0541011022, ARISTA YOLANDO SEPRIZAL (2010) ANALISIS POTENSI PASAR PRODUK ROTI BINTANG TIGA BAKERY DI NATAR LAMPUNG SELATAN. Digital Library.
|
File PDF
BAB II.pdf Download (163Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf Download (132Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB IV.pdf Download (68Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB V.pdf Download (7Kb) | Preview |
|
|
File PDF
Cover Skripsi.pdf Download (41Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK BAHASA INDONESIA.pdf Download (74Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK BAHASA INGGRIS.pdf Download (76Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I.pdf Download (310Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Abstrak Perusahaan Roti Bintang Tiga Bakery didirikan pada tahun 2001, dalam menjalankan usahanya perusahaan Roti Bintang Tiga Bakery dapat menganalisis seberapa besar potensi pasar dari perusahaan Bintang Tiga Bakery. Masalah perusahaan yaitu pangsa pasar di tahun akhir mengalami penurunan dari 31,24 menjadi 15,93 dan tidak tercapainya target penjualan yang diharapkan oleh perusahaan. Permasalahan yang dihadapi perusahaan yaitu Apakah Potensi Pasar Produk Roti Bintang Tiga Bakery di Natar Lampung Selatan pada tahun-tahun mendatang masih tersedia? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pasar roti Bintang Tiga Bakery pada tahun-tahun mendatang dalam penjualan roti berdasarkan Indeks Daya Beli serta sebagai sumbangan pemikiran bagi perusahaan roti Bintang Tiga Bakery dalam mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasarnya. Hipotesis yang diajukan adalah “Potensi Pasar Bintang Tiga Bakery di Natar Lampung Selatan masih tersedia pada tahun-tahun mendatang dan mengalami peningkatan pada masing-masing pasar melalui persentase perhitungan pasar berdasarkan Buying Power Index (BPI)”. Untuk menguji hipotesis adapun alat analisis yang digunakan adalah analisis Buying Power Index (BPI) terbesar yang terdapat pada pada lima kelurahan yang meliputi Merak Batin, Natar Pusat, Hajimena, Tanjung Sari, dan Negara Ratu 60,558%, Ini berarti potensi pasar kelurahan tersebut masih tersedia dari pada daerah lain dan indeks daya beli terkecil terdapat pada lima kelurahan yang meliputi Krawangsari, Bandar Rejo, Sidoasari, Purwosari, Pancasila sebesar 13,237%.Hal ini berarti lima kelurahan tersebut kurang tersedia dari pada daerah lain. Sedangkan dalam pengukuran performance index, potensi penjualan berada pada lima kelurahan yang meliputi Merak Batin, Natar Pusat, Hajimena, Tanjung Sari, dan Negara Ratu tersedia sebesar 121,04% dan yang kurang tersedia pada lima kelurahan kelurahan meliputi Krawangsari, Bandar Rejo, Sidoasari, Purwosari, Pancasila sebesar 45,95%. Berdasarkan hasil analisis potensi pasar dalam perhitungan Buying Power Index (BPI) maupun performance index yaitu kelurahan yang memiliki potensi pasar tertinggi maka hendaknya tetap mempertahankan volume penjualan dengan cara melaksanakan promosi yang intensif. Sedangkan kelurahan yang memiliki potensi pasar terendah hendaknya terus meningkatkan volume penjualan dengan cara melaksanakan promosi yang insentif serta memperluas saluran distribusi sehingga produk tersebut dapat dengan mudah diperoleh dan dikonsumsi oleh pelanggan.
Jenis Karya Akhir: | Artikel |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | FKIP > Prodi PPKN |
Pengguna Deposit: | tik 16 . Digilib |
Date Deposited: | 25 Jan 2016 04:52 |
Terakhir diubah: | 25 Jan 2016 04:52 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19598 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |