TINJAUAN PEMANFAATAN ANEKA SUMBER BELAJAR DI SEKOLAH PADA PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DI SMA NEGERI 1 MENGGALA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0713032048, Umi Hoiriyana (2016) TINJAUAN PEMANFAATAN ANEKA SUMBER BELAJAR DI SEKOLAH PADA PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DI SMA NEGERI 1 MENGGALA TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Digilib Library.

[img]
Preview
File PDF
0713032048-Abstrak.pdf

Download (17Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
0713032048-kesimpulan.pdf

Download (18Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
0713032048-pendahuluan.pdf

Download (73Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Aneka sumber belajar merupakan salah satu pendekatan belajar untuk memperluas sumber belajar dan segala sesuatu yang mengandung informasi dan dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku. Melalui aneka sumber belajar, tercipta kondisi pembelajaran yang mendorong siswa untuk membangun pemahamannya sendiri melalui banyak sumber belajar. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan aneka sumber belajar di sekolah pada proses pembelajaran PKn di SMA Negeri 1 MenggalaTahun Pelajaran 2010/2011. Metode yang digunakan adalah deskriptif, subjek yang diteliti merupakan siswa kelas X, XI terdiri dari enam kelas berjumlah 418 siswa dan 2 orang guru PKn. Jadi populasi dalam penelitian ini sebanyak 420, kemudian Sampel yang diambil untuk penelitian adalah 10% atau 42 responden yang tersebar secara acak (random sampling) dalam enam kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 42 responden, 28 (66,6%) dari 42 responden menyatakan bahwa pemanfaatan aneka sumber belajar dalam bentuk pesan kurang maksimal. Kecenderungan siswa berpendapat kurang maksimal dikarenakan pola interaksi antara guru dengan siswa terjadi sangat monoton. Sedangkan hasil penelitian untuk indikator orang, sebanyak 33 (78,6%) dari 42 responden menyatakan bahwa pemanfaatan aneka sumber belajar dalam bentuk orang atau narasumber tidak maksimal. Kecenderungan siswa berpendapat demekian karena siswa menganggap pembelajaran yang berlangsung selama ini hanya bersumber dari guru saja. Demikian juga dengan sebanyak 22 responden atau 52,4% berpendapat bahwa pemanfaatan aneka sumber belajar dalam bentuk bahan di SMA N 1 Menggala masuk dalam kategori kurang maksimal. Hasil penelitian berdasarkan indikator alat, sebanyak 17 orang responden atau 40,5% beranggapan bahwa pemanfaatan aneka sumber belajar dalam bentuk alat masuk dalam katagori kurang maksimal, hal itu dikarenakan ketersediaan alat untuk mendukung proses pembelajaran kurang lengkap. Namun lain halnya dengan sebanyak 29 responden atau 69,0% berpendapat bahwa pemanfaatan aneka sumber belajar dalam bentuk di SMA N 1 Menggala masuk dalam kategori maksimal, hal ini terlihat dari jawaban responden yang baik terkait konsep BEBAS dalam bentuk teknik. Siswa menganggap guru telah mampu menerapkan teknik pembelajaran secara maksimal meskipun hanya beberapa komponen saja. Hasil penelitian untuk indikator lingkungan, sebanyak 25 responden atau 59,5% berpendapat bahwa pemanfaatan aneka sumber belajar di SMA N 1 Menggala masuk dalam kategori tidak maksimal. Ini dikarenakan kurangnya pemahaman terhadap konsep BEBAS, siswa cenderung malas belajar, dan guru hanya mempergunakan buku sebagai bahan ajar. Guru tidak pernah atau jarang sekali mengajak siswa kemuseum untuk mendukung proses pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran hanya berpusat kepada guru, siswa kurang aktif dan monoton.

Jenis Karya Akhir: Artikel
Subyek:
Program Studi: FKIP > Prodi PPKN
Pengguna Deposit: . . Yulianti
Date Deposited: 25 Jan 2016 12:28
Terakhir diubah: 25 Jan 2016 12:28
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/19936

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir