0713033045, Siti Rosidah (2016) MAKNA SIMBOL RAGAM BIAS PADA KAIN KEBUNG YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT LAMPUNG SAIBATIN DI PEKON KUTADALOM KECAMATAN GISTING KABUPATEN TANGGAMUS. digilib library.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (1638Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB 1.pdf Download (5Mb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB 2.pdf Download (5Mb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB 3.pdf Download (6Mb) | Preview |
|
File PDF
BAB 4.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (19Mb) |
||
|
File PDF
BAB 5.pdf Download (1644Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ISI.pdf Download (321Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Masyarakat Lampung Saibatin selalu menggunakan kain kebung dalam pelaksanaan upacara adatnya, baik itu upacara adat kelahiran, khitanan, perkawinan maupun kematian. Kain kebung adalah hiasan yang digunakan sebagai dekorasi pada dinding rumah sewaktu ada upacara di rumah tersebut. Pada masyarakat Lampung Saibatin yang bertempat tinggal di Pekon Kutadalom Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus, kebung merukapan perlengkapan upacara adat yang masih tetap dipertahankan keberadaanya. Ragam hias yang terdapat pada kain kebung juga tetap merupakan ragam hias aslinya, hal ini menunjukkan adanya makna yang penting pada ragam hias tersebut. Oleh karena itu, peneliti merasa tertarik untuk meneliti mengenai makna simbol ragam hias yang terdapat pada kain kebung. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah makna simbol ragam hias pada kain kebung yang digunakan pada masyarakat Lampung Saibatin di Pekon Kutadalaom Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna simbol ragam hias pada kain kebung yang digunakan masyarakat Lampung Saibatin di Pekon Kutadalaom Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode hermeneutika dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan di Pekon Kutadalom Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus ragam hiasnya memiliki makna simbol yang penting bagi masyarakat tersebut. Bentuk ragam hias belah ketupat menunjukkan sejarah yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat Lampung Saibatin hingga saat ini yang masih memegang sistim kekerabatan dan kepunyimbanyan. Masing masing wama pada kain dasar mewakili kedudukan pemiliknya. Wamawama pada kain kebung juga menunjukkan bagaimana seorang pemimpin yang diharapkan oleh rakyat, dan bagaimana seorang rakyat juga hams bersikap pada pemimpinnya. Ragam hias pada kain kebung juga menunjukkan bahwa pada masyarakat Lampung Saibatin telah mengenal adanya sistem birokrasi kepemimpinan pada saat ini sudah dikenal sejak zaman nenek moyang mereka.
Jenis Karya Akhir: | Artikel |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | FKIP > Prodi Pendidikan Sejarah IPS |
Pengguna Deposit: | UPT . Dito Nipati |
Date Deposited: | 18 May 2016 06:50 |
Terakhir diubah: | 18 May 2016 06:50 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/20988 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |