FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERAPAN BUDIDAYA KAKAO ANGGOTA KELOMPOK TANI MAKMUR DI DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN BANDAR SRIBAWONO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Oleh

0214101046, Ruriani Septiana (2012) FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERAPAN BUDIDAYA KAKAO ANGGOTA KELOMPOK TANI MAKMUR DI DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN BANDAR SRIBAWONO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Oleh. Digital Library.

[img]
Preview
File PDF
2010-PKP-RS.pdf

Download (794Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Tingkat penerapan budidaya kakao, (2) Faktor–faktor yang berhubungan dengan penerapan budidaya kakao, (3) Hubungan antara tingkat penerapan budidaya kakao dengan tingkat produksi kakao. Penelitian ini dilakukan di Desa Bandar Agung Kecamatan Bandar Sribawono Kabupaten Lampung Timur dan dilaksanakan pada bulan JuliNovember 2009. Responden dalam penelitian ini diambil dari populasi anggota Kelompok Tani Makmur di Desa Bandar Agung yang memiliki usahatani kakao sebanyak 48 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sensus. Data yang terkumpul dianalisis secara tabulasi, untuk mengamati tujuan penelitian tentang penerapan budidaya kakao. Hipotesis penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara luas lahan, sikap petani, pendidikan formal, keberanian mengambil risiko, kemampuan berpikir kritis, sifat kosmopolit dengan penerapan budidaya kakao dan hubungan antara penerapan budidaya kakao dengan tingkat produksi kakao, diuji dengan analisis Rank Sperman (rs). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan budidaya kakao di Desa Bandar Agung Kecamatan Bandar Sribawono Kabupaten Lampung Timur termasuk dalam klasifikasi tinggi, artinya petani menerapkan budidaya kakao dengan baik dan telah sesuai dengan paket budidaya kakao yang ditawarkan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bandar Lampung. Faktor–faktor yang berhubungan nyata dengan penerapan budidaya kakao adalah luas lahan, sikap petani, keberanian mengambil risiko, kemampuan berpikir kritis, dan sifat kosmopolit, sedangkan faktor yang tidak berhubungan nyata dengan penerapan budidaya kakao adalah tingkat pendidikan formal. Hubungan antara tingkat penerapan budidaya kakao dengan produksi adalah semakin tinggi tingkat penerapan yang dilakukan petani, maka semakin tinggi pula produksi kakao yang dihasilkan. 1. Alumni Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2. Dosen Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Jenis Karya Akhir: Artikel
Subyek:
Program Studi: FKIP > Prodi Magister Manajemen Pendidikan
Pengguna Deposit: tik9 . Digilib
Date Deposited: 26 Jan 2016 04:19
Terakhir diubah: 26 Jan 2016 04:19
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/20179

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir