0516011038, HENDRA FAUZI (2012) STRATEGI POLITIK CALON LEGISLATIF PEREMPUAN DALAM MEMENANGKAN PEMILIHAN LEGISLATIF 2009 (Studi Kasus di Kecamatan Natar Lampung Selatan). Digital Library.
|
File PDF
Hendra Fauzi (0516011038).pdf Download (2243Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi politik caleg perempuan dalam memenangkan pemilihan legislatif 2009. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Informan ditentukan dengan purposive sampling yakni penentuan disesuaikan atas kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Data diperoleh dari hasil wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, display atau penyajian data dan tahap kesimpulan (verifikasi). Lokasi penelitian di Kecamatan Natar, Lampung Selatan. Informan dalam penelitian ini berjumlah 8 orang yang terdiri dari pengurus partai politik, masyarakat setempat dan caleg perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran parpol dalam mengawal caleg perempuannya masih sangat minim. Strategi politik caleg perempuan terangkum dalam marketing politik meliputi 4Ps, Produk (product), Promosi (promotion), Harga (price) dan Tempat (place). Produk politik dibagi dalam tiga (3) kategori yaitu, Party Platform (Platform Partai), Past Record (catatan masa lalu), Personal Characteristic (Ciri Pribadi). Promosi dapat dijabarkan dalam tiga jenis yaitu, advertising, publikasi dan event debat. Harga digolongkan ke dalam tiga hal yaitu, harga ekonomi, harga psikologis, dan harga image (citra) nasional. Caleg Kabupaten, Provinsi dan RI melakukan kampanye secara bersama-sama. Caleg perempuan menggunakan jaringan sosial, jaringan media, jaringan keagamaan, jaringan kekerabatan, melakukan pendekatan secara psikologis dan sosiologis, dan pendekatan tokoh politik. Caleg perempuan juga menghadapi konflik internal partai politik (konflik horizontal dan vertikal) dan konflik eksternal parpol. Hambatan yang dihadapi selama berkampanye seperti, rendahnya dukungan partai politik, tidak semua tim sukses membantu pencalonan secara ikhlas, terdapat tim sukses yang memanfaatkan moment pemilu untuk memenuhi kebutuhan pribadi, melakukan manipulasi data atas perolehan suara politik kandidatnya, terdapat tim sukses yang rangkap jabatan (menjadi tim sukses pada caleg lain) dan selama berkampanye masyarakat banyak menuntut materi yang berlebihan.
Jenis Karya Akhir: | Artikel |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi Sosiologi |
Pengguna Deposit: | IC-STAR . 2015 |
Date Deposited: | 25 Jan 2016 08:19 |
Terakhir diubah: | 25 Jan 2016 08:19 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19824 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |