STUDI PENURUNAN TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN METODE SAND DRAIN PADA KONDISI DOUBLE DRAIN DENGAN PEMODELAN AXISYMMETRIC

NN, MUHAMMAD AGUNG RIFA’I (2010) STUDI PENURUNAN TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN METODE SAND DRAIN PADA KONDISI DOUBLE DRAIN DENGAN PEMODELAN AXISYMMETRIC. Digital Library.

[img]
Preview
FIle PDF
abstract_agung inggris.pdf

Download (121Kb) | Preview
[img]
Preview
FIle PDF
abstrak_agung.pdf

Download (57Kb) | Preview

Abstrak

abstrak Dalam pembangunan konstruksi sipil, tanah mempunyai peranan yang sangat penting. Dalam hal ini, tanah berfungsi sebagai penahan beban akibat konstruksi di atas tanah tersebut. Sebagai contoh timbunan pada konstruksi jalan raya, bendungan tipe urugan, dan timbunan saluran irigasi. Sehingga kuat atau tidaknya bangunan/konstruksi itu juga dipengaruhi oleh kondisi tanah yang ada. Salah satu tanah yang biasa digunakan sebagai tanah timbunan yaitu tanah lempung. Sifat tanah lempung sendiri memiliki kemampuan menyerap air yang cukup tinggi.sedangkan jika dibuat bangunan diatasnya akan menimbulkan tegangan air pori, yang mana apabila tanah lempung dikenakan beban diatasnya akan mengalami penyusutan yang tinggi dengan perlahan-lahan dan mengakibatkan penurunan (konsolidasi) muka tanah yang berdampak kerusakan pada konstruksi tersebut.Oleh karena kondisi itu salah satu metoda untuk mempercepat terjadinya proses konsolidasi untuk konstruksi dari beberapa struktur yaitu dengan menggunakan metoda sand drain. Pada penelitian ini metode sand drain akan digabungkan dengan kondisi double drain dan memakai sistem permodelan axisymmetric, hal ini untuk mengetahui perlakuan tanah pada kondisi double drain dengan sistem axisymmetric.Sistem axisymmetric dipilih dikarenakan untuk mendapatkan kondisi yang mendekati dengan kondisi yang sebenarnya dilapangan.Permodelan menggunakan sampel tanah lempung yang di ambil dari kampus IAIN Radin Intan Bandar Lampung di letakan pada pipa silinder dengan diameter 25,4 cm sedangkan tinggi sampel tanah yang digunakan 15 cm dengan tinggi pasir.Sedangkan kombinasi pola drain yang digunakan yaitu pola segitiga dan pola segiempat.Lubang drain pada permodelan berdiameter 1,9 cm dengan jarak antar lubang 5 cm. Penambahan beban yang dilakukan adalah 10 kg, 20 kg, 40 kg. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan metode sand drain pada kondisi double drain dengan pemodelan axisymmetric mampu memberikan penurunan sebesar 0,273 cm untuk pola segitiga dan 0,368 cm untuk pola segiempat dalam waktu yang sama yaitu 240 jam (10 hari) ABSTRAK On the buliding of civil construction, soil have a very important part. In this case, soil has a function as a load restrained to construction above. As an example embankment in highway construction, embankment barrage, and irigation canal. Good or not a construction depend on soil condition. One kind of soil that used as an embankment is clay. The characteristic of clay itself have the high ability of water absorbsing, whereas if there’s a building above will cause a hisdrostatic strains, which is if clay who got the load above that ground level clay will consolidated or get slowly conceited shringkage that impact to the destruction on that construction itself. Because of that condition one of the method to accelerate consolidation process for the construction of some stucture is used sand drain method. In this study sand drain method will combine with double drain condition and used axisymmetric modeling shape, it used to investigated soil treadment in double drain condition axisymmetric system. Axisymmetric system itself chose to get the ideal condition that aproaching the real condition. Modelling shape of clay used sample taken from IAIN Radin Intan Bandar Lampung Campus, put down in a cylinder pype with 25,4 cm diameter and 15 cm high with 5 cm of sand level. Combination of drain patterns that used are trilateral and square pattern. Drain hole in this modelling has a 1,9 cm diameter with distance between hole 5 cm. Load increasing that held is 10 kg, 20 kg, 40 kg. The result of this study show that sand drain method in double drain condition with axisymmetric modeling can give 0,273 cm consolidation for the trilateral pattern and 0,368 cm for the square pattern in the same period which is 240 hours (10 days)

Jenis Karya Akhir: Artikel
Subyek:
Program Studi: Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Elektro
Pengguna Deposit: tik 24 . Digilib
Date Deposited: 25 Jan 2016 13:10
Terakhir diubah: 25 Jan 2016 13:10
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/20046

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir