MAKNA TRADISI SELAPANAN PADA MASYARAKAT JAWA DI DESA GEDUNG AGUNG KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Windri Hartika, 1113033069 (2016) MAKNA TRADISI SELAPANAN PADA MASYARAKAT JAWA DI DESA GEDUNG AGUNG KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (50Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (1107Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (858Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Masyarakat Jawa memandang hari sebagai sesuatu yang sakral, terutama hari nepton atau hari lahir. Hari nepton ini kelak akan digunakan untuk berbagai macam perhitungan menyangkut peringatan suatu peristiwa, seperti perkawinan, pindah rumah, dan berdagang. Perhitungan menggunakan hari nepton ini tidak hanya dilakukan oleh Suku Jawa yang tinggal di Pulau Jawa, namun Suku Jawa yang kini sudah menetap di luar wilayah, seperti pada masyarakat Desa Gedung Agung Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan. Dalam upacara selametan nepton dikenal berbagai macam tradisi, salah satunya tradisi Selapanan, yaitu peringatan tiga puluh lima hari kelahiran bayi. Dalam tradisi Selapanan terdapat berbagai makna, baik makna arti, maupun makna intensional. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Makna Tradisi Selapanan pada Masyarakat Jawa di Desa Gedung Agung Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan? Adapun metode yang digunakan adalah Metode Deskriptif Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik Observasi partisipan, Wawancara, Kepustakaan, dan Dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data Kualitatif, karena penelitian ini berupaya menganalisis data berupa informasi dan uraian dalam bentuk bahasa, kemudian dikaitkan kejelasan data tersebut sehingga kejelasan data di dapatkan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan warga Desa Gedung Agung didapati bahwa masyarakat Jawa adalah masyarakat yang selalu penuh pertimbangan dalam melakukan sesuatu dalam tradisi. Makna Selapanan bagi masyarakat Desa Gedung ialah untuk menghormati nepton, menghormati hal-hal gaib, mencari keselamatan, memperkenalkan bayi dan melestarikan budaya Jawa. Kesimpulan dari penelitian ini Ialah bahwa masyarakat Jawa dimanapun berada selalu menjaga dan melestarikan kebudayaannya. Masyarakat Jawa adalah masyarakat yang kompleks, yang segala sesuatunya sangat diperhatikan. Bagi mereka, keseimbangan dalam hubungan antara Tuhan, alam dan lingkungan sangatlah penting. Dengan masih dilaksanakannya tradisi Selapanan, masyarakat Jawa di Desa Gedung Agung masih menempatkan pengharapan akan suatu hal yang lebih baik dalam perjalanan kehidupannya.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > L Education (General) = Pendidikan
Program Studi: FKIP > Prodi Pendidikan Sejarah IPS
Pengguna Deposit: 1062417 . Digilib
Date Deposited: 03 Mar 2016 06:27
Terakhir diubah: 03 Mar 2016 06:27
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21430

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir