,84%, tahun 2008 sebesar 32,51 %. Pelaksanaan pemungutan pajak penerangan jalan selama ini adalah sistem pengelolaan yang kurang baik. Kurangnya pelaksanaan yang optimal dari pihak PLN sebagai pemungut pajak dan kurangnya pengawasan dari pihak-pihak terkait seperti Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai kordinator dan pelaksana. Dengan demikian disarankan : 1). Perlunya melakukan perencanaan penetapan target penerimaan pajak penerangan jalan yang tidak berdasarkan penerimaan tahun sebelumnya tetapi benar-benar memperhatikan potensi yang ada dari tahun sebelumnya dan hutang pajak tahun sebelumnya agar penyimpangan realisasi terhadap target dalam penerimaan pajak penerangan jalan terjadi tidak terlalu besar sehingga dapat dicapai lebih baik lagi. 2). Meningkatkan pengawasan terhadap administrasi dalam proses pemungutan pajak penerangan jalan yang bekerja sama dengan PLN dan Dinas Tata Kota dimana setiap pengguna jasa listrik dikenakan pajak menuntut tingkat daya yang digunakan. Abstrak Road lighting tax is one of sources of the original district incomes in south lampung regency and give bigger enough than contribution than the acceptance of the other taxs. Road lighting tax in South Lampung Regency in a district regulation no. 11 in 2002 years which is on theimplementation of collection, the Departement of Finance and South Lampung rgency’s district assets as manager, it cooperates with the Company of Country Electricity (CCE) in Lampung branch Ranting Kalianda. As a implementation of the development’s district is needed the sources for financing from the relevant distrisct. One of the sources for financing of the desentralization implementation is the Original Distric Income (ODI). ODI is a source of finance’s district which is digged up from the district. One of those is District retribution for financing the development for interesting together. The problem of writting this is “ How big the potency of the road lighting tax in South Lampung Rgency.” The proposes in writting this is to know how bis the potecy of the road lighting tax. To know how big the contribuction which given by the road lighting tax in increasing ODI of south lampung regency and to know the management system of the road lighting tax in South Lampung regency. Analysis tool which used is quantitative descriptive analysis methode as a problem solving procedur which is researched by drawing object of the research as the facts in field clearly. As the result of calculation which is got the potecy of the road lighting tax in south lampung regency in 2004-2008 years is not same with the realization of the road lighting tax in 2004 – 2008 years, so that we can see that there are deviations from the potecy’s resluts which is done by the road lighting tax. In 2004 we got the PPJ Potency is Rp. 5.309.451.886, in 2005 is Rp. 6.213.927.413, in 2006 is Rp 6.546.900.815, in 2007 is Rp6.919.385.132, in 2008 is Rp 7.721.974.319. Whereas the contribution in 2004 as 29.73%, in 2005 as 26.53%, in 2006 as 32.23%, in 2007 as 23.84%,in 2008 as 32.51%. The Collection implementation of the road lighting tax as long this way is less good in the managenment. Lees the implementation optimally from the CCE as the tax collector and less the supervision from the part related such as Departement of finance and district assets as a cordinator and the implementor. So that, it is suggested : 1). It needs to have planning the dtermination target the acceptance of the road lighting tax which is not as the acceptance from the previous year but exactly attent the acceptance of the prwvious years, the potency and the debt tax previous years, so the deviations of realization againt the target in acceptance of the road lighting tax is not happen too big so we can get it better. 2). Increasing the supervision againts the adminidtration in the collection process of the road lighting tax which is cooperated with the CCE (PLN) and City Order Official in where every electricity service user bears the tax sue the pwer level in used.
Jenis Karya Akhir: | Artikel |
---|---|
Subyek: | |
Pengguna Deposit: | tik 16 . Digilib |
Date Deposited: | 25 Jan 2016 04:51 |
Terakhir diubah: | 25 Jan 2016 04:51 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19591 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |